Into You (2)

242 30 4
                                    

Joshua menatap harap-harap cemas kearah Navely yang sedari tadi tampak diam, sibuk memutar-mutar pulpennya. Joshua sudah menjelaskan tentang penawaran Arsena kepada Navely, dirinya benar-benar berharap bahwa Navely kali ini akan menerima penawaran yang sangat bagus itu untuk perusahaan design milik mereka.

"Lo yakin kita bisa handle? Ini perusahaan besar loh, Jo?" tanya Navely.

Joshua mengangguk antusias, "Yakin, project ini biar lo sama gue aja yang pegang. Project yang lain biar dipegang sama Nino" ujar Joshua.

"Ya bisa sih, lagian project kita tinggal yang punya bang Samudra aja kan?"

"Iya, kalau kita terima project dari SVT-Tech...ini bakal jadi project besar kita pertama kali"

Navely menghela nafas, kemudian mengangguk.

"Oke, kita ambil project-nya SVT" putus Navely.

Joshua yang mendengar itu melompat dan berseru senang, membuat Nino yang lewat didepan ruangan Navely itu menatap heran kearah Joshua.

"YESSS!! Gue hubungin orangnya dulu, Nav" ujar Joshua.

Navely mengangguk, "Kalau bisa sih lusa udah mulai meeting ya, Jo. Makin cepat makin bagus, kita juga harus ngejar project kecil lainnya. Ngga enak kalau kita minta Nino yang handle sendiri" tambah Navely.

"Paham gue, makanya acc pengajuan gue tentang penambahan tim baru. Masalahnya kita butuh, Nav" ujar Joshua.

"Lo atur aja deh, Jo. Yang penting orangnya enak buat diajak kerjasama, skill-nya juga jangan lupa"

"Jadi di acc nih?"

"Iya, lagian makin kesini project udah sering dateng ke kita sih. Emang butuh tim baru" ujar Navely.

"Sip, nanti gue minta Rere buat pasang iklan loker"

Navely mengangguk, "Ya udah sana lo keluar dari ruangan gue, banyak kerjaan kan lo? Jangan leye leye"

"Nyenyenye, gue mau ngabarin Sena dulu" Joshua mengangkat ponselnya memberi tahu bahwa dirinya sedang menghubungi Arsena. Joshua berjalan santai kearah luar ruangan Navely.

"Hallo Sen, iya ini gue mau ngabarin-

Suara Joshua hilang dari pendengaran Navely, pria itu sudah berjalan keluar dari ruangan miliknya. Sedangkan Navely terlihat menyandarkan punggungnya, mulai berpikir apa keputusannya untuk menerima penawaran dari SVT itu adalah keputusan yang tepat? Mengingat SVT adalah perusahaan besar dan bukan perusahaan sembarangan membuat Navely menjadi ciut; takut memberikan hasil yang tidak memuaskan untuk clientnya. Namun ketika melihat wajah berbinar Joshua yang seakan sangat menginginkan project itu membuat Navely tidak tega, lagi pula yang dikatakan Joshua memang benar. Menerima tawaran SVT adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan, karena dapat membuka peluang bagi N.J Homy agar lebih dikenal oleh publik.

.

.

.

Arsena yang baru saja mendapat kabar dari Joshua bahwa pihaknya menerima tawaran yang diberikan, membuat Arsena lega bukan main, setidaknya ada yang mau bekerjasama dengan Xander. Kali ini Arsena akan pastikan bahwa Xander tidak akan berulah, yang penting dirinya harus mempertahankan tim milik Joshua agar tidak trauma bekerja bersama Xander.

Memasukkan ponselnya kedalam saku jasnya, Arsena segera melangkah meninggalkan ruangannya. Langkahnya membawa Arsena ke ruangan milik Xander, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Arsena langsung masuk begitu saja membuat Xander yang sedang membaca beberapa dokumen itu menatap datar kearah Arsena. Sedangkan Arsena sama sekali tidak peduli mendapatkan tatapan datar dari bosnya itu.

MixedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang