Aku, Kamu dan Dia (After Story) 3

229 28 1
                                    

PLAK

Wonwoo hanya diam, merasakan panas disekitar pipinya akibat tamparan yang diberikan oleh sang ayah. Sedangkan semua orang didalam ruangan itu hanya bisa terdiam saat melihat adegan yang baru saja terjadi, termasuk Mina.

"Kamu benar-benar mempermalukan keluarga, Wonwoo!" geram ayahnya.

Ibunya yang berdiri disebelah ayahnya hanya bisa mengusap lengan suaminya dengan lembut mencoba untuk menenangkan.

"Bagaimana bisa kamu menghamili anak orang, hah?! 5 tahun Wonwoo, 5 tahun dan kamu baru ingin bertanggung jawab?!" sang ayah kembali berteriak.

Nafas ayahnya memburu dengan rahang yang mengeras, sebagai orang tua ia benar-benar merasa gagal. Apalagi setelah mengetahui jika anak lelakinya menghamili anak gadis orang lain. Mungkin ia merasa gagal, namun bagaimana dengan perasaan orang tua dari gadis yang dihamili oleh anaknya itu? Sudah bisa dipastikan perasaan orang tuanya sama hancurnya dengan dirinya.

Sang ayah beralih menatap Mina, "Mina, om rasa kamu dan Wonwoo tidak bisa melanjutkan pernikahan. Om yang akan mengatakan langsung kepada kedua orang tua kamu nanti" tutur ayah Wonwoo pada Mina.

Mina sedikit gelagapan, ia tidak ingin pernikahannya dan Wonwoo batal.

"Tapi aku cinta sama Wonwoo, om" lirihnya.

"Hapus rasa cintamu untuk anak saya, kamu pantas mendapatkan laki-laki yang lebih baik" ujar ayah Wonwoo dengan suara tegasnya.

"Bawa perempuan itu kerumah, besok!" tegas sang ayah kepada Wonwoo. Wonwoo yang mendengar itu sedikit merasakan lega yang luar biasa, kemudian ia mengangguk.

Sang ayah berjalan keluar dari ruangan tersebut, diikuti oleh sang istri yang mengekor dibelakangnya. Sesekali ia menoleh untuk melihat keadaan Wonwoo sehabis terkena tamparan suaminya, ia mungkin bukan ibu kandung dari Wonwoo namun saat melihat anak tirinya yang ditampar oleh suaminya tentu saja ia merasa iba, namun ia tidak bisa melakukan apa-apa.

Mina berjalan kearah Wonwoo dengan derai air mata, wanita anggun itu dengan membabi buta memukuli dada bidang Wonwoo, menyalurkan rasa marah dan kecewanya pada pria tersebut. Wonwoo hanya diam ditempatnya membiarkan Mina memukulinya.

"Puas kamu! Kamu jahat Woo!" ujar Mina setelah puas memukuli Wonwoo, kedua tangannya mencengkram erat jas yang Wonwoo pakai.

"Apa kamu ngga mikirin gimana perasaan aku?!"

"Aku cinta kamu, Woo!" Mina meraung mengatakan itu, dengan kepala tertunduk dan bersandar pada dada bidang Wonwoo.

Wonwoo memegang kepalan tangan Mina yang masih bersarang di sekitar jasnya, melepaskannya begitu saja, setelahnya ia menjauhkan tubuhnya dari Mina. Wonwoo merasa bersalah pada wanita tersebut, namun tidak ada penyesalan sama sekali dalam hatinya. Ia tidak ingin menyakiti mina lebih jauh lagi, karena bagaimana pun yang dicintainya hanyalah Nayeon, tidak akan pernah ada ruang untuk wanita lain, dan Wonwoo tidak akan pernah memberikan peluang pada wanita manapun untuk menggantikan posisi Nayeon didalam hatinya, termasuk Mina.

"Maaf Mina, benar yang dikatakan oleh ayah, kamu pantas mendapatkan lelaki yang lebih baik dari aku" tutur Wonwoo, ia berbalik dan melangkah untuk keluar dari ruangan tersebut dan meninggalkan Mina.

"Tapi yang aku mau itu kamu, Woo!" jerit Mina sebari menatap punggung tegap Wonwoo.

Wonwoo menghentikan langkahnya, ia melirik sekilas,  "Kalau yang aku mau cuma Nayeon, kamu bisa apa?" tanya Wonwoo.

Mina terdiam ditempatnya, ia tidak bisa menjawab pertanyaan Wonwoo untuknya. Wonwoo memilih untuk benar-benar keluar dari ruangan tersebut, meninggalkan Mina yang masih menangisi dirinya.

MixedWhere stories live. Discover now