DIA KEMBALI

61.2K 3.6K 288
                                    

Hari minggu adalah hari libur yang ditunggu-tunggu oleh semua orang tak terkecuali bagi Ayana. Tapi hari ini ia sangat bosan karena terus di rumah saja, padahal ia ingin sekali mengajak Arsen pergi tapi Arsen sedang sibuk bekerja di ruang kerja pribadinya.

Rasanya semua hal telah Ayana lakukan di rumah ini demi menghilangkan rasa bosannya tapi tetap saja ia merasa bosan. Sudah berjam-jam pula ia menunggu Arsen selesai bekerja dan akhirnya ia pun memutuskan untuk ke ruang kerja pribadi Arsen.

Ceklek!

Saat ia membuka pintunya, ternyata Arsen sedang sibuk dengan berkas-berkas di tangannya. Hal ini membuat Ayana kesal sekaligus jengkel karena Arsen lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan dengan dirinya.

"Mas Arsen?" panggil Ayana dengan nada sedikit manja.

Arsen melirik ke arah istrinya yang sedang berdiri di dekat pintu. Ia juga tau apa maksud istrinya ini sampai mendatanginya ke ruang kerjanya. Hal ini juga sering terjadi, makanya Arsen sudah terbiasa.

"Kenapa sayangku, sini." Arsen memanggil Ayana dan mengisyaratkan agar Ayana duduk di pahanya.

Ayana berjalan ke arah Arsen dan duduk di pangkuan suaminya ini sambil memeluknya manja. Arsen tersenyum sambil mengelus-elus kepala istrinya dengan lembut.

"Aku tau kamu pasti ada maunya kan sampai datang ke sini. Kamu apa sayang, hm?" tanya Arsen.

"Mas Arsen, aku bosan banget di rumah terus. Kita pergi jalan-jalan yuk," jawab Ayana.

"Gak bisa sayang, aku lagi sibuk ngurusin kerjaanku," ucap Arsen.

"Mas Arsen selalu aja sibuk dan lebih mentingin kerjaan daripada aku. Setiap hari alasannya selalu sibuk. Gak di rumah, gak di kantor sama aja," ucap Ayana kesal.

"Jangan marah dong sayang, aku kan kerja demi kamu juga," ucap Arsen tapi Ayana memalingkan wajahnya dan tidak mau menatap Arsen.

"Sayang, kamu marah sama aku?" tanya Arsen tapi Ayana hanya diam.

"Sayangku, cintaku, jangan marah dong sama suaminya," bujuk Arsen.

Ayana menatap Arsen tapi masih dengan perasaan kesal. Tapi sebenarnya ia juga tidak bisa marah pada suaminya apalagi kalau sudah membujuknya.

"Ayolah Mas Arsen... aku pengen banget jalan-jalan. Aku janji cuma bentar aja kok," pinta Ayana.

Arsen berpikir sejenak "Oke, demi bidadari kesayanganku ini, aku mau pergi jalan-jalan," ucapnya.

Arsen tersenyum bahagia,
"Bener nih?" tanyanya.

"Iya sayang," jawab Arsen sambil mencubit pipi istrinya pelan.

"Yeayy... makasih Mas Arsen." Ayana memeluk erat Arsen.

"Sama-sama sayang. Oh iya, Vivi udah kamu kasih makan belum?" tanya Arsen.

"Udah dong, Lala sama Lili juga udah aku kasih makan," jawab Ayana.

"Baguslah, jaga mereka baik-baik ya. Inikan sebagai pelajaran juga buat kamu sebelum nanti kamu mengurus anak-anak kita," goda Arsen.

"Mas Arsen apaan sih?" ucap Ayana malu-malu sambil memukul lengan Arsen.

Arsen tertawa "Kenapa sayang? kan emang bener yang aku bilang tadi. Kamu adalah istriku dan juga ibu dari anak-anakku kelak," goda Arsen lagi.

"Ihh udah lah Mas Arsen jangan dilanjutin lagi, aku malu," ucap Ayana.

Karena merasa gemas dengan ekspresi istrinya yang lucu ini, Arsen langsung mencium kedua pipi Ayana dan mencium singkat bibir mungil Ayana.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Where stories live. Discover now