ANCAMAN

55.8K 3.3K 339
                                    

Pagi ini Arsen bangun lebih awal dan melihat bidadari kesayangannya masih tertidur nyenyak di pelukannya. Arsen tersenyum lalu tangannya membelai lembut pipi mulus Ayana dan kemudian menciumnya sayang. Tak lama setelah itu, ia segera bergegas untuk mandi dan bersiap pergi ke kantor.

Setelah Arsen selesai mandi, ia masih melihat istrinya yang masih tertidur di ranjang empuk tersebut. Ia tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Walaupun sikap Ayana terkadang seperti anak kecil dan selalu manja, tapi Arsen tidak mempermasalahkannya. Arsen pun mendekat ke arah Ayana, berniat untuk membangunkannya.

"Ayana, bangun yuk," ucap Arsen sambil menggoyang lengan Ayana.

"Ayo sayang, ini udah pagi loh..." ucap Arsen yang terus berusaha membangunkan Ayana.

"Hmm, iya iya," akhirnya Ayana bangun dari tidurnya, walaupun sebenarnya ia masih mengantuk.

"Kamu mandi dulu ya biar segar. Hari ini kamu mau kerja apa enggak?" tanya Arsen dan dibalas anggukan oleh Ayana.

"Makanya mandi dulu dong biar melek lagi," ucap Arsen sambil mengelus kepala Ayana.

"Iya Mas Arsen," ucap Ayana.

Arsen tersenyum, lalu mencium kedua pipi Ayana dan bibir mungilnya.

CUP

"Sayangku."

CUP

"Cintaku."

CUP

"Bidadariku."

Ayana tersenyum malu dan mungkin sekarang pipinya sudah merah. Sedangkan Arsen hanya tersenyum kemenangan sekaligus lucu melihat ekspresi wajah istrinya ini.

"Morning kiss baby." ucap Arsen dengan senyum jahilnya.

"Mas Arsen, kalo kayak gini aku kapan mandinya." rengek Ayana.

"Emang salah ya kalo suaminya mencium istrinya sendiri. Lagipula, satu kecupan itu udah dapat pahala loh sayang," goda Arsen.

"Mas Arsen!" ucap Ayana kesal.

Arsen tertawa "Becanda sayangku, jangan marah dong. Yaudah mandi dong sana, tadi katanya mau ke kantor."

Ayana tersenyum, lalu bangkit dari tidurnya dan segera bersiap-siap bekerja ke kantor. Beberapa menit kemudian, Ayana sudah selesai dan sudah rapi dengan pakaiannya. Sedangkan Arsen masih menggunakan kemeja berwarna putih dan belum bersiap sama sekali.

"Mas Arsen kok belum siap-siap sih?" tanya Ayana.

"Pakein dulu dong dasi sama jas aku," pinta Arsen.

"Manja banget, biasanya kan bisa pake dasi sama jasnya sendiri," ucap Ayana dengan nada mengejek.

"Manja sama istri sendiri gapapa dong, lagipula kan ini memang kewajiban kamu untuk melayani suaminya," ucap Arsen tak mau kalah.

Ayana tersenyum "Iya deh, aku pakein dasi sama jasnya," ucap Ayana mengalah.

Ayana mengambil dasi sekaligus jas Arsen di lemari, lalu memakaikannya ke Arsen. Arsen sendiri hanya tersenyum senang melihat istrinya yang penurut dan rasa sayangnya pun semakin bertambah. Setelah selesai memakaikan dasi, selanjutnya adalah memakaikan jas untuk Arsen.

"Makasih ya sayang." Arsen memeluk erat istrinya dan dibalas juga oleh Ayana.

"Aku jadi makin cinta deh sama kamu," ucap Arsen menggombal.

"Udah deh daripada Mas Arsen gombal dan gak berujung nantinya, mendingan sekarang kita langsung ke bawah aja sarapan," ucap Ayana.

"Kan emang bener yang aku bilang tadi, kalo aku itu makin cinta sama kamu, makin sayang, makin---

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang