Into You 3

337 32 1
                                    

Navely yang sudah seminggu ini bekerja sama dengan SVT-Tech Corp semakin terlihat sibuk, seperti saat ini; dirinya sedari tadi fokus pada design yang sedang dirinya buat dilayar iPad. Sudah tiga jam lamanya dirinya sibuk dengan dunianya sendiri, bahkan dirinya sampai melupakan jam makan siangnya. Joshua yang sedari tadi bolak-balik kedalam ruangan Navely untuk mengingatkan wanita itu untuk makan sudah merasa lelah, Navely selalu seperti itu jika sudah sibuk.

TOK

TOK

TOK

Navely menghentikan kegiatannya saat mendengar ketukan pintu, sudah dipastikan itu bukanlah Joshua; karena Joshua tidak mungkin mengetuk pintu. Bisa dipastikan itu adalah anggota timnya yang lain.

"Masuk" sahut Navely.

Pintu ruangannya terbuka, menampilkan sosok Reyna yang berdiri didepan pintu. Navely memandang Reyna dengan pandangan bertanya, Reyna yang dipandang seperti itu terlihat mengusap tengkuknya dan meringis kecil.

"Anu, itu kak ada yang nyari" ujar Reyna sebari menunjuk kearah luar.

Navely memandang bingung, "Siapa? Client? Minta tolong Joshua aja, Re" ujar Navely.

"Masalahnya orangnya ngga mau sama yang lain, maunya sama kakak" ujar Reyna.

Navely menghela nafas, lalu meletakkan pen tablet miliknya. Tidak lupa menyimpan hasil kerjanya, setelahnya dirinya beranjak dari duduknya dan menghampiri Reyna yang masih setia berdiri didepan pintu.

"Ya udah kamu balik ke meja, biar kakak yang temuin. Orangnya ada dimana?" tanya Navely.

Reyna hanya mengangguk, lalu menunjuk kearah luar kantor mereka. Navely mengikuti arah yang ditunjuk oleh Reyna, kemudian menatap Reyna dengan bingung. Sedangkan Reyna hanya bisa mengedikkan bahunya tanda bahwa dirinya juga tidak mengerti.

"Haduuh, kenapa ngga masuk aja sih?" sebal Navely.

"Ngga tau kak, kalau gitu aku balik ke mejaku ya" ujar Reyna, dan diangguki oleh Navely.

Navely berjalan dengan langkah santai kearah luar kantor untuk menghampiri orang yang ingin bertemu dengannya.

"Permisi, saya Navely ada yang bisa saya bantu?" ujar Navely.

Pria itu berbalik kearah Navely, lalu memberikan senyum terbaiknya untuk Navely. Harusnya Navely sudah tidak terkejut lagi melihat sosok dihadapannya, namun rasanya tetap saja. Pria dihadapannya ini benar-benar menempel padanya selama seminggu ini.

"Hai" sapanya.

Navely hanya tersenyum tipis sebagai balasan.

"Saya dapet kabar dari Joshua katanya kamu sibuk sampai lupa makan siang, gimana kalau kita makan siang bareng? Kebetulan saya juga belum makan siang" ujar Xander.

Didalam hati Navely sedang mengumpati Joshua yang dengan seenaknya menjual kabarnya untuk Xander. Xander masih menatap Navely dengan senyum yang tidak pernah luntur dari bibirnya, Xander bisa menebak jika Navely pasti saat ini sedang kesal dengan temannya itu.

Xander mengusap lembut pipi Navely, "Saya ngga mau kamu sakit cuma karena sibuk bikin design untuk ruangan kerja saya, Alana" ujar Xander lembut.

"Aku ambil tas sama dompet dulu didalem" ujar Navely, namun keburu ditahan oleh Xander.

"Ngga perlu, ada saya" ujar Xander.

Navely menatap Xander dengan bingung, "Maksud bapak?" tanya Navely.

"Kamu ngga perlu bawa tas, ada saya Alana. Kamu bisa minta saya untuk membawakan barang-barang kamu atau kamu bisa meminta saya membelikan apa yang kamu mau" ujar Xander dengan santai.

MixedWhere stories live. Discover now