My Wedding Planner

286 35 9
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

"Lo adalah cowok paling arogan dan egois yang pernah gue kenal, gue harap setelah lulus gue ngga akan pernah ketemu lagi sama lo!"

"Lo pikir gue sudi ketemu lagi sama cewek manja dan so cantik kaya lo?! Semoga setelah ini kita ngga akan pernah ketemu lagi!"

.
.
.

10 Tahun kemudian

Dua manusia berbeda gender itu saling menatap sengit satu sama lain, dari sekian luasnya dunia yang memiliki 195 negara, 4 benua, dan dari sekian banyaknya kota di Indonesia kenapa Nala harus kembali bertemu dengan pria yang paling ia benci sepanjang hidupnya?

Sedangkan pria itu- Dikta, hanya bisa menertawakan dirinya sendiri didalam hati. Dari sekian banyaknya takdir yang dimilikinya, kenapa salah satunya harus bertemu kembali dengan wanita yang sangat ia benci?

Selama 10 tahun mereka lulus sekolah dan melanjutkan pendidikan dibangku kuliah, selama itu pula mereka tidak pernah bertemu, tidak pernah tahu mengenai kabar masing-masing. Itu dikarenakan mereka memang tidak memiliki niatan untuk mencari tahu kabar masing-masing. Namun disinilah mereka bertemu setelah 10 tahun, disebuah restoran mewah dengan Nala sebagai seorang wedding planner dan Dikta sebagai klien dari Nala.

Takdir mereka benar-benar lucu, 10 tahun mereka bersumpah jika keduanya tidak akan pernah bertemu kembali. Namun nyatanya manusia hanya bisa berencana, dan tuhan yang menentukan.

Nala menghembuskan nafasnya, bagaimanapun ia harus tetap profesional, bukan? Lagi pula ia hanya akan berurusan dengan Dikta selama persiapan pernikahan saja, itu pun tidak akan selalu bertemu dengan pria itu, setelah acara pernikahan selesai semua akan kembali seperti semula.

Nala memberikan senyuman semanis mungkin pada Dikta, Dikta yang melihat itu bergidik ngeri. Ia sempat menyesal karena sudah mengikuti rekomendasi dari salah satu temannya yang merekomendasikan jasa dari wedding planner, namun ia tidak menyangka yang akan menjadi wedding planner-nya adalah Nala. Namun rasanya saat ini sudah terlanjur, ingin dibatalkan pun rasanya percuma, bisa-bisa ia dianggap tidak profesional.

"Ngga perlu so manis sama gue, jadi lo yang biasa aja" tutur Dikta karena merasa senyum Nala terlalu dibuat-buat.

Nala yang mendengar itu langsung menghilangkan senyumannya, lalu mengangguk, "Jadi? Konsep apa yang mau lo pake dihari pernikahan lo? Biar gue bisa langsung cari vendor dan tempat yang sesuai" tanya Nala datar ia sudah siap dengan iPad miliknya untuk mencatat setiap permintaan yang akan Dikta sebutkan.

"Pertama, bukan gue yang mau nikah, tapi kakak gue. Dua, Kakak gue mau konsep garden party. Dan tiga, calon kakak ipar gue mau pernikahannya ala-ala pernikahannya Bella sama Edward di twilight" jelas Dikta.

MixedWhere stories live. Discover now