HAPPY ENDING

75.3K 3.2K 126
                                    

Disebuah gedung mewah, sedang diadakan sebuah pernikahan yang diiringi rasa bahagia. Semua orang tersenyum dan ikut berbahagia atas kehidupan baru dari pasangan pengantin. Bahkan acara ini dihadiri oleh ribuan orang terutama dari kalangan pengusaha.

Pesta di gedung ini persis seperti saat pernikahan Arsen dan Ayana. Akhirnya setelah beberapa tahun menjomblo, sekarang orang ini sudah menikah dengan pujaan hatinya. Tentu saja hari ini adalah hari paling bersejarah yang tidak akan pernah dilupakan.

Pesta pernikahan yang dimaksud adalah pernikahan antara Rio dan Tiara, kekasihnya. Memang Rio sudah lama menjomblo tapi, akhirnya ia menemukan pasangan sejatinya dan sekarang sudah menjadi istrinya.

"Selamat ya bang Rio atas pernikahannya. Semoga sakinah, mawaddah dan warahmah," ucap Ayana saat menyalami abangnya di pelaminan.

"Makasih banyak adek abang yang jelek." Rio mulai menjahili Ayana.

"Ih kok jelek sih, bang Rio nyebelin deh." Ayana mengerucutkan bibirnya.

"Iya iya maaf, gue cuma becanda kok." Rio memeluk Ayana tepat dihadapan istrinya dan juga Arsen.

"Lo adalah adek gue yang paling baik, cantik dan paling gue sayangi," lanjutnya.

Mereka semua tertawa antara bahagia dan juga geli melihat interaksi antara abang beradik ini. Walaupun mereka sudah menikah, tapi sifatnya masih seperti anak kecil.

"Kok om Rio peluk-peluk mama sih, mama itukan cuma punya Ara." Arabella merasa cemburu melihat mamanya dipeluk orang lain.

"Gapapa dong, mama kamu kan adeknya om Rio," ucap Rio membela diri.

"Pokoknya om Rio gak boleh peluk mama lagi." Arabella menarik mamanya dan langsung memeluknya erat.

"Yaelah, posesif amat sih anak lo. Persis kayak bapaknya," ejek Rio.

Arsen sendiri sempat terkejut mendengarnya. Orang dari tadi cuma diam, tau-tau dirinya malah disindir. Untung Rio itu adalah abang iparnya, kalau tidak, pasti sudah ia jeburkan ke sungai Amazon.

Sebenarnya Rio cuma bercanda saja lalu dengan cepat, ia memeluk Arsen yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Arsen juga membalas pelukan  abang iparnya ini.

"Selamat ya bang, semoga kalian selalu bahagia dan cepat dikasih momongan," ucap Arsen disela pelukan mereka.

"Makasih ya, walaupun lo itu nyebelin dan rese, tapi lo tetap adek ipar gue," balas Rio.

Arsen berusaha tersenyum manis walaupun sebenarnya ia merasa jengkel dengan manusia semacam Rio. Yang nyebelin siapa, yang disindir siapa.

Lalu si kembar ikut memeluk om satu-satunya yang paling mereka sayangi. Tiara juga memeluk si kembar layaknya seperti anaknya sendiri. Ia memang sudah akrab dengan si kembar.

"Yang, jadi kapan kita punya anak kayak gini." Rio menyindir bahwa ia ingin mempunyai anak seperti si kembar.

"Apaan sih kamu, aku kan jadi malu." Tiara memukul lengan Rio pelan karena sekarang ia merasa malu.

"Bang Rio bertahun-tahun menjomblo tapi sekali punya istri, malah jadi bucin," ejek Ayana.

"Iri bilang bos," balas Rio yang tak mau kalah.

"Suka-suka gue lah, orang dia bini gue." Rio mencium pipi Tiara singkat tapi malah dibalas pukulan lagi dari istrinya.

"Semoga kakak ipar betah ya sama bang Rio. Kalo dia nakal, jambak aja giginya," ucap Ayana bercanda.

"Kalo masih nakal juga, nggak usah kasih jatah," ucap Arsen yang ikut mengejek Rio. Anggap aja balas dendam.

"Kampret ya lo semua, bini gue gak akan gitu. Iyakan sayang?" tanya Rio ke Tiara.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Kde žijí příběhy. Začni objevovat