BOS KAMPRET

204K 11.7K 231
                                    

@rahma.pakpahan88
Bagi yang punya IG, follow akun author yuk... Ntar author folback kok 😉😉

Setelah Ayana selesai memperbaiki laporan yang lebih tepatnya diperbaiki oleh Aldo, ia segera membawa laporan tersebut kepada bos tercinta... Tapi bo'ong.

Sebelum mengetuk pintu, Ayana menarik napasnya dalam-dalam dan berdoa supaya ia diberi kesabaran untuk menghadapi Arsen apalagi mendengar ceramahnya nanti. Setelah siap lahir dan batin, barulah ia memberanikan diri untuk mengetuk pintu tersebut.

Tok! Tok! Tok!

"Permisi pak, ini laporannya sudah saya perbaiki," Ucapnya sopan walau terpaksa.

"Hmmm... taruh aja di meja," balas Arsen dengan muka datarnya.

Ayana meletakkan laporannya di meja sesuai dengan perintah dari Arsen. Sesekali juga ia melirik muka Arsen yang datar persis kayak tembok, makanya ia selalu menjuluki bosnya dengan sebutan muka tembok.

"Ada lagi gak pak yang bisa saya kerjakan sekarang?" tanya Ayana.

"Gak," jawab Arsen singkat, padat dan jelas.

"Yaudah kalau gitu, saya ya permisi pak," pamit Ayana.

"Yaudah sana kamu keluar," ucap Arsen tanpa melirik Ayana sama sekali dan lebih fokus ke laptopnya.

Buset dah nih bos kampret, bukannya bilang makasih malah cuma dibalas hmmm. Dasar sok cool, Batinnya.

"Iya Pak permisi," ucapnya dengan senyum paksa.

Ayana keluar dengan kaki dihentak- hentakkan karena saking kesalnya dengan si muka tembok. Memang beginilah resiko yang harus diterima dan ditanggung kalau bekerja di perusahaan milik keluarga Arsen. Apalagi kalau sudah berurusan dengan Arsen, harus banyak-banyak bersabar dan beristighfar.

"Wihh... Kenapa lo jalannya gitu? Kayaknya lo lagi bahagia," ejek Sintia. Sepertinya sahabatnya yang satu ini sangat senang melihat Ayana menderita.

"Bahagia pala lo, gue lagi kesel kampret," ucapnya ketus.

"Ketus amat sih, biasa aja dong," ucap
Sintia.

"Gimana gue bisa biasa aja. Masa nih ya, gue udah ngomong baik-baik dan menyelesaikan laporan tepat waktu, dia cuma bilang hmm doang. Kan kampret," jelas Ayana dengan ekpresi wajah ditekuk.

"Yaelah, kayak gak tau aja lo si bos itu gimana orangnya," balas Risa.

"Yaa tapikan gue udah capek ngerjainnya," keluh Ayana.

"Helloo... Apa lo bilang? Lo yang ngerjain? Eh lo kira kita gak tau kalo yang ngerjain tadi Aldo, hah," ketus Sintia.

"Hehehe... Iya iya maaf," ucap Ayana sambil cengir.

Mereka kembali melakukan tugas masing-masing. Di kantor, mereka lebih sering ngerumpi daripada kerja. Tapi kalau didepan bosnya, mereka pura-pura sibuk dan rajin bekerja.

Waktu semakin berjalan dan jarum pendek menunjukkan pukul tujuh malam, yang berarti jam kantor selesai. Hari ini semua karyawan sedang lembur makanya pulangnya agak kemalaman. Semua karyawan pun beres- beres untuk bersiap pulang ke rumah masing-masing.

"Akhirnya selesai juga kerjaan hari ini. Sekarang waktunya kita pulang," ucap Sintia senang.

"Iya nih, Gue juga udah Capek banget seharian kerja," sahut Risa.

"Yaudah deh, kalau gitu see you tomorrow guys," ucap Ayana kepada kedua sahabatnya.

"See you beb," balas mereka.

Ayana berjalan keluar kantor dan menuju ke parkiran mobil. Saat di parkiran, Ayana tidak sengaja bertemu dengan bosnya. Mau tidak mau ia harus menyapanya. Ya... itung- itung caper lah sama bosnya.

"Malam pak," sapanya dengan senyum manis tapi Arsen hanya melirik dengan muka datarnya yang persis kayak tembok. Tanpa membalas sapaan dari Ayana, Arsen langsung masuk saja ke dalam mobilnya dan meninggalkan Ayana di parkiran.

"Ni orang lagi diet ngomong kali ya? Dasar muka tembok kampret, nyesel gue nyapa dia tadi," gumamnya dengan perasaan kesal.

Daripada memikirkan sikap bosnya yang sok cool tadi, lebih baik ia pulang dan bersiap untuk nonton drakor sepuasnya. Ayana memang pecinta Korea dari dulu. Mulai dari oppa oppa yang ganteng-ganteng, lagu-lagu Korea, sampai drama Korea yang romantis.

Setelah beberapa menit di perjalanan, akhirnya ia sampai dirumahnya yang bercat putih dengan halaman yang lumayan luas.

"Assalamu'alaikum... Ayana yang cantik udah pulang," teriaknya.

"Woy, berisik lo kampret," ucap Rio, abang kesayangannya yang terkadang menyebalkan. Ayana adalah anak kedua dari dua bersaudara.

"Gue kira tadi gak ada orang, ternyata ada makhluk misterius yang duduk disofa," ucap Ayana dengan nada mengejek.

"Kampret nih anak, gue balikin lagi lo nanti ke perut mama," ucap Rio kesal karena adik satu-satunya ini selalu mengejeknya.

"Coba aja kalo bisa. Wlee," ejek Ayana dan menjulurkan lidahnya.

"Kampret lo emang, sini lo Ayana. Dasar adek durhaka lo." Rio berusaha mengejar Ayana seperti kucing dan tikus yang sedang bertengkar dan saling mengejar persis kartun Tom and Jerry.

"Duh... Ini pada kenapa sih, berisik banget. Kalian ini kerjanya tiap hari berantem mulu," ucap Mama Siska yang tiba-tiba datang karena kedua anaknya ini sedang bertengkar.

Yaa memang begitulah kehidupan Ayana dan Rio yang setiap harinya selalu bertengkar dan saling mengejek satu sama lain. Tapi kalau udah pisah, pasti Ayana akan menangis karena merindukan sosok abangnya yang menyebalkan itu tapi sangat berarti baginya.

Ayana dan Rio yang melihat mamanya tiba-tiba datang, langsung berhenti kejar-kejaran dan tersenyum manis ke arah mamanya seakan tidak ada kejadian apapun.

"Siapa yang berantem sih ma, kita cuma lagi belajar akting kok," alasan Rio demi menghindari amukan dari mamanya.

"Akting, akting. Emangnya kamu itu pemain film apa?" tanya Mamanya ketus.

"Hehehe... Calon ma, masa muka Rio yang ganteng dan tampan sedunia ini gak bisa jadi pemain film," pedenya tingkat dewa.

"Udah deh, kamu itu halu aja," ucap Mamanya yang pusing melihat kelakuan putra satu-satunya.

"Oh iya, Papa mana ma?" tanya Ayana.

"Belum pulang, Palingan sebentar lagi juga nongol," jawab Mamanya.

Tak lama kemudian, terdengar suara mobil datang sambil meng-klakson menandakan papanya sudah pulang.

"Assalamu'alaikum," ucap papanya saat masuk ke dalam rumah.

"Waalaikumsalam. Wahh... papa panjang umur nih, baru aja kita ngomongin papa," ucap Mamanya.

"Oh ya, jadi kalian gosipin papa gitu?" tanya papanya dengan nada bercanda.

"Bukan gosipin pa, tadi Ayana cuma nanya aja sama mama, papa udah pulang apa belum." jelas Ayana.

"Ohh... Kirain apa. Yaudah yuk kita makan malam, papa udah laper banget nih. Udah rindu sama masakan mama tercinta," goda papanya.

"Papa ini gombal aja, yaudah yuk kita makan malam," ajak Mamanya.

Mereka semua mengangguk dan berjalan ke arah meja makan untuk makan malam bersama. Sebenarnya jarang-jarang mereka semua bisa makan malam bersama seperti sekarang ini, karena memiliki kesibukan pekerjaan masing-masing.

Keluarga Ayana adalah keluarga yang harmonis dan bahagia. Keluarga mereka juga merupakan keluarga yang sederhana dan tidak mau terlihat mewah. Dalam keluarga mereka, bagi mereka yang paling penting adalah saling menyayangi.

"Oh iya Ayana, ada sesuatu yang ingin papa bilang sama kamu," ucap Papanya.

Ayana mengernyitkan dahinya, "Bilang apa, pa?" tanyanya.

"Besok kamu akan tau," balas papanya sambil tersenyum.

Kok perasaan gue tiba-tiba gak enak? Kayaknya ada sesuatu yang papa sembunyikan dari gue, batinnya.

Assalamu'alaikum.. Jangan lupa vote and comment ya..
Saranghaeyo ❤❤❤❤

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Where stories live. Discover now