67. Niall Horan: Clean

248 28 2
                                    

Dedicated to : @joycelinenatasya
rec. songs : Clean - Taylor Swift (on mulmed) // the Heart wants what it wants - selena gomez .
(Vote this story if you love that curly haired dork named Harry Styles)
**

Dari sekian banyak tempat yang bisa kududuki diapartement seluas ini, kupilih meja bar yang terpasang dinding kaca. Our favorite spot-and by 'our' I mean Niall and me. Tanganku memainkan pot bunga mawar milik Niall yang sudah layu nyaris mati, pot bunga yang dulu selalu ia rawat.

Ketika kami masih tinggal bersama, pohon kecil yang setia menghiasi meja bar ini tumbuh subur dan sering berbunga namun sejak beberapa bulan lalu dia layu lantaran tak pernah diurus oleh pemiliknya. Layu, tak berbunga, nyaris mati persis seperti keadaanku setelah mengetahui jika Niall memiliki kekasih lain.

"keluar sana cari udara segar" ucap karlie sambil menata lemari makanan didapur.

"Nggak mau "

"Kenapa ?"

Takut ketemu Niall, masih belum siap. Gadis batinku segera menjitak kepalanya sendiri setelah mendengar jawaban bodoh yang terbesit dikepalaku.

"Nggak mau aja" jawabku pelan.

Karlie tersenyum masam. Gadis ini selalu membantuku untuk berbelanja kebutuhan dapur jika dirinya tidak ada kerjaan (baca: pemotretan ini dan itu) dan hal ini sudah berlangsung selama berbulan-bulan semenjak Niall dan aku berpisah. Dia selalu berusaha menghubungiku dan menemaniku semampunya, dia ingin memastikan keadaanku baik-baik saja dan aku tidak terjun dari gedung apartementku.

"Joy" panggil Karlie."joyceline natasya, penulis buku terlaris, hello"

"Apa ?" jawabku malas

Mataku masih menatap takjub pemandangan dibawahku. Kota New York terlihat sangat indah dari lantai lima belas. Padatnya lalu lintas disekitar apartementku terlihat jelas dari sini, ditambah lagi gemerlap gedung-gedung pencakar langit yang ada. Yatuhan, aku bisa menghabiskan sepanjang hari untuk menikmati pemandangan kota.

"liburan yuk ?"ajak karlie.

"Kemana ?"tanyaku malas-malasan.

"Lumayan kan dapet jatah libur 4 hari. Ke london yuk ?"

"Ninggalin semua deadline buku aku ? No, thankyou"

"Joy! ayolah udah sepuluh bulan kerjaan kamu cuma nulis buku" komentar Karlie.

"that's the only job, I have girl"

"I know! Tapi jadwal nulis kamu itu nggak sehat tahu! Gila aja sepuluh bulan nargetin tiga buku, pantes semua penerbit nyuruh libur!"

Pikiranku kembali melayang memikirkan ucapan karlie. Memang sebulan terakhir ini, orang-orang dikantor redaksi menyuruhku cuti untuk istirahat,mereka bilang aku terlalu banyak bekerja dan wajahku terlihat pucat.

Sepuluh bulan memang kuhabiskan untuk menulis, aku mentargetkan tuga buku rampung dalam waktu sepuluh bulan dan ternyata ada dua buku yang sudah rampung dan menjadi best seller sampai saat ini. semua itu kulakukan agar aku tidak punya waktu untuk mengingat Niall, aku tidak ingin memberi kesempatan pada otakku untuk memikirkan Niall dan menangisi hubungan kami yang kandas, tidak sedikitpun

"Gimana ? Aku yang urus semua, kamu bisa tinggal dirumah keluargaku atau kita tinggal diapartementku,intinya kemanapun kamu mau akan aku turuti"

Kalau melihat Karlie yang mati-matian membantuku move on, rasanya jahat sekali kalau aku menolak ajakannya mebtah mentah.

"Okay, kita pergi"

"YES! AKU JANJI TIDAK AKAN MENGECEWAKANMU " ucap Karlie girang.

Gadis itu segera mengambil tas tangannya dan beranjak ketempatku. Tanpa basa basi, dia mengecup pipiku gemas dan meremas pundakku dengan senang.

Clouds ❌ o.s [CLOSED]Where stories live. Discover now