ARSEN JEALOUS

140K 8.4K 191
                                    

Waktu menunjukkan pukul 23.00 malam, tapi sampai sekarang Ayana belum tidur juga dan matanya masih melek. Ayana sedang memikirkan sesuatu, mulai dari memikirkan Arsen yang sifatnya susah ditebak dan memikirkan perkataan sahabatnya apakah Arsen mencintainya.

Sebenarnya Ayana ingin menanyakan hal tersebut kepada Arsen, tapi dia masih ragu-ragu. Ia melirik Arsen yang berbaring disebelahnya. Ayana pun memberanikan diri untuk bertanya.

"Pak," panggilnya.

"Hmm." Arsen berdehem sambil memejamkan matanya.

"Bapak udah tidur belum?" tanyanya.

"Udah," jawab Arsen.

Ayana mengernyitkan dahinya,
"Udah tidur tapi bisa ngomong."

Arsen diam dan tidak menanggapi ucapan Ayana. Entah mengapa kali ini Arsen jadi ikutan tidak bisa tertidur pula padahal biasanya, paling lama ia akan tertidur di jam sepuluh malam. Posisi Arsen saat ini sedang tidur membelakangi Ayana sambil menatap ke arah dinding kamar.

"Pak." Ayana kembali memanggil Arsen.

"Apa Ayana?" Arsen masih berusaha memejamkan matanya. Ia tidak bisa tidur tenang karena setiap mau tidur, Ayana selalu mengganggunya.

"Gak jadi deh." Ayana masih ragu untuk menanyakan perasaan Arsen padanya.

"Aneh," gumam Arsen.

"Pak, saya mau nanya." Ayana menganggu tidur Arsen lagi.

"Saya mau tidur Ayana, dari tadi kamu manggil saya terus." Arsen mulai kesal.

"Maaf Pak, tapi saya mau nanya sesuatu." Ayana memberikan diri untuk bertanya.

"Tanya apa?" sahut Arsen.

"Bapak cinta gak sama saya?" tanya Ayana to the point.

Arsen jadi melek lagi karena mendengar pertanyaan Ayana, bahkan posisinya berubah jadi menghadap ke istrinya. Kenapa tiba-tiba istrinya ini menanyakan hal tersebut? Apakah Ayana tidak bisa menebak dari sikap Arsen selama ini yang selalu dingin, cuek, bahkan tidak peduli padanya?

"Apa kamu bilang?" tanya Arsen, ia memastikan kalau ia tidak salah dengar.

"Saya tanya, bapak cinta nggak sama saya?" Ayana kembali mengulang pertanyaannya.

"Nggak," jawab Arsen singkat.

Ayana pun sempat murung mendengar jawaban Arsen. Apakah cintanya bertepuk sebelah tangan? Ya enggak lah... Ayana juga gak cinta sama Arsen. Ia kan hanya sekedar bertanya saja, bukannya mengharap cinta dari seorang pria kaku seperti Arsen.

"Bener nih bapak nggak cinta sama saya?" tanyanya lagi.

"Hmm," balas Arsen.

"Tuh kan bener tebakan gue, kalo muka tembok itu orangnya susah ditebak," gumamnya pelan.

"Kalau saya punya pacar, bapak cemburu nggak?" Ayana sengaja bertanya itu untuk memancing Arsen.

"Nggak," jawab Arsen.

"Bener nih Pak?" godanya.

"Iya," balas Arsen.

"Berarti saya boleh pacaran dong pak?" entah kesurupan setan mana, sehingga Ayana berani mengucapkan hal tersebut.

"Terserah," balas Arsen.

"Tapikan pak---

"Udah deh Ayana, saya mau tidur. Mendingan sekarang kamu tidur juga, besok kan harus kerja," setelah mengucapkan itu, Arsen langsung membelakangi Ayana dan tidur.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang