Sirkuit dan Targetnya

306 42 6
                                    

Kedua motor sport itu melaju dengan kecepatan penuh membelah jalan mulus sirkuit, para penonton yang didominasi oleh kaum hawa itu menjerit histeris kala kedua motor tersebut hampir mencapai garis finish, berbeda dengan gadis yang bernama Ranaya Naeva Lareina yang terlihat malas dan juga terganggu dengan suara pekikan gadis lain, disebelahnya ada Johnny yang merupakan sahabatnya sedari kecil yang sudah berdiri dari duduknya tidak kalah heboh menonton pertandingan balap motor tersebut.

"Johnn, ayo balik. Pusing gue disini rame banget" ujar Ranaya atau yang sering dipanggil Naya.

"HAH? Apaan Nay? Kaga kedengeran buset rame bener!" balas Johnny.

Naya memutar bola matanya malas, inilah mengapa dirinya tidak suka dengan usulan Johnny yang mengajaknya menonton pertandingan balap. Merasa jika akan sia-sia jika dirinya berbicara terus dengan Johnny, Naya memilih kembali duduk dikursinya lalu memakai earphone, lebih baik mendengar Keshi bernyanyi dari pada mendengar suara jeritan penonton yang menurut Naya berlebihan itu, pikir Naya.

Kembali ke kedua pembalap yang kini sudah berhasil mencapai garis finish, kedua motor berbeda warna itu berhenti tepat setelah melewati garis finis. Motor yang didominasi warna putih itu lebih dulu mencapai garis finis dan menjadi pemenangnya sedangkan motor yang didominasi warna merah berada diperingkat kedua, dua pria itu membuka helm yang digunakan, membuat penonton disana berseru heboh karena melihat ketampanan dua pria tersebut.

"Good job, bro" ujar pria yang masih setia berada diatas motor putihnya.

"Lo juga, semoga lo lulus kualifikasi" sahut pria yang duduk dimotor berwarna merah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo juga, semoga lo lulus kualifikasi" sahut pria yang duduk dimotor berwarna merah.

Pria tampan bernama Theo Sky Ryder itu tertawa, "Gue juga berharap lo lulus kualifikasi, biar makin sering saingan gue sama lo" ujarnya.

Sedangkan pria bernama William Seraga Laven itu tersenyum sekilas, tidak ingin menanggapi terlalu serius ucapan teman sejurusannya itu. Mereka berdua turun dari motor lalu masuk kedalam ruang ganti yang memang sudah disediakan disana.

Sedangkan Naya terlihat menatap pergelangan tangannya, lalu kembali berdiri menghampiri Johnny yang masih bertepuk tangan.

"Ayo Johnn, udah jam segini. Lo mau diomelin sama coach? Gue ga mau ya kena omel gara-gara lo" ujar Naya.

Johnny melihat jam tangannya, dan benar saja sebentar lagi waktunya mereka untuk berlatih.

"Iya iya ayo, bawel bener lo"

Akhirnya mereka berdua keluar dari tribun penonton, dan berlari kecil ke arah gedung yang berada tepat dihadapan tempat mereka menonton balapan tersebut. Setelahnya Naya segera membuka loker miliknya kemudian memakai chest guard miliknya, disusul oleh Johnny yang juga melakukan hal yang sama.

Setelah semuanya siap, mereka berjalan santai kearah lapangan indoor tempat biasanya mereka berlatih. Mereka berdua adalah murid di Sport International School atau lebih terkenal dengan sebutan SIS, dimana sekolah tersebut difokuskan untuk mereka yang memang berminat dalam bidang olahraga dan berniat untuk menjadi seorang atlet nantinya. Seperti Naya dan Johnny yang berfokus pada Archery.

MixedWhere stories live. Discover now