Strawberry Scent 3

202 32 7
                                    

Setelah menjelaskan mengenai kondisinya dan juga Nayeon kepada Namjoon, Taehyung dapat bernafas lega karena pangeran dari querencia itu dapat memahami dan berjanji akan membantu Taehyung untuk berbicara kepada raja dan ratu querencia. Setidaknya satu masalah bisa teratasi dengan baik saat ini.

Namjoon terlihat menepuk bahu Taehyung, kemudian menatap kearah Nayeon yang berdiri jauh darinya. Ia tersenyum lembut dan mengangguk, membuat Nayeon membalas senyuman tersebut. Setelahnya Namjoon pergi dari hadapan Taehyung- Taehyung kembali berjalan kearah Nayeon.

"Apa yang kalian bicarakan? Sepertinya kakak tidak jadi marah" tanya Nayeon saat Taehyung tepat berada dihadapannya.

Taehyung tersenyum, "Aku mengatakan padanya jika kau adalah mate ku" jawab Taehyung, perkataan Taehyung tanpa sadar membuat Nayeon tersipu, bahkan kini pipinya merona dengan sempurna, menambah kesan manis pada Nayeon.

"Cantik sekali" Taehyung mengusap lembut pipi merona Nayeon, namun kini perhatian Taehyung beralih pada kedua kaki Nayeon yang menginjak tumpukkan salju tanpa alas kaki.

"Kemana sepatumu, putri Nayeon?" tanyanya.

Nayeon mengerjap lalu menatap kearah kakinya, Nayeon baru ingat jika ia tidak memakai alas kakinya. Bahkan rasa dingin dari salju yang ia injak itu baru terasa sekarang, saking paniknya ia sampai tidak merasakan apapun pada kakinya, "Ah itu aku melemparkannya entah kemana saat mengejar kakak" jawab Nayeon.

Taehyung menghela nafas, lalu ia berjongkok dihadapan Nayeon, "Apa yang kau lakukan?" tanya Nayeon bingung dengan posisi Taehyung.

"Cepat naik, aku tidak ingin kakimu itu mati rasa" ujar Taehyung.

Nayeon tersenyum lalu melompat naik kearah punggung Taehyung, membuat tubuh Taehyung sedikit terhuyung kearah depan. Taehyung berdiri dengan Nayeon dipunggungnya, setelah dirasa Nayeon nyaman dengan posisinya, Taehyung baru melangkah dengan langkah pelannya meninggalkan halaman belakang istana querencia.

"Apa kau mencintaiku, pangeran?" pertanyaan tiba-tiba Nayeon itu membuat Taehyung terdiam.

Cinta? Bahkan Taehyung sendiri tidak memahami dari kata tersebut, bukankah mate memang sudah saling terhubung satu sama lain, dengan atau tanpa cinta sekalipun? Lalu kenapa Nayeon tiba-tiba menanyakan hal itu padanya?.

Nayeon menatap sisi wajah Taehyung, mengamati ekspresi Taehyung yang tidak terbaca. Nayeon menghela nafas saat tidak kunjung mendapatkan jawaban dari Taehyung.

"Kau tidak mencintaiku rupanya" ujar Nayeon tiba-tiba, membuat Taehyung tersadar dari lamunannya.

"Nayeon, kita adalah mate. Kau tidak perlu memikirkan tentang cinta, kita sudah ditakdirkan untuk bersama"

Nayeon terdiam, yang dikatakan Taehyung memang benar. Tapi sedari dulu Nayeon selalu bermimpi akan hidup dengan seseorang yang ia cintai dan mencintainya, bukan hanya karena status mate mereka sehingga mereka harus bersama selamanya.

"Bisa kau turunkan aku?" pinta Nayeon, Taehyung mengangguk- lagipula ini sudah berada didalam istana. Dengan perlahan Taehyung menurunkan Nayeon dari punggungnya.

Kini mereka berdua saling berhadapan, Taehyung menatap mata Nayeon yang entah kenapa binar mata indah itu terlihat meredup.

"Kau baik-baik saja?" tanya Taehyung khawatir, "Aku baik-baik saja, pangeran" jawab Nayeon.

"Pangeran apa aku boleh bertanya?" tanya Nayeon.

"Silahkan, putri"

Nayeon kembali menatap Taehyung, "Kehidupan pernikahan seperti apa yang kau impikan?" tanya Nayeon.

Taehyung yang mendengar pertanyaan Nayeon justru tertawa, sedangkan Nayeon menatap Taehyung dengan bingung, rasanya tidak ada yang lucu dari pertanyaannya.

MixedWhere stories live. Discover now