NGIDAM

63.9K 3.4K 202
                                    

Masa ngidam Ayana memang sudah dimulai tapi tidak terlalu merepotkan Arsen. Entahlah, mungkin ini belum masa puncaknya tapi Arsen sudah bersiap menghadapi apapun demi memenuhi keinginan istrinya dan juga anaknya.

Sekitar pukul dua malam, Ayana tidak bisa tidur sama sekali karena tiba-tiba saja ia terbangun. Sementara disebelahnya, Arsen sedang tertidur pulas sambil memeluknya. Ayana menyingkirkan tangan Arsen secara perlahan, lalu duduk sambil menatap suaminya.

"Mas Arsen." Ayana menggoyang lengan Arsen.

"Mas Arsen." Ayana terus berusaha membangunkan suaminya.

Akhirnya Arsen terbangun dari tidurnya dan melihat Ayana sedang duduk tepat dihadapannya.

"Kenapa sayang?" tanya Arsen sambil mengelus kepala istrinya.

"Aku mau minum susu," jawab Ayana.

"Susu?" Arsen melirik jam dan ternyata saat ini sudah pukul dua malam.

"Baby nya haus dan sekarang dia mau minum susu," ucap Ayana.

Arsen memeluk istrinya erat sambil terus mencium keningnya berulang kali. Tangannya juga ikut mengelus perut istrinya yang mulai membuncit.

"Yaudah yuk kita buat susu," ajak Arsen.

"Gendong," ucap Ayana dengan nada manja sambil merentangkan kedua tangannya.

Arsen tersenyum dan senang hati ia menggendong istrinya yang manja ini sampai ke dapur. Ibu hamil memang selalu manja dan selalu ingin disayang oleh suaminya.

Sesampainya di dapur, Ayana duduk di salah satu kursi. Sementara Arsen, ia berjalan menuju kulkas untuk mengambil susu hamil.

"Aku gak mau susu itu," ucap Ayana.

"Trus susu apa sayang?" tanya Arsen.

"Aku mau susu coklat yang biasa, trus susunya harus hangat," jawab Ayana.

Arsen tersenyum "Iya sayang, sebentar ya," ucapnya.

Arsen mengembalikan susu hamil tersebut dan menggantinya dengan susu coklat kesukaan Ayana. Walaupun sebenarnya ia sangat mengantuk dan merasa lelah, tapi ia harus sabar demi memenuhi permintaan istrinya yang sedang mengidam.

Setelah itu, Arsen menghidupkan kompor gas untuk merebus air hangat. Tiba-tiba, ada tangan mungil yang melingkar di pinggangnya dari belakang.

"Maafin aku ya, pasti Mas Arsen kesal karena aku minta susu tengah malam gini," ucap Ayana.

Arsen membalikkan badannya dan menatap wajah cantik istrinya ini. Ia juga memeluk istrinya dengan sayang.

"Gapapa kok, malah aku senang bisa memenuhi permintaan istriku ini," ucap Arsen.

"Mas Arsen nggak marah?" tanya Ayana.

"Kenapa aku harus marah?" tanya Arsen balik.

"Soalnya aku udah nyusahin Mas Arsen," jawab Ayana.

"Siapa yang bilang nyusahin? Aku sama sekali nggak keberatan kok. Apapun yang kamu minta, akan aku lakukan demi kebahagiaan kamu dan juga baby," ucap Arsen tulus.

Arsen melepas pelukannya karena air yang ia rebus tadi sudah mendidih. Setelah susunya siap, Arsen memberikannya pada Ayana. Tapi baru satu tegukan saja, Ayana langsung memberikannya kembali pada Arsen.

"Kok nggak dihabisin susunya?" tanya Arsen.

Ayana menggeleng "Mas Arsen yang habisin sisanya," jawabnya.

"Oke, everything for you my wife." Arsen meminum susu coklat itu sampai habis sesuai keinginan Ayana.

Setelah susunya habis, Arsen mencuci gelas tersebut sebentar. Entah kenapa tiba-tiba saja Ayana menginginkan sesuatu lagi.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang