30.Niall Horan : Love Birds Flies Away

1.1K 45 9
                                    

“I love you, you do believe it,right  Nadya ?” 

                “y-yeah”

                “Then, bye. See you”

                DISCONNECTED.

               

                Telepon terputus. Dan dengan begitu aku mennagis histeris didalam mobil. Aku baru saja menelpon Niall, kekasihku. Dia mengatakan I love You padaku tepat saat gadis itu memeluk dirinya dengan mesra. Aku tahu, seharusnya aku tahu kalau dari awal dia memang tidak bisa dipercaya. Seharusnya aku tahu kalau dia memang laki-laki brengsek.

                “How can..Niall”

                Bahkan dari kejauhan aku bisa melihat Niall melumat bibir gadis itu dengan ganasnya. Kenapa, kenapa dia tidak mau jujur saja. Katakan padaku yang sejujurnya jika memang dia menyukai wanita lain. Katakana padaku yang sejujurnya dan kita bisa bicarakan ini baik-baik.

                Mereka berdua menghilang, sudah pasti masuk kedalam rumah Niall. Batinku bertanya, haruskah aku menemui mereka berdua dan menangkap basah perbuatan mereka tadi ? tapi Otakku bersikeras menolak, sementara hatiku sendiri mendorongku untuk melakukannya.

                Follow Your Heart.

                Dan dengan begitu aku segera merapikan penampilanku yang acak-acakan sebelum keluar dari mobil. Dengan hati-hati aku mencoba untuk masuk kedalam ruamh Niall tanpa ketahuan.  Beranda dirumahnya gelap, diruang tamu dan juga diruang keluarganya. Aku hampir saja keluar kalau tidak mendengar suara deshana dan erangan dari dapur.

                AKu siap, untuk menerima kenyataan paling buruk sekalipun setibanya aku didapur. Aku siap melepaskan laki-laki itu kalau memang dia bahagia dengan wanita itu.

                “Niall!!” jeritan histeris terlepas dari bibirku ketika melihat Niall dan Seorang gadis berambut brunette tengah make out diatas counter dapur.

                Tempat dimana Niall suka menggelitiki pinggangku ketika memasak, tempat dimana kami suka emnikamti secangkir susu hangat ketika hujan, atau secangkir kopi dipagi hari. Dan dicounter itu, Niall pertama kali menyatakan perasaannya padaku. Tempat yang kini tengah diduduki oleh seorang wanita brunette dalam keadaan setengah telanjang.

                Pria itu dengan cepat memakai celananya kembali dan berjalan mendekatiku yang perlahan menjauh, shirtless dan berkeringat. “Na-Nadya liste—“

                PLAK

                Aku menamparnya dengan cukup keras. “Diam, Niall. Tolong”

                “Ini semua salah paham, nadya . ak—“

                “Salah paham ?! aku melihatmu mencium gadis itu didepan pintu,dan kau dalam keadaan seratus persen sadar!”

                “WELL I SAID IM SORRY” kasarnya. “Apa maumu sekarang ?!”

                Memutuskan hubungan kami merupakan satu-satunya pilihan untuk saat ini. Tidak perlu dibicarakn dengan kepala dingin karena aku yakin, jika itu dilakukan maka hasilnya akan sama saja. Berakhir. Sekalipun Niall meminta untuk berbicara, aku akan menolak. Aku tidak sudi berada dirumah ini lebih lama.

Kutatap Niall dan wanita itu secara bergantian. Keputusanku sudah bulat, Aku yang akan melepasnya. Aku yang akan pergi dari rumah ini.

“Hubungan kita berakhir.” Ucapku dengan tegas. “Aku yang akan pergi.  Mulai detik ini kau bebas membawa siapa saja dan berapapun wanita yang kau mau tiduri kerumah ini.”

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now