ARSEN GOMBAL

133K 7.8K 1.2K
                                    

Setelah kejadian Arsen yang mengancam Ayana dicium didepan umum, ia benar-benar tidak bisa fokus bekerja. Ia selalu kepikiran dengan kata-kata Arsen tadi dan terus terngiang-ngiang dikepalanya.

Saat enak-enaknya melamun, tiba-tiba handphonenya bergetar tanda ada pesan masuk. Ternyata yang mengirim pesan adalah si muka tembok, suaminya sendiri. Kira-kira, apa lagi yang akan dilakukan oleh Arsen? Semoga saja ini tidak berhubungan dengan hal aneh.

Muka Tembok
Hai Ayana istri saya yang cantik😘😘
Keruangan saya sekarang ya❤❤

Ayana terkejut dan tak hentinya berkedip-kedip melihat isi pesan dari Arsen. Bukan apa-apa, ia hanya terkejut dengan kata-kata lebay dari Arsen si muka tembok yang lain daripada yang lain.

Tanpa menunggu lama, Ayana langsung beranjak dari duduknya dan segera keruangan Arsen. Saat sampai didepan pintu bertuliskan CEO, ia tak lupa juga untuk mengetuk pintu terlebih dahulu.

Tok! Tok! Tok!

"Permisi pak," ucap Ayana saat masuk.

Arsen yang melihat istrinya datang, membuat dirinya tersenyum senang dan menghampiri Ayana. Sepertinya dugaan Ayana tadi memang benar kalau suaminya akan melakukan hal aneh serta diluar dugaan. Seperti sekarang ini, Arsen malah memeluknya erat tapi ia tidak mau membalasnya.

"Akhirnya istri saya yang cantik ini datang," ucap Arsen sambil memeluk istrinya. Ayana sendiri hanya diam dan tak membalas pelukannya.

"Bapak kenapa manggil saya kesini?" tanyanya disela Arsen sedang memeluknya.

"Saya kangen sama kamu," jawab Arsen tanpa melepas pelukannya.

"Hah, kangen? Baru aja tadi pagi kita ketemu pak, lagian setiap hari kita ketemu juga," ucap Ayana heran.

"Tapi saya gak bisa jauh dari kamu. Satu jam aja rasanya kayak satu hari. Kamu disini aja ya temenin saya kerja." Ayana yang mendengar itu, sontak saja melepaskan pelukannya.

"Bapak sehat kan?" Ayana meletakkan tangannya didahi Arsen.

"Ya sehat lah, apalagi kalau udah ketemu kamu," balas Arsen.

"Bapak tuh kenapa sih? kok jadi aneh gini? Saya jadi takut dekat sama bapak," ucap Ayana.

"Aneh gimana? Saya itu sehat Ayana," ucap Arsen meyakinkan istrinya.

"Trus kenapa bapak jadi bucin gini sama saya? Jangan-jangan bapak salah minum obat atau jangan-jangan bapak beneran kesambet ya?" Ayana masih menduganya.

Arsen meletakkan telunjuknya dibibir Ayana,
"Ssttt... Kamu ini cerewet banget ya. Satu-satu dong nanyanya. Atau kamu mau saya cium sekarang juga?"

Ayana menepiskan tangan Arsen,
"Maaf Pak, saya harus kembali kerja lagi." Ayana sempat berbalik namun Arsen menarik tangannya hingga ia menabrak dada bidang Arsen.

"Tadi kan saya udah bilang kamu disini aja temenin saya kerja. Lagian kan saya bos kamu," pinta Arsen.

"Kalau bapak gak lepasin saya. Saya bakalan marah dan gak mau ngomong sama bapak lagi sampai kapanpun," ancamnya.

Inilah ancaman yang Arsen takutkan, niatnya ingin istrinya lebih dekat dengannya, malah diancam kayak gini. Terpaksa Arsen melepaskan Ayana dengan perasaan tidak ikhlas.

"Oke, saya lepasin kamu. Tapi, ingat jangan dekat-dekat sama si Ronaldo itu." Arsen memperingatkan Ayana.

"Ronaldo? Nama dia Aldo pak, bukan Ronaldo," Protes Ayana.

"Ha iya itu maksudnya," balas Arsen malas karena sebenarnya, ia memang sengaja memberi nama julukan itu untuk Aldo.

Ayana menggelengkan kepalanya,
"Yaudah kalau gitu saya permisi pak."

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Where stories live. Discover now