RINDU SENYUMMU

64.4K 3.5K 268
                                    

Pagi ini Ayana bangun lebih awal daripada biasanya. Biasanya ia bangun sekitar pukul tujuh pagi, tapi kali ini ia bangun pukul enam pagi. Mungkin karena ada Arsen, makanya ia bangun lebih awal. Ia malas untuk bertegur dengan Arsen apalagi kalau melihat wajahnya.

Semenjak Arsen tinggal di rumah ini, Ayana jadi banyak diam bahkan melirik Arsen saja ia tidak mau. Memang sangat sulit bagi Ayana untuk memaafkan kesalahan yang Arsen lakukan padahal, Arsen sudah berusaha membujuknya tapi Ayana hanya acuh dan tidak peduli.

Setelah selesai mandi, Ayana langsung turun ke bawah untuk membantu mamanya menyiapkan sarapan pagi.

"Pagi ma," sapa Ayana, sembari mencium pipi mamanya.

"Pagi juga anak mama yang cantik," balas mamanya.

"Ayana bantuin mama siapin sarapan ya?" ucap Ayana.

"Boleh dong sayang, makasih ya," ucap mamanya.

"Sama-sama mama ku yang cantik," ucap Ayana bercanda.

Mamanya hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Ayana memang senang bercanda dengan mamanya dan terkadang hubungan mereka ini layaknya adalah seorang teman baik.

Kalau soal memasak, Ayana juga bisa karena dari remaja, mamanya sudah mengajarkannya untuk memasak. Pagi ini Ayana memasak nasi goreng kesukaan keluarganya bahkan papanya sangat menyukai masakan putrinya tercinta.

Setelah semuanya selesai, Ayana membawa makanannya ke meja makan keluarga. Disana sudah ada papa dan Rio yang duduk manis menunggu sarapannya datang.

"Wahh... Kamu masak nasi goreng kesukaan papa ya?" ucap papanya senang.

"Iya dong pa, ini adalah nasi goreng spesial yang dibuat dengan cinta," ucap Ayana bangga.

"Bucin lo," ejek abangnya.

"Apaan sih bang Rio, sirik aja lo sama gue," ucap Ayana sedikit kesal.

"Udah udah, jangan berantem dong anak papa yang ganteng dan cantik," ucap papanya.

"Oh ya jelas, Rio kan emang paling ganteng sedunia," ucap Rio kepedean.

"Masih gantengan papa kali," ucap Ayana.

"Makasih ya sayang, kamu memang anak kesayangan papa dan paling tau cara menghibur papa," ucap papanya, lalu memeluk Ayana.

"Masa Ayana aja sih yang dipeluk? Rio kan juga mau pa," ucap Rio tak terima.

"Oh kasihan, oh kasihan, aduh kasihan..." ejek Ayana, dengan menyanyikan lagu dari kartun upin ipin.

"Yaudah sini papa peluk juga, kamu ini selalu iri sama adek kamu sendiri," ucap papanya.

Akhirnya mereka bertiga saling berpelukan dengan penuh kasih sayang. Papanya memang sangat menyayangi kedua anaknya ini, apalagi terhadap Ayana.

Tiba-tiba mamanya datang, lalu menggelengkan kepalanya melihat kelakuan suami dan anaknya.

"Kalian ini ya, pagi-pagi udah pelukan aja. Sekarang itu waktunya sarapan bukannya pelukan," ucap mamanya.

"Kenapa sih ma... mama mau dipeluk juga, yaudah sini ikut gabung," ucap papanya bercanda.

"Yaelah, pagi-pagi udah godain mama aja nih," ucap Rio.

"Udah, kita sarapan aja yuk," ajak mamanya.

Setelah acara peluk-pelukannya selesai, sekarang saatnya untuk sarapan. Mamanya merasa ada yang kurang dan setelah diteliti, ternyata menantunya belum ikut bergabung untuk sarapan bersama.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Where stories live. Discover now