70. Louis Tomlinson: Never be Alone

248 18 10
                                    

Dedicated to: @apoppokalinin
Song: Never Be Alone- Shawn Mendes (yes, bcs apparently i got lost in Shawn's eyes and his fandom so yeah, HE IS SO HDSAOANDEFNE AND HE COVERED DRAG ME DOWN damn this guy wins my heart)
**
"this is not gonna work"

"Why ?"

"I will just end up hurting you even more"
**

"aku akan berada diOpera Hall seharian untuk rehearsals, kita akan bertemu disana?"

"pukul empat sore, I'll be there"

Aku tersenyum setelah memastikan pesan yang dikirimkan Louis untuk yang kesekian kalinya sambil meraih kunci mobil yang tergantung disamping tv kemudian bergegas menuju Opera Hall. Akhirnya aku akan bertemu dengan Louis setelah tiga minggu terpisah, dan yang lebih mengasikkan, kami akan berada dalam satu pertunjukan musik yang sama!

Sesampainya diVenue, aku langsung naik kederetan atas yang cukup jauh dari panggung dan duduk disalah satu bangku penonton, tempat favoritku setiap kali menonton Louis—my man.

Well not really karena hubungan kami merenggang, I guess. i used to have this-kinda-fairytale love story with Louis Tomlinson. seorang pianist terbaik diLondon. We live under the same roof. I would wake up with him beside me and he would be the first person I see when I woke up until one day, he told me that he has to move-leaving me alone in this huge apartments that we shared.

"...so take a piece of my heart and make it all your own.."

For a moment, let me have 'my moment', okay....LOUIS TOMLINSON YOU ARE A GIFT FROM HEAVEN AND I AM FOREVER IN LOVE WITH YOU. Okay, cukup.

Aku—penggemar Louis sejak dulu, dan dia juga yang menjadi inspirasiku dalam belajar bermain piano sampai akhirnya aku menjadi seorang pianist yang patut disejajarkan olehnya. Dulu aku benci pertunjukan musik, sampai akhirnya aku melihat Louis. Dengan anggun, bernyanyi dan menarikan tangannya diatas tuts-tuts piano, dan sejak itu aku jatuh cinta pada piano dan juga Louis.

Sebuah pesan masuk keponselku.

'quit starring, or zoned out, get down here and rehearsal'

Pesan dari Louis. Pesan singkat tapi cukup menunjukan jika dia peduli.

"oh god" ucapku ketika melihat Louis sudah sejak tadi turun dari panggung dan saat ini berjalan kearahku.

"apa yang kamu lakuin disitu ?! turun!"

Aku cepat-cepat bangun dan berjalan turun. "okay, I'll see you around" ucapku ketika berpapasan dengan Louis.

See ? ini menyenangkan! Untuk yang pertama kalinya setelah sekian lama, kami ada ditempat kerja yang sama.

Aku duduk didepan piano putih yang tadi digunakan Louis kemudian memulai sedikit pemanasan sambil mengingat not-not lagu. Aku mengintip kebangku penonton, melihat Louis duduk ditempatku tadi sambil memainkan ponsel.

Dia tertawa bahkan tersenyum. Louis mengobrol dengan siapa ?

"..say you'll remember me, standing in a nice dress staring at the sunset, babe..."

Pukul tujuh malam, jari-jariku masih menari lincah diatas tuts piano sementara yang lainnya sudah pulang menyisakan aku dan Louis berdua diatas panggung besar dan megah untuk acara besok. Louis terlihat sangat tampan sehabis mandi diruangannya. Skinny jeans hitam, vans dan baju lengan panjang yang ia kenakan terlihat sangat pas. Rambutnya yang sedikit basah ia sisir rapi.

"kamu nggak pulang ?" tanyaku pada Louis yang sedari tadi mondar-mandir dihadapanku.

"Kamu sendiri ?" Louis balik bertanya. Dengan santai Louis mengambil tempat disampingku yang sejak tadi masih duduk didepan piano.

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now