Forever

295 29 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Nayeon memasuki unit apartemennya, ia membuka stileto yang dipakainya lalu menggantinya dengan sendal rumah. Setelahnya ia kembali melangkah untuk masuk lebih dalam, saat akan melewati ruang tengah langkah pelan itu terhenti- ia melihat seorang pria yang duduk diatas sofa sebari menyilangkan kedua tangan didadanya menatap kearah layar televisi. Tatapan pria itu datar, jelas sekali jika pria tersebut tidak menikmati apa yang sedang iya tonton dari layar tersebut.

Pria itu adalah Johnny, suami yang dinikahinya 2 bulan lalu. Nayeon menghela nafas sebelum melanjutkan langkahnya kembali dan melewati sang suami, tidak ada sapaan hangat yang ia terima, Nayeon bahkan juga tidak ingin berbasa basi dengan menyapa sang suami. Nayeon memilih untuk segera masuk kedalam kamar miliknya, namun saat tangannya sudah siap membuka knop pintu kamarnya, sang suami membuka suaranya.

"Dari mana saja kau?" tanya Johnny dengan nada dinginnya.

Nayeon hanya melirik sekilas, "Aku sibuk dikantor" jawab Nayeon sekenanya.

"Sibuk apa sampai kau pulang selarut ini?"

Nayeon memejamkan matanya sejenak, hari ini ia benar-bebar lelah, banyak sekali masalah dikantornya. Ia berharap sampai dirumah akan langsung beristirahat, namun sepertinya harapannya itu musnah, karena faktanya sang suami terlihat sedang mengajaknya berdebat.

Nayeon berbalik untuk menatap Johnny yang bahkan matanya masih datar menatap layar televisi, "Aku rasa kau tahu kesibukanku, aku tidak perlu menjelaskan apapun padamu" jawab Nayeon.

Nayeon melihat Johnny tersenyum, oh itu bukan senyum manis yang biasanya seorang suami berikan untuk istrinya, namun itu adalah sebuah senyuman sinis. Dan Nayeon sangat membenci itu. Johnny bangkit dari duduknya dan menghadap kearah Nayeon yang saat ini menatapnya datar.

"Apa harus ku ingatkan jika kau sudah menikah? Apa pantas seorang istri pulang selarut ini, tanpa memberi kabar kepada suaminya?" pertanyaan bertubi-tubi dari Johnny untuk Nayeon itu membuat Nayeon tersenyum remeh. Ia tidak suka.

"Stop menanyakan itu semua seolah-olah kau mencintaiku, Johnny. Kau bahkan lebih sering pulang larut malam dibanding aku, kau lebih menyukai menghabiskan waktumu dengan sekretarismu itu, bukan?"

"Jadi berhenti seolah kau peduli padaku" lanjutnya.

Johnny mengeraskan rahangnya, ia tidak suka mendengar penuturan Nayeon yang tidak berdasar itu, apa lagi saat mendengar nada menuduh dari Nayeon.

"Jangan menuduhku, Nayeon. Kau tahu aku sangat sibuk" suara Johnny terdengar mininggi.

Nayeon manggut-manggut, "Ya ya ya, aku sangat mengetahui itu tuan Seo. Jadi sudah bisakah aku masuk kedalam kamarku? Aku sangat lelah" ujar Nayeon.

MixedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang