SAPU TANGAN

81.3K 5.2K 125
                                    

Mereka semua menikmati pestanya dengan senang dan bahagia. Terutama Ayana yang sangat bahagia karena bisa bertemu dan berkumpul dengan keluarganya. Tamu yang datang pun semakin banyak, dan memang benar kata Arsen karena saking banyaknya tamu, serasa seperti mengundang satu dunia.

Ayana berjalan untuk mengambil minum disalah satu meja. Tapi tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahunya pelan. Ia segera membalikkan badannya dan melihat siapa yang menepuk bahunya tadi.

"Aldo?" ucap Ayana terkejut.

"Hai tuan putri," sapa Aldo.

"Kok kamu bisa ada disini?" tanya Ayana.

"Iya, karena aku diundang sama om Arya untuk datang kesini," jawab Aldo.

"Kamu kenal sama om Arya?" tanya Ayana lagi.

"Kenal dong, om Arya itu kan sahabat papaku. Makanya aku bisa kenal dan diundang sama om Arya," jelas Aldo.

Aduh... Kalau sampe Aldo tau aku ini menantunya papa gimana nih? Semoga aja Aldo gak tau deh, batin Ayana.

Aldo merasa heran melihat tingkah laku dan wajah khawatir Ayana. Dari raut wajah Ayana, sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu.

"Yana?" panggil Aldo dan langsung membuat Ayana tersadar.

"Kamu gapapa kan? Kayaknya aku liat, kamu lagi mikirin sesuatu deh. Kamu mikirin apa sih?" tanya Aldo.

"Ha iya, aku... Aku gapapa kok. Beneran deh aku gapapa, kayaknya aku cuma kecapean aja," jawab Ayana sedikit gugup.

"Ohh... Aku kira, kamu mikirin apaan tadi. Yaudah, kita kesana aja yuk!" ajak Aldo.

Mereka berdua berjalan ke arah papa mertuanya yang sedang berbincang dengan papa Aldo. Ayana bingung harus bagaimana sekarang. Apakah dia harus lari, atau dia harus pasrah kalau Aldo akan mengetahui semuanya sekarang.

Ayana hanya berdoa dalam hatinya, semoga saja tidak ada hal buruk yang akan terjadi. Ayana berjalan pelan-pelan dibelakang Aldo dan tanpa sengaja, ada seseorang yang menabraknya dan menjatuhkan minuman di bajunya.

"Ya ampun, maafin saya, ya mbak. Saya bener-bener gak sengaja tadi," ucap wanita yang menabrak Ayana.

"Iya gapapa kok mbak," balas Ayana.

"Yana, kamu gapapa kan?" tanya Aldo saat menghampiri Ayana.

"Aku gapapa kok, baju aku cuma basah aja sekarang," jawab Ayana.

"Bener nih kamu gapapa?" tanya Aldo memastikan.

"Iya Aldo. Aku ke toilet bentar ya," ucap Ayana dan Aldo mengangguk.

Ayana segera pergi ke toilet untuk membersihkan bajunya sekaligus mengeringkan bajunya yang basah. Sampai di toilet, Ayana membuka tasnya untuk mencari tissu. Tapi setelah ia membongkar tasnya, ternyata ia lupa membawa tissu. Biasanya saat pergi kemanapun, Ayana selalu membawa tissu tapi kali ini ia benar-benar lupa membawanya.

"Duhh... Gimana nih, malah aku lupa bawa tissu lagi? Apa aku tanya sama mas Arsen aja kali ya, siapa tau dia punya tissu," gumamnya.

Ayana keluar dari toilet untuk mencari Arsen dan tak lama setelah itu, ia melihat Arsen sedang tertawa bersama teman-temannya.

"Mas Arsen?" panggil Ayana.

"Ayana, kenapa sayang?" tanya Arsen saat Ayana menghampirinya.

"Mas Arsen punya tissu atau sapu tangan nggak? Soalnya baju aku basah karena tadi ada orang yang gak sengaja nabrak aku dan tumpahin minumnya," ucap Ayana.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Where stories live. Discover now