I LOVE YOU

120K 7.4K 442
                                    

Sekitar pukul 06.00 pagi, Ayana terbangun dari tidurnya dan melihat ada tangan kekar dan putih yang melingkar di perutnya, yaitu tangan Arsen. Ayana melihat setiap sudut wajah Arsen yang tenang dan sangat tampan. Hidungnya mancung, bibir tipis, rahang tegas, kulit putih dan bersih.

Ayana mengelus pipi arsen dengan lembut, lalu ia perlahan mendekatkan wajahnya dan mencium pipi arsen sebelah kiri. Tiba-tiba, Arsen menunjuk pipi sebelah kanannya sambil tersenyum, tapi matanya masih terpejam.

"Ihh, ternyata bapak udah bangun. Nyebelin banget sih," ucap Ayana sambil memukul lengan Arsen, sedangkan Arsen hanya terkekeh dan menarik Ayana ke pelukannya.

"Kok berhenti sih ciumnya, lagi dong. Anggap aja morning kiss," goda Arsen.

"Gak mau," ucap Ayana karena ia merasa malu tercyduk mencium Arsen diam-diam.

"Kenapa? Saya ini kan suami kamu, jadi wajar dong. Malah saya senang," goda Arsen lagi.

"Bapak nyebelin," ucap Ayana dan menyembunyikan wajahnya didada bidang Arsen. Dan tiba-tiba handphonenya bergetar tanda ada pesan masuk. Ayana mengambil handphonenya dan melihat yang mengirim pesan adalah operator kartu.

"Siapa yang SMS?" tanya Arsen.

"Operator kartu," jawab Ayana.

"Coba sini saya liat," ucap Arsen dan mengambil handphone tersebut untuk memeriksanya. Sampai tiba-tiba, ia melihat kontak dengan nama Muka Tembok. Karena merasa penasaran, Arsen bertanya kepada Ayana.

"Ayana, muka tembok itu siapa?" tanya Arsen.

"Pak Arsen," jawab Ayana santai.

Arsen langsung terkejut mendengarnya. Masa mukanya yang ganteng ini dibilang muka tembok? Apalagi yang bilang itu adalah istrinya sendiri.

"Kok kamu kasih nama saya muka tembok?" tanya Arsen dengan nada protes.

"Muka bapak kan emang kayak tembok, datar dan gak ada ekspresi," jawab Ayana polos dan jujur.

"Enak aja kamu bilang muka saya kayak tembok," protes Arsen.

"Makanya, bapak tuh harus selalu senyum. Jadi muka bapak gak datar lagi deh kayak tembok," Ucap Ayana mengejek suaminya.

Arsen hanya diam dan tidak menanggapi ucapan Ayana lagi. Anggap saja kali ini ia sedang merajuk seperti anak kecil tanpa sebab.

"Pak?" panggil Ayana tapi Arsen tidak menyautnya.

"Pak Arsen?" panggil Ayana lagi.

"Saya ini suami kamu Ayana, bukan bapak kamu," balas Arsen.

"Trus saya harus manggil apa dong?" tanya Ayana bingung.

"Yaa terserah, yang penting bukan bapak," balas Arsen.

"Yaudah kalau gitu, saya panggil om, atau kakek, atau paman, atau pakcik, atau---

"Emangnya saya setua itu apa?" protes Arsen dan memotong ucapan Ayana yang belum selesai.

"Bapak kan emang tua," ucap Ayana dengan santai.

Arsen melototkan matanya "Enak aja kamu, emang kamu pikir umur saya ini berapa?"

Ayana berpikir sejenak,
"Emm... 35 tahun." jawabnya dan Arsen melotot lagi.

"Kenapa? Jangan bilang kalau umur bapak lebih tua dari itu. Atau jangan-jangan, umur bapak udah empat puluhan ya?" tanya Ayana.

"Umur saya masih 28 tahun Ayana," sahut Arsen.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant