Hide & Seek (3)

325 39 13
                                    

Sepulang sekolah Nayla menunggu Elang menjemputnya seperti biasa, Elang sudah mengabarinya bahwa ia akan sedikit terlambat karena ada yang harus dirinya urus di sekolah, dan Nayla tidak keberatan akan hal itu. Meskipun Nayla masih mendiami Elang sejak pagi, namun dirinya tetap berkomunikasi dengan pacarnya itu via whatsapp, Nayla juga tidak ingin memendam rasa penasarannya terlalu lama dan akan membuat masalah untuk hubungannya dengan Elang, sehingga Nayla memutuskan untuk menanyakan secara langsung kepada Elang. 

Sebari menunggu Elang, sesekali Nayla menikmati hembusan angin yang menerpa wajah cantiknya. Sampai tiba-tiba seorang perempuan duduk disebelahnya dan mengganggu aktifitas Nayla, Nayla sedikit melirik perempuan yang duduk disebelahnya itu; rambut panjang, wajah yang cantik, tubuh langsing menyerempet kurus, serta tubuh yang tinggi semampai seperti seorang model. Tipe-tipe anak hits yang ada disekolah, Pikir Nayla.

Tapi seakan teringat sesuatu, Nayla sekali lagi mengamati perempuan itu.

'kaya pernah liat nih cewek deh gue, tapi dimana ya?.' batin Nayla.

Namun sepertinya Nayla sedang sial, dirinya tertangkap basah oleh objek yang sedang dirinya amati itu. Perempuan itu memandangi Nayla, dan memberikan senyumannya.

"kenapa? ngerasa pernah liat gue, ya?." ujarnya.

Nayla yang terkejut karena pikirannya dapat terbaca oleh perempuan itu tersenyum canggung, "sorry kalau gue ga sopan liatin lo kaya gitu, tapi gue rasa emang pernah liat lo. Sayangnya gue ga inget dimana." ujar Nayla yang merasa tidak enak.

"santai aja, gapapa ko." ujar perempuan itu, lalu ia membuka tasnya dan mengeluarkan HP-nya dari dalam tas, sedikit mengutak-atiknya lalu memperlihatkan layar HP-nya kepada Nayla.

"gimana? udah inget kan sekarang?." tanyanya. Sedangkan raut wajah Nayla seketika berubah menjadi sangat tidak bersahabat.

"kenalin, gue Dayana...maaf udah DM lo, dan ngasih tau hal yang pastinya lo ga mau tau." ujar Dayana, memasukan kembali HP-nya kedalam tas sekolahnya.

"lo sengaja kan dateng kesini?." tanya Nayla sinis.

Dayana tertawa mendengar nada sinis dari Nayla, "well, gue emang sengaja sih. Cuma mau liat langsung aja pacarnya Elang yang sekarang kaya gimana." ujar Dayana sebari meneliti penampilan Nayla dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Nayla benar-benar tidak menyukai cara Dayana menatapnya, karena Nayla tahu itu bukanlah tatapan yang bersahabat, melainkan tatapan merendahkan dan mengintimidasi. 

'ck, cari ribut nih anak ama gue...belum kenal gue kali.' batin Nayla.

"oh iya, kalau lo belum tau gue..gue itu mantannya Elang." ujar Dayana.

"oh gitu?." respon Nayla dengan santainya.

"lo tau ga gue sama Elang putus karena apa?." tanya Dayana, sedangkan Nayla hanya mengedikkan bahunya acuh tanda tidak peduli, "gue putus karena gue di bully satu sekolahan pas pacaran sama Elang, sampe akhirnya gue ninggalin Elang dan pindah sekolah." jelas Dayana.

Jujur, Nayla sedikit terkejut dengan cerita Dayana. Dan sedikit menghujat juga karena menurut Nayla, Dayana jahat sekali meninggalkan Elang begitu saja, kalau Dayana mencintai Elang bukankah seharusnya pembulian itu bukan apa-apa? karena menurut Nayla, mereka berdua bisa berjuang bersama. Wait, Nayla jadi sadar akan sesuatu.

Nayla memandang Dayana dengan serius, "lo masih sayang sama Elang?." tanya Nayla.

Dayana mengangguk tanda mengiyakan, "jelas gue masih sayang sama Elang." ujar Dayana.

"tapi ko menurut gue lo ga sayang ya sama Elang, soalnya kalau lo sayang sama dia lo ga mungkin ninggalin Elang gitu aja dan pindah sekolah, lemah banget sih lo." sarkas Nayla.

MixedWhere stories live. Discover now