MAAF

74.1K 4.2K 360
                                    

Ayana terus menerus menangis dalam pelukan Arsen. Ia benar-benar merasa ketakutan atas kejadian beberapa menit lalu. Sementara Arsen terus berusaha menenangkan Ayana dengan mengelus kepala Ayana dan menciumnya. Walaupun sebenarnya dalam hati Arsen, ia ingin sekali membunuh Ferdi sekarang juga.

Tapi karena melihat istrinya ini sedang menangis ketakutan, rasanya Arsen menjadi tidak berdaya seakan tangisan Ayana adalah kelemahannya. Ferdi sendiri juga sedang tidak berdaya dan lemah saat ini karena ia dihajar habis-habisan oleh Arsen. Bajunya sendiri pun penuh dengan darah, begitu juga dengan wajahnya.

Setelah Arsen merasa kalau Ayana sudah tenang, Arsen membuka jas nya untuk menutupi badan istrinya. Secara perlahan ia menghampiri Ferdi karena rasa emosi dan amarahnya belum tuntas. Bahkan tangannya saja sudah ia kepalkan kuat saat berhadapan dengan Ferdi.

"Pak Arsen---

Arsen menaikkan tangannya memberi isyarat agar Ryan diam. Ia terus berjalan ke arah Ferdi dengan wajah yang memerah karena saking emosinya.

"Kenapa kamu melakukan ini Ferdi?" tanya Arsen datar, sedangkan Ferdi hanya diam dan memalingkan wajahnya.

"Aku tanya sekali lagi, kenapa kamu melakukan ini kepada istriku?" tanya Arsen tegas.

Ferdi tersenyum licik,
"Karena aku mencintai istrimu." jawabnya santai.

Arsen semakin emosi dengan jawaban Ferdi tadi dan dengan cepat, ia segera menampar wajah Ferdi.

PLAKK

Satu tamparan keras mengenai wajah Ferdi. Tetapi Ferdi hanya terdiam seakan tamparan dari Arsen tadi tidak ada apa-apanya baginya.

"Kenapa Arsen? Tamparan kamu itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rasa cintaku ke Ayana," ucap Ferdi.

"BAJINGAN!" Arsen memukul wajah Ferdi.

BUGH

"BEDEBAH!" Arsen kembali memukul wajah Ferdi dengan kuat.

BUGH

Karena tidak mau kalah dengan Arsen, Ferdi memukul wajah Arsen juga dengan cukup kuat. Mereka berdua saling memukul secara bergantian hingga hidung Arsen berdarah dan tangannya pun lebam.

"Jangan pernah kamu menyentuh istriku dengan tangan kotor mu ini," ucap Arsen.

"Aku mencintainya Arsen, aku mencintai Ayana. Dia lebih pantas untukku dibanding kamu," ucap Ferdi tak mau kalah.

"KURANG AJAR!" Arsen benar-benar geram dengan Ferdi.

BUGH

"SIALAN!" ucap Arsen.

BUGH

"Pak Arsen, cukup," ucap Aldo yang tiba-tiba datang dan berusaha untuk menghentikan keduanya.

"Cukup Pak Arsen, hentikan semua ini," ucap Ryan yang ikut membantu memisahkan Arsen dan Ferdi.

"LEPASKAN SAYA, BIARKAN SAYA MEMBUNUH ORANG INI SEKARANG JUGA!" ucap Arsen emosi.

"Hentikan Pak Arsen. Sadar Pak, sadar," ucap Aldo yang sudah berhasil memisahkan keduanya. Saat ini Aldo dan Ryan sedang memegang Arsen.

"DIAM KALIAN, DIA MENCOBA UNTUK MEMPERKOSA ISTRI SAYA. ISTRI SAYA AYANA!!" teriak Arsen.

Aldo yang mendengar kata istri, langsung mengarahkan pandangannya ke Ayana yang sedang menangis ketakutan. Ia sangat terkejut dan langsung melepaskan Arsen. Rasanya waktu langsung berhenti karena mengetahui kalau Ayana adalah istri Arsen, bosnya.

Aldo pun langsung terdiam di tempat dan menggelengkan kepalanya tidak percaya. Tanpa sadar, ia meneteskan air matanya dan hatinya pun hancur. Dunianya pun rasanya sudah hancur saat ini juga, apalagi mengetahui kalau Ayana sudah menikah dan mempunyai suami.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang