BERPAMITAN

54K 2.9K 144
                                    

Si kembar semakin hari semakin menggemaskan dan aktif. Saking aktifnya, si kembar selalu merangkak pergi entah kemana sampai Arsen dan Ayana kewalahan menghadapinya. Beginilah resiko yang harus diterima saat mempunyai anak kembar.

Saat ini si kembar sedang duduk di kursi khusus untuk bayi sambil disuapi makan bubur oleh Arsen dan Ayana. Kalau saja papa dan mamanya lambat memberikan buburnya, maka si kembar akan mengoceh seolah sedang marah.

Ayana masih memberikan asi pada kedua anaknya dan belum mau memberikan susu formula. Cemilan untuk bayi pun rutin juga diberikan sebagai makanan sampingan, makanya si kembar semakin gemuk dan pipinya semakin tembem.

Selesai sarapan, sekarang saatnya untuk mengantar Arsen yang akan pergi ke kantor. Setiap hari, Arsen memang selalu diantar sampai ke depan rumah sebelum berangkat ke kantor.

"Papa kerja dulu ya sayang, jadi anak yang baik selama papa kerja. Nanti papa usahakan pulang cepat. Oke," ucap Arsen pada Arabella yang ada di gendongannya.

"Anak papa yang ganteng, jangan nakal ya sayang selama papa kerja," ucap Arsen pada Arkan yang ada digendongan Ayana.

Arsen mencium pipi gembul kedua anaknya ini sebelum berangkat ke kantor. Setelah anaknya, sekarang saatnya untuk berpamitan pada istrinya.

"Aku berangkat ya sayang. Jaga anak kita baik-baik," ucap Arsen ke Ayana.

Ayana tersenyum
"Iya Mas Arsen," ucapnya.

Arsen mencium kedua pipi Ayana dan yang terakhir mencium keningnya cukup lama.

"I love you," ucap Arsen.

Ayana hanya tersenyum saja tanpa berkata apapun. Bukannya ia tidak mau membalasnya, hanya saja ada beberapa maid yang berada disebelahnya jadi ia agak malu untuk membalas ucapan Arsen tadi.

"Pap pa..." Arabella mulai merengek saat Arsen hendak masuk ke mobil.

"Iya sayang, papa kerja dulu ya. Jangan nangis dong anak papa yang cantik." Arsen kembali mencium pipi Arabella.

Arabella menangis saat Arsen memberikannya pada salah maid yang bernama Reva. Sedangkan Arkan hanya diam saja digendongan Ayana.

"Pap pa..." Arabella terus memanggil Arsen seakan tidak mau kehilangan.

"Iya nak, nanti papa usahakan pulang cepat kok," ucap Arsen yang mencoba menenangkan Arabella supaya tidak menangis lagi.

Setelah Arabella mulai berhenti menangis, Arsen segera masuk ke mobilnya karena ia takut akan terlambat sampai ke kantor.

Arsen mengklakson mobilnya saat ia mulai berangkat. Ayana melambaikan tangan mungil Arkan, begitu pula dengan Arabella.

"Dadah papa." Ayana menirukan suaranya seperti anak kecil.

"Kita masuk ke dalam yuk," ajak Ayana pada Reva.

"Iya nyonya," balas Reva.

Mereka berjalan menuju salah satu ruangan yang sudah disiapkan khusus untuk si kembar bermain. Di ruangan ini, berbagai macam mainan sudah tersedia dengan merek ternama dan harga yang cukup mahal.

Arsen memang selalu memanjakan si kembar dengan barang-barang mahal yang tak terhitung lagi jumlahnya. Ayana sempat menegurnya tapi Arsen selalu menjawab kalau ini belum seberapa.

Seorang CEO memang mempunyai gaji yang tinggi bahkan jabatan ini pun sangat disegani oleh orang lain. Sebagai Ayah yang baik, Arsen akan melakukan apapun demi kebahagiaan keluarga kecilnya.

"Ara sayang... Anak mama yang cantik." Ayana sedang bermain dengan Arabella di pangkuannya.

"Mam ma." Arabella memegang pipi Ayana.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Where stories live. Discover now