PERSIAPAN PERNIKAHAN

124K 8.4K 48
                                    

Sesampai di kantor pun, Ayana terus saja tersenyum sambil berjalan ke arah meja kerjanya. Sampai-sampai kedua sahabat di kantornya merasa heran. Sepertinya ada yang gak beres dengan Ayana saat ini.

"Selamat pagi semuanya," ucapnya sedikit berteriak.

"Kesambet setan apaan lo? Tadi lo datang senyum-senyum, sekarang lo teriak- teriak. Udah gak waras lo?" ucap Sintia.

"Enak aja lo, gue masih waras seratus persen. Gue hari ini bahagia banget." ucap Ayana.

"Bahagia kenapa?" tanya Risa.

"Oh gue tau, lo pasti bahagia karena efek jalan-jalan sama Aldo semalam kan?" tanya Sintia.

"Yap. Betul sekali, seratus buat lo." jawab Ayana.

"Lah... Trus pak Arsen lo kemanain?" tanya Risa yang mulai menggoda Ayana dengan menjodoh-jodohkannya dengan Arsen si muka tembok.

"Kampret lo, mood gue jadi ancur gara-gara denger nama tuh orang," ucap Ayana kesal.

"Hahaha... Jangan marah dong, kita kan cuma becanda," ucap Risa.

Rumah keluarga Arsen

Saat ini, Arsen dan kedua orang tuanya sedang sarapan bersama. Memang seperti inilah yang terjadi setiap hari dirumah keluarga Arsen yaitu Selalu makan bertiga di meja makan. Makanya kedua orang tuanya menjodohkan dan mendesak agar Arsen segera menikah dengan Ayana. Alasannya supaya suasana rumah ini menjadi baru dan ada yang mengurus Arsen dengan baik nantinya.

"Arsen, kamu ingat kan bentar lagi kamu mau nikah?" tanya Mama Arsen.

"Hmmm." Arsen hanya berdehem.

"Ck, kamu ini. Dengar ya Arsen, kamu itu sebentar lagi udah mau nikah tapi masih aja sifat kamu itu dingin." tegur Papanya.

"Sifat Arsen kan emang gini pa," ucap Arsen membela dirinya sendiri.

"Tapi papa gak suka Arsen," ucap Papanya

"Trus Arsen harus gimana pa?" Tanya Arsen.

"Papa mau kamu ubah sifat dingin kamu itu, kalau kamu kayak gini sama istri kamu, dia pasti gak akan betah sama kamu. Ngerti kamu?" Protes papanya.

"Iya pa... Arsen ngerti," ucapnya pasrah

"Papa sendiri gak ngerti sifat dingin kamu ini keturunan dari siapa," ucap Papanya.

Kalo ada Ayana disini, pasti ia gak akan berhenti tertawa. Karena ia memang senang melihat Arsen dimarahi orang tuanya.. Hahaha

Arsen memilih melanjutkan sarapannya yang tertunda karena sempat berdebat dengan Papanya. Setelah selesai sarapan, Arsen segera bersiap untuk berangkat ke kantor.

"Arsen berangkat dulu ya pa, ma," pamitnya sambil menyalami Papa Mamanya.

"Iya, kamu hati-hati ya," Ucap Mamanya.

"Iya ma, Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

Arsen berjalan keluar rumah menuju parkiran mobilnya. Arsen mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang dan setelah beberapa menit kemudian, ia pun Sampai di kantornya. Para karyawan yang melihat Arsen datang, langsung  berdiri untuk menyambut kedatangan bosnya.

"Selamat pagi pak," Sapa para karyawannya

Arsen hanya melirik dan menganggukkan kepalanya tanpa membalas sapaan mereka. Itu bukan hal biasa bagi para karyawannya, karena mereka sudah terbiasa dengan sifat dingin bosnya yang killer. Tapi kalau Arsen sudah marah, dia akan terus mengoceh seperti emak-emak dan mengancam akan memotong gaji karyawannya.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang