MENYESAL

65.6K 3.5K 384
                                    

Sudah satu bulan Ayana berada di rumah orang tuanya, untuk menenangkan dirinya. Walaupun sudah satu bulan lamanya jauh dari Arsen, tapi rasa sakit hatinya ini masih terus terasa dan kata-kata yang keluar dari mulut Arsen pun masih teringat saat membentak, menghina dan mengusirnya.

Tidak ada rasa rindu yang ia rasakan di hatinya yang paling dalam. Ayana memang tipe orang yang mudah tersinggung, hatinya sensitif, dan agak sulit memaafkan kesalahan orang lain  apalagi yang telah menghancurkan kepercayaannya.

Contohnya saja seperti Arsen, suaminya sendiri yang sangat ia cintai dan orang yang paling ia percaya selama ini telah menghancurkan semuanya dan sangat sulit bagi Ayana untuk bisa memaafkannya.

Sampai saat ini pun, Ayana belum mau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi kepada keluarganya. Memang Ayana masih sakit hati dengan Arsen tapi, ia juga tidak mau kalau sampai keluarganya ini membenci Arsen. Jadi, biarlah waktu yang menjawabnya.

"AYANA... ABANG LO YANG PALING GANTENG UDAH PULANG!" teriak Rio.

Sementara Ayana yang sedang duduk diam di ayunan, langsung terkejut karena tiba-tiba saja abangnya datang sambil berteriak.

"Ya ampun bang Rio... Berisik banget sih lo, gue sampe terkejut tau," ucap Ayana sedikit kesal.

"Hehehe... Maaf dong adek abang yang jelek, kalo orang ganteng lagi bahagia emang gini jadinya," ucap Rio kepedean.

"Enak aja lo bilangin gue jelek," protes Ayana, karena ia tidak terima dibilang jelek oleh abangnya sendiri.

"Iya iya... lo cantik kok Ayana, lo adalah wanita tercantik dan adek yang paling gue sayangi. Puas kan lo?" tanya Rio.

Ayana tersenyum puas mendengarnya
"Makasih atas pujiannya bang Rio dan gue merasa puas banget."

"Its oke baby. Oh iya, gue ada sesuatu nih buat lo dan gue jamin, lo pasti langsung tersenyum bahagia," ucap Rio.

"Serius bang, apaan tuh?" tanya Ayana penasaran.

Rio mengambil sesuatu dari belakangnya dan yang Ayana lihat adalah sebuah kandang kecil, tapi ia tidak tau apa isinya.

"Tadaa... Gue beliin lo kucing warna abu-abu," ucap Rio sambil memegang kucing berwarna abu-abu.

Ayana sangat senang melihat kucing imut dan bermuka bulat. Memang benar kata abangnya tadi, kalau ia pasti akan langsung tersenyum bahagia karena kejutannya.

"Wahh... Lucu banget kucingnya, mukanya juga imut," ucap Ayana senang, lalu menggendong kucing tersebut.

"Gimana, lo suka gak?" tanya Rio.

Ayana mengangguk senang,
"Suka banget, makasih ya bang Rio." jawab Ayana.

"Iya sama-sama," balas Rio.

Ayana sangat senang dengan kucing imut pemberian dari abangnya. Ia terus mengelus kucing itu dengan sayang, sementara Rio yang melihat adiknya tersenyum lagi pun merasa senang juga. Ternyata tidak sia-sia ia membelikan kucing itu supaya adiknya bahagia.

"Bang, Kira-kira... Kita mau kasih nama dia siapa ya?" tanya Ayana.

"Emm... Gimana kalo kita kasih nama dia Riana," jawab Rio.

"Riana?" ulang Ayana.

"Iya, Riana itu ada kepanjangannya loh," ucap Rio.

"Apaan tuh bang?" tanya Ayana.

"Riana... Rio dan Ayana. Gimana, bagus gak ide gue?" tanya Rio.

"Bagus banget bang namanya, abang emang yang paling the best deh," ucap Ayana.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang