Juara Kedua (3)

163 28 4
                                    

Kedua manusia berbeda gender itu sedari tadi hanya diam, hanya suara binatang malam yang terdengar. Nala hanya duduk diam diayunan, sedangkan disebelahnya Gavin melakukan hal yang sama, hanya duduk diam sebari mencuri pandang pada Nala yang berada disebelahnya.

Setelah Gavin mengungkapkan rasa rindunya pada Nala, Gavin memutuskan untuk mengajak Nala mencari angin segar. Setelah memasukkan motornya ke pelataran rumah Nala, Gavin dan Nala berjalan kearah taman dekat rumah Nala. Taman yang menjadi tempat pertama kali mereka menjalin hubungan.

"kabar kamu gimana, Na?." tanya Gavin mencoba membuka obrolan.

"as you can see, aku baik-baik aja Vin." ujar Nala tenang.

Gavin mengangguk paham, "aku seneng kamu baik-baik aja...kayanya aku yang ga baik-baik aja, Na." ujar Gavin pelan.

Nala masih diam, tidak mencoba untuk menjawab atau menyela ucapan Gavin.

"aku ga bisa tanpa kamu. Aku- aku berantakan, Na. Rasanya ga ada tempat buat pulang." ujar Gavin, lagi.

"kamu bisa pulang ke Tiara, dia rumah kamu." ujar Nala pelan.

Gavin memandang Nala yang terlihat tenang disebelahnya.

"kamu, Na. Kamu rumah aku."

Nala tersenyum, lalu memandang jauh kedepan.

"aku cuma tempat singgah, Vin. Dari awal aku emang cuma juara kedua dihati kamu." ujar Nala.

Gavin memandang sedih Nala, bukan salah Nala jika ia berpikir seperti itu. Karena Gavin sendirilah yang membuat Nala berpikir seperti itu, pikir Gavin.

"balik yuk, udah malem." ajak Nala yang saat ini sudah lebih dulu berdiri.

Gavin berdiri dari duduknya, lalu mulai mengikuti langkah kecil Nala. Gavin hanya memandang punggung Nala yang berjalan lebih dulu didepannya, tidak ada niat untuk menyusulnya.

Setelah kejadian ini Gavin baru menyadari jika Nala sudah masuk terlalu jauh kedalam hatinya, hingga rasanya sulit untuk Gavin mencoba mengeluarkan Nala.

Kini mereka berdua telah sampai dirumah Nala, Gavin pun sudah mengeluarkan motornya dari perkarangan rumah Nala.

"aku pulang, Na." pamit Gavin.

"hati-hati." ujar Nala.

Setelah mengatakan itu Nala segera masuk kedalam rumah, sedangkan Gavin masih duduk diatas motornya menatap Nala yang sudah masuk. Gavin menghembuskan nafasnya pelan, biasanya saat Gavin pamit pulang Nala selalu menungguinya sampai Gavin melajukan motornya, biasanya Gavin akan mencium kening Nala dan memberikan pelukan hangat untuk Nala.

Tidak ingin terjebak dengan kenangannya, Gavin memilih untuk segera melajukan motornya.

Nala yang sedari tadi mengamati Gavin dari balik jendela kamarnya dilantai dua hanya bisa memandang sedih kepergian Gavin.

"sakit banget Vin rasanya sayang sama kamu." ujar Nala pada dirinya sendiri.

***

Gavin sedang duduk disebuah bangku mall, hari ini dirinya sedang pergi berdua dengan Tiara, Tiara yang meminta. Gavin pun mengiyakan, sepertinya juga ia dan Tiara sudah lama sekali tidak menghabiskan waktu berdua. Gavin masih menunggu Tiara yang sedang melihat-lihat berbagai macam skincare, Gavin terlalu malas untuk mengikuti pacarnya itu berburu skincare, sehingga Gavin memilih untuk duduk dibangku yang disediakan.

Gavin melihat Tiara yang keluar dari toko skincare dengan membawa kantong belanjanya, Gavin berdiri lalu tersenyum kearah pacarnya itu.

Mixedजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें