LDR

77.6K 4.8K 107
                                    

Baru beberapa jam Arsen pergi, Ayana mulai gelisah karena dari tadi ia menunggu kabar dari Arsen. Saat ini ia sedang duduk di taman belakang rumah sambil sesekali melirik handphonenya. Memang tidak mudah bagi Ayana untuk jauh dari Arsen, apalagi sekarang ia harus LDR.

Memang dulu ia sangat benci pada Arsen dan rasanya ia selalu ingin jauh dan tidak mau melihat wajah Arsen yang menyebalkan. Tapi sekarang, ia malah ingin Arsen selalu dekat dan bersamanya. Perlahan-lahan rasa cintanya kepada Arsen mulai tumbuh dan ia yakin kalau sekarang ia sudah jatuh cinta kepada Arsen, suaminya.

Ayana terus memikirkan Arsen yang dari tadi ia tunggu-tunggu kabarnya. Saking lamanya menunggu, ia jadi sampai melamun dan matanya mulai berkaca-kaca. Sampai akhirnya handphonenya berdering dan saat melihat handphonenya, ternyata ada panggilan video call dari Arsen. Ia sangat senang dan langsung tersenyum lalu mengangkat panggilan video call dari Arsen.

"Hallo sayang," sapa Arsen dari sebrang sana.

"Mas Arsen kok lama banget sih ngabarinnya?" tanya Ayana.

"Maaf ya... soalnya aku juga baru nyampe di hotel, jadi baru sekarang deh aku sempat ngabarin kamu," jelas Arsen.

Ayana tersenyum dan menganggukkan kepalanya,
"Iya, gapapa kok."

"Sayang, kamu habis nangis ya?" tanya Arsen saat melihat Ayana berusaha menghapus air matanya.

"Enggak kok, aku gak nangis," jawab Ayana bohong.

"Jangan bohong, aku bisa liat kok. Kamu kan udah janji sama aku, kalau kamu gak akan sedih ataupun nangis selama aku jauh dari kamu," ucap Arsen.

"Iya maaf, tadi aku cuma kangen aja sama mas Arsen, makanya aku nangis," ucap Ayana.

Arsen tersenyum "Baru aja beberapa jam aku ninggalin kamu, masa udah kangen sih?" goda Arsen.

"Ya kangen lah, masa jauh dari suami sendiri gak kangen? Apalagi, aku harus jauh dan LDR selama sebulan sama mas Arsen," ucap Ayana.

"Sabar ya, semua ini pasti cepat berlalu. Oh iya, kamu udah makan belum?" tanya Arsen.

Ayana menggeleng "Belum."

"Loh... Kok belum makan sih? Nanti kalau kamu sakit gimana? Aku gak mau liat kamu sampai sakit Ayana, apalagi aku itu jauh dari kamu," ucap Arsen.

"Iya, habis ini aku makan kok. Tadi aku nungguin kabar dari mas Arsen dulu, baru aku bisa makan," ucap Ayana.

"Yaudah, sekarang kamu makan dulu ya, nanti kita video call lagi. Aku juga mau mandi nih, soalnya udah gerah banget," ucap Arsen.

"Janji nih nanti video call lagi?" tanya Ayana.

"Iya sayang, aku janji," jawab Arsen.

"Yaudah deh, aku makan dulu ya. Mas Arsen juga jangan lupa makan dan jaga kesehatan disana," ucap Ayana.

"Iya, kamu juga jaga diri kamu baik-baik ya disana. Ingat, jangan nangis loh... Nanti aku nangis juga disini," ucap Arsen.

"Iya mas Arsen," ucap Ayana.

"Udah dulu ya, I love you my wife." ucap Arsen.

"I love you too my husband," balas Ayana.

Mereka berdua pun mengakhiri video call nya, dan Ayana beranjak menuju ke meja makan. Sampai disana, ia melihat banyak sekali makanan yang dimasak oleh maid rumah ini. Ayana sendiri juga bingung, karena tidak mungkin ia harus menghabiskan semua makanan ini sendirian.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Where stories live. Discover now