MASIH NGIDAM

56K 3.2K 175
                                    

Semakin hari, perkembangan janin Ayana semakin membaik dan selalu sehat. Jangan lupa juga dengan masa ngidamnya yang selalu meminta hal-hal yang membuat Arsen harus banyak bersabar. Menurut Arsen, hal ini tidak masalah baginya yang penting istri anaknya bahagia.

Kehamilan Ayana bisa dibilang cukup unik apalagi kalau ia meminta makanan, ia hanya makan satu sendok dan sisanya harus Arsen yang menghabiskannya.

Belum lagi dengan sikap manja Ayana yang tidak mau lepas dari Arsen walaupun hanya sebentar. Mungkin ini semua adalah efek dari ibu hamil dan sebagai suami yang baik, Arsen harus siap menghadapi apapun.

Pagi hari sekitar pukul tujuh, disebuah kamar mewah bernuansa warna emas, Arsen sedang sibuk memakai pakaian kantornya. Sedangkan Ayana, ia malah sedang sibuk berdandan di depan cermin.

"Tumben kamu pagi-pagi udah dandan, memangnya kamu mau pergi kemana?" tanya Arsen.

"Gak kemana-mana," jawab Ayana santai dan ia masih sibuk berdandan.

"Trus kenapa kamu dandan gini?" tanya Arsen lagi.

Ayana membalikkan badannya menatap Arsen "Emangnya aku gak boleh berdandan ya?" tanyanya.

"Bukan gitu sayang, cuma aku agak heran aja karena tumben-tumbenan kamu dandan cantik gini," jawab Arsen.

"Aku juga nggak tau kenapa tiba-tiba dandan cantik gini," ucap Ayana heran.

Arsen berpikir sejenak
"Apa ini efek bayinya ya?" tanyanya.

"Mungkin," jawab Ayana dengan wajah polosnya.

"Jangan-jangan anak kita perempuan," tebak Arsen.

"Mas Arsen nggak suka kalo anak kita perempuan?" tanya Ayana.

"Enggak kok, siapa yang bilang kalo aku nggak suka anak kita perempuan. Apapun jenis kelamin anak kita nanti, kita harus bersyukur atas pemberian Tuhan," ucap Arsen.

"Dan yang penting lagi, semoga dia bisa lahir dengan sehat. Kalau anak kita perempuan, berarti dia secantik mamanya dong," tambahnya.

Ayana tersenyum malu mendengarnya. Dasar suami bucin, pagi-pagi udah godain istrinya aja.

"Dasar gombal," ejek Ayana.

"Kok gombal sih, kan emang bener yang aku bilang tadi. Kalau anak kita perempuan, berarti dia secantik mamanya. Tapi kalau anak kita laki-laki, berarti dia setampan papanya," ucap Arsen bangga.

Setelah acara gombalnya selesai, sekarang saatnya untuk sarapan pagi. Seperti biasa, Ayana harus minum susu hamil buatan Arsen sampai habis tepat dihadapannya.

"Dihabisin susunya ya, biar kamu sama baby selalu sehat," ucap Arsen dan dibalas anggukan oleh Ayana.

"Mas Arsen," panggil Ayana.

"Iya sayang," sahut Arsen.

"Kapan kita periksa lagi ke dokter kandungan? Aku pengen banget liat anak kita di USG dan aku pengen tau perkembangan baby," tanya Ayana.

Akhir-akhir ini, Arsen memang sudah jarang mengajak istrinya untuk periksa kehamilan mengingat pekerjaannya yang sangat sibuk. Saat USG beberapa waktu lalu, anak mereka masih berukuran sangat kecil dan bentuknya pun belum sempurna. Makanya di usia kehamilan yang ke lima bulan ini, bayi mereka pasti sudah mulai terbentuk sempurna.

"Sabar ya sayang, mungkin dalam waktu dekat ini kita bakal periksa ke dokter kandungan," jawab Arsen.

"Janji?" tanya Ayana lagi.

"Iya sayang, aku janji. Maafin aku juga karena selama ini aku selalu sibuk sama urusan kantor," ucap Arsen.

"Iya gapapa kok. Walaupun Mas Arsen sibuk, tapi selalu menjaga dan memperhatikan kesehatanku sama baby dengan baik. Mas Arsen adalah suami terbaik di dunia," ucap Ayana.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Where stories live. Discover now