Special Girl (3)

322 49 95
                                    

"nih."

Nada menempelkan minuman dingin dipipi Erza, membuat Erza terkejut. Setelahnya Erza menerima minuman itu dengan senang hati, lalu Nada memilih duduk tepat di sebelah Erza. Tidak ada percakapan diantara keduanya hanya suara kaleng minuman yang terbuka, setelahnya hanya suara tegukan dari Erza.

Mereka memilih untuk menatap para pemain basket yang sedang latihan dilapangan, termasuk Erza yang saat ini memilih untuk beristirahat di kursi pinggir lapangan, ditemani oleh Nada.

"dalam rangka apa?." tanya Erza.

"apa?."

"ini." ujar Erza sebari mengangkat kaleng minuman yang Nada berikan.

Nada tersenyun, "dalam rangka ucapan terima kasih aja sih, soalnya kemaren lo udah bawa gue ke UKS." ujar Nada.

"bukan gue, tapi Aga." ujar Erza.

Nada mengangguk

"iya sih, cuma kan awalnya lo yang inisiatif duluan. Aga cuma ngelanjutin aja." tambah Nada.

"lo sedeket itu sama Aga?." tanya Erza.

Nada tersenyum miris, lalu menggelengkan kepalanya.

"ga sedeket itu sih."

Erza yang mulai tertarik, sedikit menyerongkan tubuhnya untuk menghadap Nada yang berada di sampingnya.

"ko gitu? Kenapa?." tanya Erza penasaran.

Nada menatap Erza, "ga tau, gue ngerasa dia belum selesai sama masa lalunya." ujar Nada.

"kenapa lo bisa mikir gitu?."

"perasaan aja sih."

Erza terdiam, menimbang-nimbang haruskan ia bertanya lebih.

"lo suka juga sama Aga?."

Nada tidak menjawab, hanya diam. Tapi setelahnya hanya senyuman yang menjadi jawabannya. Erza paham betul makna senyuman itu.


***


"hai, lo Nada kan?."

Nada mengalihkan fokus dari bukunya untuk melihat seseorang yang menyapanya, setelahnya Nada menatap perempuan yang menyapanya itu dengan bingung, lalu Nada hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

"gue boleh duduk disini?."

"duduk aja."

Mereka berdua duduk berhadapan, Nada kembali memfokuskan matanya pada buku yang tengah ia baca, berbeda dengan perempuan itu, Anne. Anne justru hanya duduk diam tanpa melakukan apapun, yang ia lakukan hanya memandangi Nada dengan pandangan yang sulit diartikan.

"lo pacaran sama Aga?." tanya Anne tiba-tiba.

Nada mengentikan jarinya yang akan membuka halaman buku selanjutnya, lalu ia memandang sekitar untuk memastikan bahwa saat ini hanya ada dirinya dengan perempuan itu diperpustakaan.

Nada menutup bukunya, lalu menaruhnya diatas meja. Nada menyandarkan punggungnya pada kursi yang ia duduki lalu menyilangkan kedua tangannya didada.

"gue ga suka basa basi, jadi tujuan lo duduk didepan gue saat ini buat apa? Ga mungkin kan cuma mau mastiin gue pacaran sama Aga atau engga." ujar Nada tegas.

"lo tau gue siapa?."

"let me guess, emm...Anne kan? Mantannya Aga? Am I wrong?." ujar Nada.

MixedWhere stories live. Discover now