Crush

600 45 7
                                    

Pria dengan paras tampan itu tengah serius menyelesaikan pekerjaannya membuat sebuah tembikar, disebuah gallery tembikar yang bisa dikatakan cukup besar itu seorang diri. Ia yang merupakan pengrajin dan juga owner dari gallery tersebut tengah menyiapkan karya terbaru untuk di pamerkan sebagai karya terbarunya.

Pria itu menghela nafas lelah, dirinya sudah seharian di gallery namun belum menemukan inspirasi apa yang akan dirinya buat. Sedari tadi dirinya hanya membuat pola abstrak pada tembikarnya.

Ting

Sebuah bunyi lonceng menandakan bahwa adanya customer yang datang, pria tampan itu lekas membersihkan tangannya, lalu keluar dari ruangannya untuk melayani customer tersebut.

Pria tampan itu segera berdiri tepat di depan meja kasir, sedikit menatap wanita yang tengah melihat-lihat hasil karyanya itu, sang wanita masih memunggunginya belum menyadari keberadaan pria tampan itu disana.

Wanita itu berbalik menghadap sang pria tampan, lalu tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya.

Deg deg deg...

Sang pria tampan itu memegang dadanya yang berdetak cepat setelah melihat senyuman sang wanita. Ditambah lagi sang wanita tengah berjalan menghampirinya masih dengan senyuman yang terpatri di wajah cantiknya.

"Annyeonghaseo, aku berniat untuk membeli tembikar untuk ayahku. Apa kau memiliki referensi yang bagus?." ujarnya semangat.

Sang pria tampan itu sedikit menghirup udara untuk memenuhi paru-parunya.

"tembikar seperti apa yang ayahmu suka?." tanya sang pria tampan.

Wanita itu sedikit berpikir, "emm ayahku menyukai tembikar yang sederhana namun tetap terlihat cantik dan berkelas." ujarnya yakin.

Pria tampan itu mengangguk mengerti, lalu mengarahkan sang wanita untuk melihat referensi yang dirinya miliki. Sang wanita hanya mengikuti dari belakang, sebari melihat beberapa tembikar yang mungkin akan disukai oleh ayahnya.

"apa aku boleh memesan khusus?." tanya sang wanita.

Sang pria sedikit berpikir, pasalnya tembikar untuk pamerannya saja belum dapat terselesaikan. Namun lain di hati lain di mulut, dirinya menyanggupi permintaan sang wanita. Pria itu tanpa sadar menganggukkan kepalanya, membuat sang wanita tersenyum senang.

Keduanya berjalan kearah meja yang tersedia disana dengan dua bangku yang saling berhadapan. Keduanya duduk, sang pria mengeluarkan sebuah kertas dan pulpen. Sang pria menulis sesuatu disana, sedangkan sang wanita hanya menatapnya.

"kau bisa menuliskan nomer ponsel mu disini, dan jangan lupa untuk memberinya nama." ujar sang pria, memberikan kertas dan pulpen pada sang wanita.

Sang wanita menerima kertas yang sepertinya adalah sebuah form pemesanan  itu, lalu segera mengisinya sesuai intruksi yang diberikan oleh sang pria. Selesai mengisi tidak berapa lama sang wanita segera pamit pada sang pria.

"terima kasih atas bantuanmu." ujar sang wanita sebari setengah membungkuk.

Sang pria balas membungkuk, "aku akan usahakan agar ayahmu menyukainya." ujar sang pria.

Sang wanita hanya tersenyum, lalu segera beranjak meninggalkan sang pria yang masih berdiri menatap kearah sang wanita yang sudah keluar dari gallery miliknya.

Sang pria menatap kertas yang baru saja di isi oleh sang wanita.

"Im Nayeon." ucapnya.

"nama yang cantik seperti orangnya." tambahnya sebari tersenyum.

***

"hyung?!." panggil seseorang.

MixedWhere stories live. Discover now