Hide & Seek (4)

344 36 5
                                    

Kalandra berjalan santai di koridor sekolah, sesekali dirinya bersiul dan menyisir rambutnya kebelakang, sedikit membuat para kaum hawa yang melihatnya menjerit gemas. Kalandra cukup menikmati bagaimana para gadis itu kagum padanya, karena dirinya memang cukup percaya diri bahwa wajahnya tercipta dengan sangat tampan. Saat Kalandra akan melewati kelas milik Nayla, dirinya menghentikan langkahnya saat melihat gadis yang beberapa hari ini menarik perhatiannya itu keluar dari kelas bersama dengan dua orang temannya, lalu disusul oleh seorang pria yang mengikutinya dibelakang seperti seorang pengawal.

Kalandra tersenyum miring, lalu mulai berjalan membawa langkahnya untuk menyamai langkah milik Nayla. Saat dirinya mulai beriringan dengan Nayla, dirinya mulai menyapa Nayla yang berada tepat disebelahnya.

"hai Nay." sapa Kalandra, membuat Nayla menoleh kearah Kalandra.

Bukan hanya Nayla, bahkan kedua sahabatnya ikut beralih menatap Kalandra, Arjuna saja yang posisinya berada dibelakang Nayla sedikit menolehkan kepalanya guna melihat siapa yang menyapa Nayla.

"oh, hai Kal." sapa balik Nayla. Setelah itu Nayla terlihat mengabaikan Kalandra dan lebih memilih fokus pada langkahnya.

Sebenarnya Kalandra sedikit kesal karena diabaikan oleh Nayla, namun dirinya harus tetap tenang dan memasang senyum terbaiknya. 

"mau balik ya? balik ke arah mana, Nay?." tanya Kalandra.

"kearah Jaksel nih." 

Kalandra menaikkan satu alisnya, pasalnya yang menjawab itu bukanlah Nayla. Melainkan temannya yang Kalandra tidak tahu namanya siapa dan tidak ingin tahu juga. Namun jika Kalandra perhatikan wajahnya itu sedikit jutek.

"sorry, gue nanya Nayla, bukan nanya lo." ujar Kalandra.

Sedangkan Jeanne yang menjawab pertanyaan dari Kalandra itu sedikit acuh dan tidak peduli.

"Nay, jawab dong balik kearah mana." pinta Kalandra.

"duh Kal, itu kan bukan urusan lo. Lagian penting banget apa gue harus jawab." balas Nayla.

"penting lah, kan gue mau nganterin lo. Balik bareng gue ya." ujar Kalandra.

Mendengar itu Nayla menghentikan langkahnya, dan memandang Kalandra heran. Membuat ketiga sahabatnya itu juga ikut menghentikan langkahnya. Kalandra yang melihat Nayla memandangnya justru dibuat gemas dengan mata bulat nan bening milik Nayla.

"jangan gitu dong liatinnya, bikin jantung gue deg degan aja sih." ujar Kalandra sebari memegang bagian dadanya.

Arjuna yang tahu Nayla merasa risih dengan Kalandra akhirnya maju dan berdiri tepat dihadapan Kalandra, membawa Nayla kebelakang punggungnya. Nayla sama sekali tidak keberatan akan hal yang dilakukan oleh Arjuna.

"maaf banget ya bang, kayanya temen gue ga perlu dianterin lo balik deh." ujar Arjuna.

"iya, lo ga liat apa temen gue risih pas lo bilang mau nganter dia." kesal Jingga.

"tau tuh, ga sadar banget dah." tambah Jeanne.

Kalandra memandang Arjuna, Jeanne dan Jingga dengan tatapan meremehkan, "kenapa? dia punya pacar emangnya?." pancing Kalandra.

Arjuna, Jeanne dan Jingga yang ditanya seperti itu jadi bingung sendiri menjawabnya dan malah terdiam, "ga ada kan? jadi gue bebas dong mau nganterin balik dia." ujar Kalandra santai sebari menampilkan senyum kemenangannya.

Nayla yang sudah jengah akhirnya maju, sedikit menggeser tubuh Arjuna yang menghalanginya.

"sorry Kal, gue udah ada yang jemput ko." tolak Nayla pada akhirnya, mungkin setelah Nayla menolaknya Kalandra bisa sedikit mengerti.

MixedWhere stories live. Discover now