AYANA JATUH SAKIT

178K 10.6K 472
                                    

"Aduhh... Capek banget gue. Rasanya pinggang gue mau patah. Malah kerjaan gue belum selesai lagi.Baru nikah berapa hari sama muka tembok,gue udah tersiksa.Gimana kedepannya.Bisa mati muda gue" keluhnya.

"Udah deh, gue capek mau istirahat. Nanti aja gue lanjutin bersih-bersihnya." Ayana meninggalkan pekerjaannya sementara.

Sampai di meja kerjanya, Ayana langsung lemas dan menjatuhkan dirinya ke kursi. Teman-temannya yang melihat Ayana, langsung heran.

"Lo kemana aja sih Ayana? Nih juga lo kenapa kayaknya lemes banget?" tanya Sintia kepo.

"Fuh.. Fuh.. Bentar gue nafas dulu." Ayana menarik nafasnya panjang.

"Gue lagi dihukum sama muka tembok gara-gara gue telat tadi," jelasnya.

"Trus, lo disuruh ngapain sampe capek dan ngos-ngosan gini?" tanya Risa.

"Gue disuruh bersihin seluruh ruangan di kantor ini," jawabnya.

"Itu juga kerjaan gue belum selesai. Gue tunda dulu, rasanya pinggang gue mau patah. Dan gue harus menyelesaikan pekerjaan gue bersihin semua ruangan kantor dalam sehari," jelas Ayana.

"Whatt?? Gila ya si bos. Tega banget hukum lo bersihin seluruh ruangan kantor dalam sehari," ucap Sintia.

"Gue capek banget," rengek Ayana.

"Yaudah kalau gitu kita beliin lo makanan ya, gak tega gue liat lo kecapean," ucap Risa dan Ayana hanya mengangguk.

Setelah teman-temannya pergi untuk membelikan makanan, Ayana memejamkan matanya sejenak. Tiba-tiba ia terusik karena ada seseorang yang menepuk pelan pipinya. Saat ia membuka mata, ternyata itu adalah Aldo.

"Kamu kenapa Yana?" tanya Aldo khawatir. Aldo lebih suka memanggilnya Yana, karena baginya itu adalah panggilan khusus untuk Ayana.

"Aku gak papa kok," Jawab Ayana.

"Kamu jangan bohong yana," ucap Aldo.

"Iya deh.. Tadi aku telat masuk kantor, trus aku dihukum sama pak Arsen untuk bersihin semua ruangan kantor," jelas Ayana.

"Kasian banget sih kamu," ucap Aldo sambil mencubit pipi Ayana gemas.

"Aww.. Sakit Aldo." Ayana meringis akibat pipinya di cubit.

"Iya iya maaf. Sekarang kamu makan siang dulu ya, kamu pasti belum makan kan," ucap Aldo sambil menyuapi Ayana.

Ayana dengan senang hati menerima suapan dari Aldo. Bahkan ia sangat merasa bahagia dan rasanya semua rasa lelahnya hilang.

"Wahh... Baru ditinggal sebentar beli makanan, tau-tau udah berduaan aja nih," ucap Sintia tiba-tiba datang.

"Udah deh... Kita gak usah gangguin mereka, entar kita jadi nyamuk lagi," ucap Risa.

"Kita cuma makan siang bareng kok. Iyakan yana?" tanya Aldo ke Ayana dan ia hanya mengangguk.

"Kalau kalian mau makan bareng juga boleh, kan pasti lebih seru dan rame," ucap Ayana.

"Iya, ayo sini gabung sama kita," ajak Aldo.

"Yaudah deh... demi permintaan kedua sahabat gue ini, kita mau gabung makan siang bareng," ucap Risa.

Mereka berempat akhirnya makan siang bareng sambil bercanda tawa bersama hingga waktu menunjukkan pukul dua siang.

"Gue cabut duluan ya, mau lanjutin kerjaan gue," ucap Ayana.

"Mau aku bantuin gak?" tawar Aldo.

"Gak usah, aku bisa sendiri kok. Lagian kerjaan aku tinggal dikit lagi." ucap Ayana.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang