COKLAT

77.3K 4.6K 99
                                    

Setelah beberapa menit diperjalanan, akhirnya Arsen dan Ayana sampai di rumah. Mereka turun dari mobil dan tangan Arsen masih merangkul Ayana. Sampai di rumah, Arsen disambut juga oleh para maid nya yang sudah berkumpul di depan pintu.

"Selamat datang kembali tuan," sapa mereka semua.

Arsen tersenyum "Terima kasih atas sambutan kalian semua," balas Arsen.

Setelah itu, Arsen dan Ayana masuk ke dalam rumah lalu disusul para maid nya dibelakang. Arsen melihat sekeliling rumahnya untuk memastikan semuanya bersih dan rapi seperti biasa. Ia juga sangat merindukan rumahnya ini yang ditinggal selama satu bulan.

Para maid nya menjaga rumah ini dengan baik dan sesuai perintah Arsen. Arsen merupakan tipe orang yang pembersih dan tidak suka melihat kotor ataupun berantakan, termasuk rumahnya sendiri. Karena kalau itu sampai terjadi, ia akan marah pada para maid nya dan mengeluarkan kalimat keramatnya yaitu potong gaji.

Rumah ini merupakan rumah yang Arsen beli dengan hasil keringatnya sendiri dua tahun lalu. Saat masih lajang terkadang ia mengunjungi rumah ini, menginap disini sekaligus untuk melihat keadaan rumahnya.

"Maaf Pak Arsen, kopernya sudah saya letakkan di kamar bapak," ucap Ryan.

Arsen mengangguk
"Terima kasih banyak ya, Ryan," ucapnya.

"Sama-sama Pak Arsen," balas Ryan.

"Ayana, temenin aku istirahat ya? Aku udah capek banget," ucap Arsen.

"Mas Arsen gak makan dulu?" tanya Ayana.

"Enggak, nanti aja aku makannya. Karena sekarang aku mau istirahat dulu," jawab Arsen.

Ayana mengangguk dan naik ke atas bersama Arsen menuju kamar mereka berdua. Sampai di kamar, Arsen melepaskan jas nya dan membuka dua kancing kemejanya. Arsen membaringkan dirinya di ranjang king size lalu menepuk ranjangnya, memberi isyarat agar Ayana duduk disebelahnya.

Ayana tersenyum sambil menggelengkan kepalanya karena ia tau kalau Arsen akan bermanja padanya. Ayana berjalan ke arah Arsen dan duduk disebelahnya. Arsen yang awalnya berbaring di ranjang, sekarang memindahkan kepalanya di paha Ayana.

"Ayana?" panggil Arsen.

"Hmm." Ayana hanya berdehem.

Lalu Arsen mengambil salah satu tangan Ayana dan meletakkan dikepalanya.

"Elus-elus," ucap Arsen dengan nada sedikit manja seperti anak kecil.

Ayana hanya menggelengkan kepalanya dan menuruti permintaan Arsen untuk mengelus-elus kepalanya. Arsen langsung tersenyum kemenangan, karena inilah yang ia inginkan dan sudah lama ia nantikan untuk bermanja dengan istrinya.

Ayana mengelus kepala Arsen dengan lembut dan melihat Arsen memejamkan matanya sambil tersenyum.

"Kenapa Mas Arsen senyum-senyum?" tanya Ayana.

"Karena aku sedang bahagia." jawab Arsen dengan mata terpejam.

"Bahagia? Senyumnya aneh gitu dibilang bahagia?" tanya Ayana lagi.

"Ya bahagia dong sayang, aku itu udah kangen banget sama kamu. Apalagi manja sama kamu," jawab Arsen.

"Makanya jangan sok ngejekin aku manja, taunya Mas Arsen sendiri yang manja," ucap Ayana dengan nada mengejek.

Arsen terkekeh mendengarnya,
"Iya deh maaf, waktu itukan saya cuma becanda sayang," ucap Arsen.

Arsen bangkit dari tidurnya dan menatap Ayana sambil tersenyum.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Where stories live. Discover now