72.Harry Styles: Falling.

336 19 4
                                    

Song(s): Distance - Christina Perri ft Jason Mraz// Imagination - Shawn Mendes (#soz) (mari mendownload)
dedicated to : @Alvrzky
**
"and I keep waiting, for you to take me"
"you keep waiting to save what we had"
**

"giliranmu memasak!"

"Nggak mau"

Harry langsung melingkarkan lehernya dileherku kemudian menjejalkan tangannya yang terkepal dikepalaku, membuatku menunduk geli. Kami sedang berdiskusi—bertengkar dihadapan kasir starbucks tepatnya.

"Kalian berdua bersaudara ya ?"kasir Starbucks yang sejak tadi memperhatikan tingkah konyol kami akhirnya bertanya, mungkin dia sudah tidak tahan.

Aku dan Harry saling bertatapan sebelum menggeleng. "bukan"

"akrab sekali seperti kakak adik"

"Sebetulnya kam—"

Ucapanku terhenti ketika merasakan tangan Harry menelusup ketanganku kemudian mengaitkannya dengan milikku lalu menunjukannya pada kasir starbucks tersebut, membuatku tersenyum malu.

"We are in relationship" jawab Harry bangga.

Sebagian dari diriku berharap itu nyata jika kami berhubungan sebagai sepasang kekasih karena aku memang menyayangi Harry walaupun aku tak yakin rasa sayang Harry sebesar rasa sayangku. Bagiku, Harry seperti seorang kakak, kekasih, teman baik, bahkan musuh sekalipun. Dia selalu ada disaat –saat terpenting atau tergenting dihidupku, dia tahu semua tentangku.

"Kami permisi ya" ucap Harry pada kasir tadi yang langsung membuyarkan lamunanku.

"babe, ayo" ajak Harry sambil mengambil pesanan kami dan menarikku keluar dari antrian menuju pintu keluar.

Babe dan bahasa tubuh yang mesra. Kalau ini mimpi, aku tidak ingin bangun untuk selama-lamanya.

Dua tahun kami hidup berdampingan—kami tetangga dan cukup akrab. Harry tinggal sendiri sama halnya denganku, kami hidup berseberangan. Kami sering main kerumah satu sama lain bahkan menginap. Harry sangat perhatian dan protektif, itu membuatku merasa aman berada didekatnya. Kedua orang tuaku mengenal Harry dengan sangat baik,

"ini sudah yang kesekian kalinya kita disangka saudara" ucap Harry.

"kenapa ? Kamu nggak suka ya ?"

Harry menggeleng. "Aku suka, hanya saja terdengar aneh ditelingaku"

"terus yang nggak aneh, apa dong ?"

"pacar..?"

"itu sih modus kamu aja!" aku pura-pura tersinggung sambil membuang muka, menyembunyikan rona merah yang ada dipipiku sat ini.

Harry tertawa sambil tetap berjalan disampingku menuju rumahnya. Tangan kami yang masi bertautan ia masukkan kedalam saku jaket, memberikan sensasi hangat keseluruh tubuhku ditengah cuaca dingin Cheshire.

Pacar ya ?

"Mum akan kesini besok lusa" ucapku pelan ketika kita sudah sampai dihalaman rumahnya. "nanti kita makan siang bersama ya"

"Al, bukankah lebih baik jika kalian makan siang berdua saja ?"

"Harry, jangan bertingkah seperti kita baru bertemu kemarin. Mungkin memang sudah waktunya Mum bertemu, dia bosan mendengarkan ceritaku tentangmu hampir setiap hari"

"Baik, baik kita lihat nanti"

Aku tersenyum puas mendengar jawaban Harry.

"dasar perayu" ejek Harry sambil mempersilahkanku masuk. Aku langsung menuju kedapur untuk memasak makan malam sesuai rencana kami tadi siang. Harry sangat buruk dalam hal memasak makanan, tapi dia sangat pandai dalam hal menghancurkan dapur Hashtag, if you know what I mean.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 01, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now