CURIGA

122K 7.5K 45
                                    

Pagi ini Arsen dan Ayana sedang sarapan bersama. Tidak ada percakapan diantara keduanya, hanya ada suara hentakan sendok yang terdengar.

Setiap pagi, Arsen selalu sarapan dengan roti dan susu. Ia tidak pernah sarapan dengan makanan berminyak seperti nasi goreng, karena menurutnya makanan itu tidak baik dan terlalu berlemak.Sementara, Ayana sedang lahap memakan nasi gorengnya.

"Kenapa sih bapak gak mau sarapan nasi goreng?" tanya Ayana.

"Terlalu berminyak," jawab Arsen.

"Tapi ini enak lo pak. Cobain deh, pasti bapak suka." Ayana berniat menyuapi Arsen.

"Saya gak mau Ayana," tolak Arsen.

"Dicoba dulu pak. Nih, saya suapin bapak ya, aaa..." Ayana menyodorkan sesendok nasi goreng ke mulut Arsen seperti seorang ibu yang menyuapi anaknya dan entah kesambet setan dari mana Arsen mau menerima suapan dari Ayana.

"Enak kan pak?" tanya Ayana saat Arsen menikmati nasi gorengnya.

"Kamu ini selalu aja asal masukin makanan ke mulut saya. Kemarin gulali, sekarang nasi goreng," protes Arsen.

"Yee... Tapi bapak mau juga kan. Malah bapak ketagihan, iya kan?" Sindirnya.

"Gak," jawab Arsen cepat.

"Gak salah lagi maksudnya," ejek Ayana dan membuat Arsen terdiam.

Para maid yang melihat majikannya pagi-pagi sudah berdebat hanya karena hal sepele, tidak bisa menyembunyikan tawa mereka.

Tapi tidak tertawa sampai terdengar Arsen, karena kalau Arsen tau para maid nya sedang menertawakan dia, maka Arsen akan mengeluarkan kalimat keramatnya yaitu potong gaji.

Seperti biasa, setelah selesai sarapan Ayana dan Arsen pergi berangkat ke kantor naik mobil masing-masing. Ayana tidak mau satu mobil dengan Arsen karena takut ketauan sama orang kantor kalau dia adalah istrinya Arsen,si bos killer.

Setelah sampai dikantor, Arsen keluar dari mobil dan disusul Ayana dibelakangnya. Sintia yang melihat bos dan sahabatnya datang secara bersamaan, membuatnya semakin curiga tentang kedekatan mereka.

"Good morning my friends," Sapa Ayana.

"Morning too beb," balas Sintia dan Risa.

"Kayaknya gue mencium aroma-aroma yang berbeda hari ini," ucap Sintia mengintimidasi.

"Apaan sih, biasa aja kok gak ada yang beda." Ayana sempat bingung dengan ucapan Sintia.

"Bener nih?" tanya Risa yang ikut curiga.

"Iya beb. Udah deh, mendingan kita siapkan semangat untuk bekerja keras hari ini," balas Ayana.

Sintia masih curiga dengan sahabatnya ini, karena ia mau memastikan secara pasti hubungan Ayana dan Arsen. Mungkin sekarang Ayana bisa mengelak tapi nanti, sahabat kesayangannya ini tidak akan bisa lolos.

Sintia juga berpikir, tidak mungkin ia salah liat kalau Ayana sedang berduaan apalagi sampai tertawa bersama bosnya yang killer dan misterius.

Beberapa menit sebelum istirahat makan siang, seperti biasa Ayana pergi keruangan Arsen dan akhir-akhir ini ia jarang makan siang bersama sahabatnya. Hal ini juga semakin menambah kecurigaan bagi Sintia tentang hubungan antara bos dan karyawannya sendiri yaitu Ayana.

"Eh, lo merasa ada yang aneh gak sih sama Ayana?" tanya Sinta kepada Risa.

"Maksud lo?" Risa bingung dengan ucapan Sintia.

"Coba deh lo pikir kalau akhir-akhir ini Ayana tuh jarang banget kan makan siang bareng kita. Malah dia selalu keruangan pak Arsen kalau menjelang jam makan siang. Iya nggak?" jelas Sintia.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Where stories live. Discover now