2

75.4K 14.2K 3.6K
                                    

Pertama, masuk ke asrama putra. Kedua, sekamar dengan laki-laki tampan. Dan yang ketiga adalah saling jatuh cinta.

Memikirkan hal pertama dan kedua yang telah terwujud, senyum Azalea semakin lebar dengan mata tertuju lekat pada Nakusha. Mungkin karena tatapan berapi-api dari Azalea, Nakusha jadi menoleh ke arahnya.

"Nama lo?"

Yes, dia inisiatif buat kenalan! Kata Azalea dalam hati dengan bahagia.

"Azalea Alyosha Rahardian. Panggil aja Azel. Jangan salah paham, Mama gue pas hamil ngidam anak cewek jadi bikin nama gue kek cewek." Azalea dengan antusias berbicara sambil mensejajarkan langkahnya dengan Nakusha. "Kalo lo?"

"Nakusha."

Jawaban singkat laki-laki itu membuat Azalea menaikkan satu alisnya. Matanya menyapu bagian name tagnya dan mengagumi namanya dalam hati. Nakusha Jehan Geffry. Namanya ganteng kayak pemiliknya. Pikir Azalea.

"Selain lo sama gue, ada temen sekamar lain?" tanya gadis itu basa-basi. Dalam hati berharap, semoga saja hanya ada mereka berdua.

"Ada, namanya Caka dan Elazar." Nakusha meliriknya dengan senyuman tipis. "Kamar kita ada di lantai lima nomor 90."

Kamar kita... Gadis itu membekap mulutnya dengan tangan yang bebas, mencoba menahan diri agar tidak memekik girang.

Diam-diam Azalea melirik Nakusha. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta?

"Kenapa?" Nakusha bertanya heran karena merasa roommate barunya sedikit aneh.

"Lo ganteng." Azalea tanpa sadar melontarkan dua kata itu. Sedetik kemudian dia tersadar dan bergegas menepuk pundak Nakusha keras. "Kayak gue. Haha."

Nakusha dalam diam melirik tangan yang bertengger manis di bahunya, alisnya terangkat melihat jari ramping dan lentik Azalea lalu menarik dirinya bergeser hingga tangan Azalea terlepas darinya.

"Gue denger di sekolah ini mau dapet izin susah ya?"

"Gampang. Kalo lo punya bukti." Nakusha melirik Azalea yang mulai terengah-engah karena berjalan jauh sambil menggeret kopernya, namun dia malah membuang muka seakan tidak melihatnya. "Ntar ketua OSIS yang kumpul data."

"Anjir. Ribet banget," gerutu Azalea sebal. "Lagian seharusnya yang data absensi kan guru, kok malah dia yang ngurus? Pasti ketos di sini ambis banget! Kan?"

Ditanya secara tak terduga, Nakusha menatap Azalea beberapa detik dalam keheningan sebelum mengangguk dengan senyuman. "Mungkin."

"Gue heran kenapa mereka merepotkan diri sendiri. Padahal enakan rebahan di kasur sambil baca komik gitu." Azalea masih menggerutu, dengan Nakusha di sebelahnya yang menatap ke depan dengan senyuman tipis mendengar isi hatinya.

Berjalan masuk ke dalam gedung, terbagi dua lorong yakni kanan dan kiri. Nakusha membawanya ke arah kanan. Azalea mengedarkan pandangan, menatap pintu demi pintu yang tertutup dengan penasaran sebelum meluruskan pandangan ke depan.

"Mati gue," rutuk Azalea dan bergegas menaikkan tudung hoodienya hingga menutupi sebagian wajahnya.

Nakusha menatap kelakuannya dalam diam dan melirik ke arah yang baru saja dilihat Azalea. Begitu melihat tiga sosok yang berjalan bersama dari arah berlawanan, dia menaikkan satu alisnya lalu kembali menatap gadis itu yang menunduk diam.

"Bos, jadi main biliar?"

"Next time. Bentar." Laki-laki yang berada di tengah menempelkan ponselnya ke telinga. Ketika mereka saling melewati, Azalea dapat mendengar laki-laki itu berkata dengan suara rendah. "Halo Mah, Alga mau nanya Lele udah sampe rumah Nenek? Oke, bye Mah, love you."

"Lea jadi ke Semarang, Bos?"

"Yeh, bocil sok-sokan sekolah di luar kota." Suara lain ikut menimpali.

Suara mereka semakin lama semakin kecil sehingga Azalea tidak bisa lagi mendengar suara mereka. Masih terngiang kata-kata dari mereka membuat gadis itu menggertakkan gigi kesal. "Bocil ndasmu!"

"Apa?"

Azalea melepas tudungnya dan menatap Nakusha polos. "Hah? Gue gak ngomong apa-apa."

"Oh," Nakusha menanggapi tak acuh. "Lo kenal Salga dkk?"

Ekspresi kebingungan muncul di wajah Azalea. "Salga naon? Gak kenal. Emang kenapa dia?"

"Gak." Nakusha menekan tombol lift menuju lantai lima.

Begitu sampai, Nakusha berjalan lebih dahulu hingga tiba di sebuah kamar dan membukanya. Begitu keduanya masuk, mereka langsung disapa kebisingan kamar tersebut.

"LARI JANCOK LARI!"

"ANJROT! JANGAN TEMBAK GUE TAI KUCING!"

"DI SANA ANJIR ARAH JAM SETENGAH 7!"

"WHAT THE HECK!"

Melihat kamar yang berantakan dengan cemilan dan baju beredar di lantai, Azalea mengernyit. Di mana kamar yang rapi, harum dan teratur? Kenapa roommate-nya berbeda dari roommate Mamanya?

"Entar malem mau tidur di lapangan bola kaki atau golf?" Suara tenang Nakusha bergema di antara makian dua laki-laki yang rebahan malas di kasur.

"Anj-" Laki-laki yang memakai baju kaos biru bergegas bangun sambil menatap Nakusha heran. "Lo bilang balik malem."

"Slow Sha. Ini kita beresin sekarang," ujar laki-laki yang memakai kaos putih begitu melihat kerutan di kening Nakusha.

"Bagus." Nakusha mengangguk dan mengedikkan dagu ke Azalea yang mematung di sampingnya. "Anak baru. Namanya Azel. Buat mereka berdua, yang bajunya biru namanya Elazar, yang putih Caka. Karena udah anterin lo, gue pergi sekarang."

Azalea tercengang mendengar serangkaian kata to the point Nakusha. Melihat laki-laki itu berbalik pergi, dia juga ingin mengikuti jika saja Caka dan Elazar tidak menghentikannya.

"Woi anak baru! Bantu beres-beres dong." Seru Elazar dengan cengiran.

Azalea menatap mereka berdua dengan tatapan rumit sebelum masuk lebih dalam dan mengangkat baju di lantai menggunakan ujung jarinya. Masih teringat kepergian Nakusha, dia menatap Caka dan Elazar. "Dia pergi ke mana?"

"Nakusha maksud lo?" Caka bersandar di meja belajar sambil memasukkan kacang goreng ke mulutnya. "Ke ruang ketos, lah."

"Buat apa?" tanya Azalea penasaran.

"Kerja. Dia kan ketos," sahut Elazar membuat tubuh Azalea membeku.

"Dia... ketos?" tanya Azalea tercengang. Mau tak mau teringat kalimat buruknya tentang ketos ambis sebelumnya.

"Udahlah. Kerja rodi dulu kalo nggak kita bobok di lapangan bola."

Meski enggan, Azalea harus pasrah menjadi babu untuk roommate barunya di sore hari itu.

TBC

September 3, 2021.

Mampus lo Lea! 3K komen lagi~

Azalea & Alter Ego Boy ✓Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum