Hide & Seek (2)

368 39 10
                                    

Nayla dan Arjuna sedang berada di perpustakaan, lebih tepatnya Arjuna menemani Nayla yang sedang menunggu Elang yang ingin memberikan sesuatu padanya. Sebenarnya Nayla sudah menolak dengan dalih bahwa sehabis pulang sekolah saja, namun Elang menolak karena tidak sabar untuk memberikannya kepada Nayla. Untungnya Arjuna dengan senang hati menemani Nayla, sehingga tidak akan ada yang curiga karena satu sekolah tahu bahwa Arjuna adalah saudara dari Elang. 

Arjuna asik dengan ponselnya, sedangkan Nayla sibuk membaca buku yang dirinya pinjam diperpustakaan sebari menunggu Elang. Sekitar 10 menit Elang belum juga muncul membuat Nayla gelisah, Nayla hanya takut akan ada orang lain diperpustakaan selain dirinya dan juga Arjuna pastinya. 

"kemana sih? ko lama banget deh dia..." ujar Nayla, Arjuna yang melihat sahabatnya sedikit gelisah itu segera menenangkan.

"sabar Nay, mungkin lagi otw kali kesini." 

Nayla menghela nafas lelah.

"gini banget deh Jun, pacaran kaya main petak umpet." keluh Nayla.

"kan lo yang minta bambang ke Elang waktu itu." 

"ya abis gimana dong? Elang populer banget, gue minder takut dihujat juga sama netijen sekolah. Muka pas-pasan bisa pacaran sama cowok modelan Elang. Auto di hujat gue sama satu sekolah." sedih Nayla sebari menenggelamkan wajahnya diantara lipatan tangannya.

"heh! ko jadi ga pede sih, anjiiir...bukan lo banget dah. Cerita coba sama gue...pasti ada apa-apanya nih." desak Arjuna sedikit menggoyangkan bahu temannya itu yang masih sibuk menenggelamkan wajahnya.

Nayla mengangkat wajahnya, dirinya menghela nafas dan menatap Arjuna.

"gue gapapa, cuma lagi ngerasa insecure aja." jawab Nayla.

"Jun, lo kan cowok nih ya...-" ada jeda sebelum Nayla melanjutkan kata-katanya, sedangkan Arjuna menyimak dengan seksama apa yang akan Nayla katakan, "menurut lo sebagai cowok, gue itu cantik ga sih? atau seengganya ada nilai plus ga sih dari diri gue." tanya Nayla.

Arjuna tampak berpikir, "ah elah, pake mikir segala sih lo. Malah bikin tambah ngedown dah." ujar Nayla.

"ya sabar lah, anjir. Gue juga kudu mikir lah." ujar Arjuna.

"nih ya Nay, lo tuh cantik serius gue ga boong dah. Apalagi gigi lo tuh gemoy banget gilaaa...terus nih ya nilai plus dari diri lo menurut gue tuh lo anaknya apa adanya banget, lo cantik tapi ga so cantik, lo juga ramah, humoris dan receh...kalah dah cewek satu sekolah sama lo, buktinya yang pacaran sama Elang itu lo bukan cewek lain." jelas Arjuna.

"serius lo?." 

"iya bambang, kalau ga cantik Elang mana mau sih Nay..." 

"hemm siapa tau aja kan karena kasian sama gue."

"dih alah, apaan yang harus dikasianin dah dari lo? Makan aja banyak gitu ga kekurangan satu apapun." 

"oke oke stop, ko lo malah ngehujat sih. Mending lo telfon tuh sepupu lo, gue ga bawa HP...jadi ga sih sebenernya?." kesal Nayla.

"wait..." 

Arjuna membuka aplikasi whatsapp-nya untuk menghubungi Elang, namun panggilannya tidak terhubung. Arjuna mematikannya dan mencobanya sekali lagi, namun nihil tidak ada jawaban dari Elang.

"ga diangkat Nay...ga jadi kali ya?." 

"hemmm...ya udah deh balik aja ke kelas Jun." putus Nayla pada akhirnya.

Nayla berjalan terlebih dulu dibanding Arjuna, sedangkan Arjuna mengikutinya dari belakang. Menatap punggung sahabatnya itu yang sedikit turun tidak seperti biasanya. Nayla tipe gadis yang sangat percaya diri, Arjuna tahu itu. Tapi jika sampai Nayla menanyakan hal seperti tadi pada saat diperpustakaan sudah pasti ada yang sedang dialami oleh gadis itu, dan Nayla mencoba menutupinya.

MixedWhere stories live. Discover now