My Ice Boss

450 43 14
                                    

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

.
.
.

BRAK

Beberapa orang yang berada disana terperanjat dari duduknya saat mendengar gebrakan meja yang begitu keras berasal dari meja milik salah satu teman mereka. Mereka semua menghela nafas, sudah paham betul kenapa temannya itu setiap pagi selalu dalam kondisi mood yang tidak baik.

Beberapa dari mereka berjalan kearah meja tersebut, untuk melihat kondisi temannya.

"Tarik nafas....buang...." titah pria berambut gondrong pada temannya itu.

Wanita cantik dengan nafas memburu itu dengan cepat mengikuti intruksi dari salah satu temannya. Yudha yang melihat temannya mengikuti apa yang diintruksikannya itu pun tersenyum kecil, hampir setiap pagi mereka selalu seperti ini.

"Kali ini kenapa lagi, Nay?" tanya Jessie.

"Bos lo ngeselin banget!! Kesel banget gue, pengen resign aja!"

"Kenapa sih emang? Lagian lo kaya baru kenal dia aja dah" timpal Sarah.

"Cuma gara-gara kopinya kurang panas doang, astagaaaa. Lagian dia pikir gue office girl apa, gue kan sekretaris!"

"Udah udah, jangan dimasukin hati. Bos lo kan marahnya cuma pas itu doang, ngga akan kaya emak emak yang bakal diungkit terus-terusan" ujar Yudha.

Wanita itu- Naya, mendelik kearah Yudha saat mendengar ucapan temannya itu, "Lo kan ngga ngerasain gimana jadi gue, Yudh. Sini dah lo jadi sekretarisnya dia" sungut Naya.

Yudha yang mendengar itu memberikan cengirannya, "Ngga dulu deh, gue soalnya ada riwayat darah tinggi, ngeri tiap hari kumat, bisa mati muda sebelum cicilan rumah lunas" ujarnya.

"Sabar beb sabar" timpal Johnny sebari mengelus punggung temannya itu.

"Ngga usah sabar sabarin gue, gue udah habis kesabaran!"

Ting

Satu pesan masuk ke ponsel Naya, tanpa menunggu lama Naya segera membacanya. Setelah membaca pesan tersebut Naya menghembuskan nafasnya kasar, lalu dengan sekejap merubah raut wajahnya seramah dan setenang mungkin. Ia segera bangun dari duduknya.

"Mau kemana lo?" tanya Sarah.

"Nemuin pak Theo kampret" ujarnya sebari melangkah menjauh dari keempat temannya.

Tentu saja itu membuat keempat temannya menggeleng-gelengkan kepalanya tidak habis pikir.

"Fix dia punya kepribadian ganda" ujar Johnny sebari menatap punggung Naya yang hilang dibalik pintu ruangan bos mereka.

"Itu anak setiap hari ngeluh terus tentang pak Theo, dan hampir tiap hari juga bilang pengen resign, tapi kaga resign resign" ujar Yudha.

"Hahaha masih ada cicilan mobil dia, jadi dikuat kuatin biar kata ngeluh tiap hari" timpal Jessie.

MixedOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz