Red Riding Hood 3

115 27 2
                                    

Nayeon membuka matanya, menatap langit-langit kamarnya. Matanya mengerjap beberapa kali guna mengumpulkan semua kesadarannya. Ia mengubah posisinya menjadi duduk, kemudian memijit keningnya yang terasa nyeri.

"Mimpi itu lagi" lirih Nayeon.

Pintu kamarnya terbuka. Menampilkan Seokjin yang sudah rapi bersiap untuk pergi ke toko roti. Seokjin yang melihat adiknya itu tampak pucat dan memijit keningnya berjalan mendekat.

"Kau sakit?"

"Tidak kak, hanya bermimpi buruk" jawab Nayeon.

Seokjin duduk dipinggiran tempat tidur Nayeon, mengusap punggung tangan adiknya itu dengan lembut.

"Ingin bercerita?" tawar Seokjin.

Nayeon tersenyum kearah Seokjin, kemudian ia menaruh satu tangannya diatas tangan Seokjin yang sedang mengelus punggung tangannya.

"Aku akan bercerita, tapi tidak sekarang kak"

"Baiklah"

Seokjin membawa tangannya pada kening adiknya bertujuan untuk mengecek suhu tubuh Nayeon. Nayeon memejamkan matanya merasakan kulit tangan Seokjin yang terasa dingin di keningnya.

"Suhu tubuhmu hangat, hari ini kau istirahat saja dirumah tidak perlu ke toko. Biar Johnny yang menggantikanmu"

Nayeon mengangguk lalu merebahkan tubuhnya kembali, Seokjin bangkit dari duduknya kemudian menyelimuti tubuh adiknya sebatas bahu. Nayeon kembali memejamkan matanya karena rasa pening dikepalanya. Seokjin segera keluar dari kamar adikknya.

Diruang tamu ia melihat Johnny sedang duduk menghangatkan diri dekat perapian. Seokjin berjalan menghampiri pria yang lebih muda darinya itu, atau mungkin akan selalu muda, karena pria itu tidak menua.

"Oh kak, dimana Nayeon?" tanya Johnny yang melihat Seokjin keluar dari kamar sahabatnya itu seorang diri.

Seokjin belum menjawab ia berjalan kearah gantungan dimana mantelnya digantung, kemudian memakainya.

"Masih dikamar, hari ini dia beristirahat dirumah. Tubuhnya sedang tidak sehat" ujar Seokjin sebari membenarkan letah mantelnya.

Mata Johnny membola, "Sakit?" tanya Johnny memastikan.

Seokjin mengangguk lalu menghela nafas sedih, "Mimpi buruknya datang kembali" lirih Seokjin.

Johnny yang tahu mengenai hal itu juga terlihat khawatir pada sahabatnya. Johnny tidak pernah tahu mimpi buruk seperti apa yang dialami Nayeon, karena sahabatnya itu tidak pernah menceritakannya. Namun sebagai sahabat ia seperti bisa merasakan perasaan takut dari sahabatnya itu.

"Aku akan melihatnya sebentar" ujar Johnny, lalu berlari kecil kearah kamar Nayeon, membuka pintu tersebut. Bisa ia lihat Nayeon yang sedang terlelap dibalik selimutnya. Johnny melangkah pelan, tidak ingin mengusik tidur nyenyak Nayeon.

Johnny membungkukkan tubuhnya lalu menumpukan satu lututnya dilantai. Ia memandangi wajah damai Nayeon yang sedang tertidur. Lalu tangannya memegang kening gadis itu dengan gerakan lembut. Ia meringis saat merasakan suhu tubuh Nayeon.

"Semoga lekas sembuh" bisiknya pelan pada sahabatnya itu.

.

.

.

Seokjin dan Johnny sudah berada di toko. Johnny dengan bentuk manusianya itu sedang berjaga didepan kasir, sesekali menguap lebar karena biasanya ia masih tertidur didepan toko dengan bentuk serigalanya dan bangun jika terjadi keributan, karena tugasnya adalah menjaga keamanan toko dan Nayeon. Namun karena Nayeon sakit mau tidak mau Johnny harus merelakan waktu tidurnya untuk menggantikan tugas Nayeon.

MixedWhere stories live. Discover now