HARI PERNIKAHAN

154K 9.4K 348
                                    

Hari yang ditunggu- tunggu akhirnya tiba, yaitu hari pernikahan Ayana dan Arsen. Semua persiapan pernikahan sudah seratus persen dan hanya tinggal menunggu ijab qabul saja.

Pernikahan Ayana dan Arsen diadakan di sebuah gedung secara besar-besaran dan mewah. Acara ini dihadiri oleh keluarga dekat dan rekan kerja. Ayana bahkan tidak mengundang satupun temannya karena ingin menjaga privasinya, alias malu karena ia menikah sebab perjodohan, apalagi ia dijodohin sama Arsen si muka tembok kampret.

Saat ini Ayana sedang didandani di ruang make up. Tidak butuh waktu lama untuk mendandaninya karena ia mau make up yg natural. Baginya make up yang tebalnya sampai Sepuluh senti meter itu bisa membuat dirinya seperti hantu. Makanya ia lebih memilih make up yang natural saja. Setelah selesai didandani, Ayana segera memakai kebaya pernikahannya.

Setelah Ayana selesai, Arsen pun sudah bersiap untuk mengucapkan ijab qabul didepan Papa Ayana.

"Ayana, ingat pesan mama ya, sekarang kan kamu akan jadi seorang istri. Kamu harus jadi istri yang baik untuk suami kamu, layani suami kamu dan jangan ngebantah suami kamu. Karena surga seorang istri ada pada suaminya," nasehat mamanya.

"Iya Ma, Ayana bakal berusaha jadi istri yang baik." Ayana mulai sedih dan tak terasa air matanya jatuh.

"Maafin Mama sama Papa juga, karena kamu menikah sebab perjodohan. Tapi kami melakukan ini demi kebaikan kamu juga," ucap Mamanya tersenyum.

Ayana memeluk Mamanya sambil menangis. Tentu saja hal ini membuatnya terharu apalagi ia harus berpisah dari keluarganya dan tinggal bersama Arsen. Tak lama kemudian Rio datang menghampiri mama dan adik kesayangannya.

"Kok adek abang yang jelek dan manja ini nangis sih?" ucap abangnya sambil mencubit pipi adiknya.

"Aissh.. Abang mah..." rengeknya.

"Hehehe... Becanda. Adek abang ini memang cantik. Nggak terasa ya, kamu itu udah nikah. Padahal kayaknya baru kemarin kamu itu masih main-main Sama abang, manja sama abang, lucu dan gemesin deh pokoknya," ucap Rio yang membuat Ayana merasa sedih.

"Tuh kan, gara-gara Abang Ayana jadi sedih," ucap Ayana sambil mengerucutkan bibirnya.

"Iya iya... Sini abang peluk." Ayana langsung memeluk abangnya. Walaupun sering berantem kayak Tom and Jerry, tapi abangnya selalu perhatian dan sayang padanya.

"Abang sayang banget sama kamu, jadi istri yang baik ya," ucap Rio dan Ayana hanya mengangguk sambil menghapus air matanya.

Sementara Arsen, sekarang ia sedang menjabat tangan dengan Papa Ayana, untuk mengucapkan ijab qabul.

"Saudara Arsen Bagaskara, saya nikahkan kamu dengan putri saya Ayana Pricilla binti Suryadi Ramadhan dengan mahar uang 88 juta, emas 55 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai."

"Saya terima nikahnya Ayana Pricilla binti Suryadi Ramadhan dengan mahar tersebut dan seperangkat alat sholat dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"Sahh!!"

"Alhamdulillah..."

Ayana yang mendengar kata 'sah' tersebut memejamkan matanya dan menangis. Sekarang statusnya adalah seorang istri dari Arsen. Entah apa yang ia rasakan saat ini, jujur saja ia bingung. Akankah ia harus merasa bahagia atau bersedih.

"Ayo sayang kita susul suami kamu." ajak Mamanya.

Ayana berjalan didampingi mamanya menuju ke arah Arsen, suaminya. Semua orang tertuju pada Ayana, sedangkan ia hanya menunduk malu. Sampai ia duduk disebelah Arsen pun, Ayana masih saja menunduk. Ada perasaan deg degan juga yang ia rasakan sekarang saat duduk disebelah Arsen yang berstatus sebagai suaminya sekarang.

"Ayo Ayana, salam suami kamu," ucap Papanya.

Ayana menyalam tangan suaminya dengan perasaan ragu-ragu dan malu yang menjadi satu. Lalu Arsen mencium kening istrinya. Mungkin sekarang pipi Ayana sudah merah karena ia merasa malu.
Setelah itu Arsen memasangkan cincin dijari manis Ayana, begitu pula sebaliknya dengan Ayana.

Ia masih ingat tragedi gara-gara cincin yang ia pakai sekarang. Karena cincin inilah yang menyebabkan gajinya dipotong oleh Arsen Alias muka tembok.

Setelah selesai ijab qabul, Ayana dan Arsen melakukan sungkeman dan bersiap untuk acara resepsi.

Selama dipelaminan, Arsen terus melirik ke arah Ayana yang berada disebelahnya. Tiba-tiba muncul sebuah ide dikepala Arsen untuk menjahili Ayana. Arsen sangat merasa bosan duduk terus dipelaminan dan hanya melihat sekeliling ataupun menyalami para tamu undangan. Makanya sekarang Arsen berniat untuk menjahili Ayana supaya ia tidak bosan lagi. Ayana sendiri merasa risih karena Arsen terus melirik dirinya.

"Kenapa dia ngeliatin gue terus?" gumamnya.

Sesekali juga Ayana melirik Arsen yang terus melihatnya seperti kagum akan kecantikannya. Tentu hal ini membuat Ayana langsung kepedean tingkat dewa.

"Saya tau kok kalau saya ini cantik, jadi bapak biasa ngeliatinnya," Pedenya.

Arsen menaikkan alisnya satu,
"Pede banget kamu, saya ngeliatin kamu bukan karena itu," ucap Arsen.

Ayana mengernyitkan dahinya "Trus?" tanyanya.

"Alis kamu miring sebelah," jawab Arsen cepat.

WHAT THE???

Ayana langsung terkejut dan melotot mendengarnya "Hah, masa sih?"

"Makanya jadi orang itu jangan kepedean," ucap Arsen dan pergi meninggalkan Ayana.

"Duuh.. Malu banget gue. Masa sih alis gue miring sebelah," ucap Ayana pada dirinya sendiri.

Ayana turun dari pelaminan untuk memastikan benar atau tidak perkataan Arsen tadi. Sampai Mamanya melihat Ayana turun dari pelaminan, langsung menghampiri Ayana yang sedang terlihat kebingungan.

"Ayana kamu mau kemana?" tanya Mamanya.

"Ma... Alis Ayana miring sebelah ya?" tanya Ayana cepat.

"Enggak kok, alis kamu gak miring sebelah," jawab Mamanya dan memperhatikan alis Ayana.

"Masa sih Ma?" tanya Ayana lagi.

"Nih, kamu liat kalo gak percaya." Mamanya memberikan handphone kepada Ayana. Ayana mengamati betul-betul alisnya.

Iya, mama bener alis gue gak miring sebelah kok. Berarti tadi dia bohongin gue dong? batinnya.

"Emang siapa sih yang bilang kalau alis kamu miring sebelah?" tanya Mamanya.

"Pak Arsen ma," jawabnya kesal.

"Hahaha... Ada-ada Aja. Kamu jangan marah dong, Suami kamu pasti cuma becanda," ucap Mamanya.

"Ya tapikan gak gini juga becandanya Ma," rengeknya.

"Sudah, sudah... Sana kamu balik ke pelaminan. Tuh liat suami kamu duduk sendirian disana, ntar dikira pengantin wanitanya lari lagi," ejek mamanya

"Iya, Iya. Ayana balik lagi deh kesana," ucap Ayana terpaksa.

Ayana naik kembali ke pelaminan dan duduk disebelah Arsen. Ayana terus menggerutu dan mengucapkan sumpah serapah dalam hatinya karena Arsen karena berani menjahilinya.

Selama di pelaminan, Ayana terus melihat Arsen dengan perasaan kesal dan marah. Ia juga berpikir akan membalas dendam kepada Arsen. Sementara Arsen hanya bersikap biasa saja dengan muka datarnya, seakan tidak ada kejadian apa-apa. Padahal dalam hatinya, ia sedang tertawa karena berhasil menjahili Ayana. Mungkin sekarang ini, hal baru yang paling menyenangkan bagi Arsen adalah menjahili Ayana.

Dasar muka tembok sialan. liat aja  gue bakalan balas dendam sama lo, batinnya kesal.

Annyeong... Jangan lupa vote and comment ya

Saranghaeyo.. ❤❤❤❤

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Where stories live. Discover now