Catatan

2.8K 175 24
                                    

🅒︎🅐︎🅣︎🅐︎🅣︎🅐︎🅝︎

Bagi yang masih belum paham akan aku jelaskan.

Dwina punya potensi besar dalam depresi. Dia bisa mudah menyimpan trauma dan itu akan bangkit semakin parah bila terjadi kejadian buruk. Jujur, Dwina sama sekali tidak menyadari sedikitpun hal itu. Dia bukan perempuan bodoh, tapi kecenderungan dia yang takut pada kekecewaan orang lain membuat dia semakin memendam segalanya di hati hingga tak bisa tertampung lagi.

Dia mengalami trauma akibat kekerasan  ketika kecil, trauma akibat di telantarkan orang tuanya, penantian bertahun-tahun menunggu mama Ratih datang menjemput. Semua ini adalah pola dasar dari trauma yang belum tersembuhkan.

Maka dari itu demi menghindari rasa sakit, dia menjadi antipati. Dia berubah memiliki sifat perhatian karena didikan orang tua angkatnya. Tapi sifat antipati itu masih ada. Ketika Arya meminta dia untuk membalas perasaannya, Dwina sempat kebingungan. Selama ini dia banyak berinteraksi menggunakan logika.

Dan perlakukan buruk Arya pada Dwina menciptakan ketakutan yang persis seperti masa lalunya ketika mama Ratih menelantarkan dia. Dia jadi takut membuat Arya marah apalagi kecewa, dan langsung meruntuki dirinya sendiri. Sifatnya bagai kembali ke jiwa anak kecilnya.

Perasaan anak yang pernah ditelantarkan itu benar-benar menyakitkan hingga sulit dilupakan hingga bertahun-tahun.

Pusing ya?
Sengaja aku buat yang begini, demi kepuasan aku dalam menulis. Aku memang suka membuat cerita yang aneh-aneh. Tapi aku nggak aneh kok orangnya. 🤣

Rangkaian cerita ini udah aku buat lebih dari tiga tahun. Jadi maklum semakin kompleks dan padat. Tapi aku berusaha untuk menyederhanakannya supaya mudah di baca dan di pahami bagi pembaca untuk menangkap emosional yang tersimpan..

Terima kasih sudah membaca karyaku..
Love love untuk kalian semua ❤️❤️❤️

Trust Your Heart [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora