My Breath 2

265 35 5
                                    

Nayeon masuk kedalam rumah dengan perasaan marah, Joshua dibelakangnya masih setia mengikuti Nayeon. Wanita itu melempar asal clutch-nya, yang kemudian diambil oleh Joshua untuk diletakkan pada tempat yang semestinya. Nayeon duduk dipinggiran tempat tidur lalu membuka heels yang dipakainya dengan kasar, lalu melemparrnya.

"Sialan si Kim Taehyung itu! aku tidak akan marah seperti ini jika dia tidak berbohong!"

Joshua menghela nafas, menghadapi Nayeon yang sedang dalam mode marahnya itu berkali-kali lipat lebih sulit. Joshua hanya diam dan mondar-mandir untuk mengambil apapun yang Nayeon lempar sebagai pelampiasan, kali ini Joshua tidak akan membela bosnya a.k.a Taehyung. Karena ia cukup memahami jika Taehyung yang bersalah kali ini- Joshua masih setia mendengar Nayeon yang mengumpat pada Taehyung, sampai suara pintu kamar Nayeon terbuka, menampilkan sosok yang menjadi sumber umpatan Nayeon.

Taehyung masuk kedalam kamar Nayeon, membuat Nayeon mengalihkan tatapannya, tidak ingin menatap Taehyung.

"Shua, kau bisa keluar? Aku ingin berbicara dengan Nayeon" ujar Taehyung.

Joshua hanya mengangguk, lalu membungkuk kearah Taehyung dan Nayeon. Pintu kamar itu tertutup pelan, Taehyung segera berjalan menghampiri Nayeon, baru saja Taehyung ingin menyentuh Nayeon, Nayeon segera bangkit dan berjalan kerah lemarinya.

"Jangan menghindariku, Im Nayeon" ujar Taehyung penuh penekanan.

Nayeon berdecih, "Bukankah wajar jika aku menghindar dari seorang pembohong?" sarkas Nayeon.

"Kau tidak mengerti, Nay"

Nayeon berbalik lalu menatap Taehyung tajam, "Apa yang tidak aku mengerti?! Kau bertemu dengan wanita lain, yang merupakan mantan terindahmu itu tanpa mengatakan apapun padaku?!" ujar Nayeon meninggikan suaranya.

Taehyung terdiam ditempatnya, "Sudahlah, aku tidak ingin bertengkar denganmu. Kau juga tidak mau mengakui kesalahanmu itu" ujar Nayeon, tanpa rasa malu ia membuka bajunya, menggantinya dengan gaun tidur miliknya.

"Jika tidak ada yang ingin kau katakan lagi lebih baik kau keluar dari kamarku, aku lelah" usir Nayeon.

Taehyung menghela nafas, sepertinya berbicara ketika mereka berdua masih sama-sama diselimuti dengan emosi bukanlah pilihan yang baik. Jadi Taehyung memilih untuk keluar dari kamar Nayeon.

~

Pagi ini Taehyung sudah rapi dengan setelan jasnya seperti biasa, ia berjalan pelan kearah pintu kamar Nayeon dan membukanya. Kamar itu kosong, tempat tidurnya bahkan sudah rapi, lagi-lagi Taehyung hanya bisa menghela nafas. Ia memilih untuk turun kebawah, bersiap untuk berangkat kerja, setahunya juga Jimin sudah datang mejemputnya.

"Ah kau sudah siap? Ingin langsung berangkat atau sarapan terlebih dahulu?" tanya Jimin saat Taehyung menuruni tangga.

Taehyung menatap kearah meja makan, dimana ia melihat dua potong sandwich diatas piring, "Kau yang membelinya?" tanya Taehyung.

Jimin menggeleng, "Nayeon yang membuatnya, dia juga membuat untukku" ujar Jimin.

Taehyung segera duduk dimeja makan, "Aku sarapan dulu" ujar Taehyung.

"Baiklah" jawab Jimin seadanya, ia kembali melanjutkan acara membaca korannya.

Sedangkan Taehyung hanya sibuk mengunyah sandwich yang Nayeon buat. Setidaknya Taehyung bersyukur Nayeon masih perhatian dengannya dengan membuatkannya sarapan meskipun tidak ada ciuman dan pelukan yang biasanya ia dapatkan sebelum berangkat bekerja.

"Bagaimana kemarin pertemuanmu dengan mantanmu itu?" tanya Jimin, entahlah Taehyung seperti mendengar nada ledekkan dari Jimin.

"Buruk" jawab Taehyung asal, "Nayeon?" tebak Jimin.

MixedWhere stories live. Discover now