77 [END]

64.2K 7.4K 1.1K
                                    

Seperti judulnya, ini part terakhir Azalea & Alter Ego Boy, oke?

Sebelum baca, review cerita ini dulu dong! Menurut kamu sejauh ini cerita Azalea & Alter Ego Boy itu gimana?

Rating buat cerita ini?

Kesan kamu tentang Azalea?

Kesan kamu tentang Nakusha?

Kesan kamu tentang aku? <3

JANGAN LUPA RAMAIKAN PART TERAKHIR INI YA GES YAA!!!

Oh iya, ceritanya Salga udah dipublis loh. Jangan lupa dibaca ya!

 Jangan lupa dibaca ya!

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Happy reading!

***

Udara yang dingin membuat Azalea bergidik. Dia menatap langit yang gelap dari jendela kelas sambil bertopang dagu. Sebentar lagi diadakan UAS semester satu. Azalea jadi sadar bahwa dia sudah berada di sekolah ini selama hampir enam bulan.

Gadis itu menghela napas pelan, tanpa sadar menyugar rambut pendeknya ke belakang. Ketika dia hampir memejamkan mata karena kantuk melanda, tepukan keras di pundaknya mengagetkannya hingga jantungnya terasa hampir melompat dari dadanya.

“Le, c'mon ke gazebo.” Yelin memiringkan kepala dengan tatapan lugu, seolah tidak melihat amarah yang mulai tumbuh di wajah Azalea.

Azalea mengusap dadanya, berusaha meredakan rasa sakit karena terkejut. Dia tidak ingin memarahi gadis di hadapannya ini sekarang. “Ngapain?”

“Bego boleh Le, tapi pikunan jangan dong. Kemarin baru dikasih tugas akhir Seni buat gambar objek hidup. Kita udah janjian pulang sekolah hari ini kerja di gazebo.” Yelin mendecak berulang kali sembari menggeleng-geleng prihatin.

Menoyor kening Yelin, Azalea mencibir, “Mending bego-pikunan dibanding lo. Udah bego, lola lagi.”

“Apa bedanya?”

“Beda,” kata Azalea dengan wajah serius, meyakinkan Yelin tanpa memikirkan kebenaran dalam kalimatnya, “Kalau bego-pikunan, seenggaknya kalau diingetin bakal berjalan lancar. Nah, kalau bego-lola, mau lo jelasin berapa kali pun tetep lola, lo kesel gak?”

“Ahhh....” Yelin mengangguk-angguk sambil berpikir lama. Kemudian dia menghela napas lega sambil tersenyum cerah. “Syukurnya gue sahabatan sama lo, Le. Sama-sama bego, jadi impas.”

“Yaudah, circle bego harus kerja tugas akhir sekarang. Yok.” Azalea merangkul Yelin dengan senang hati sambil membawa tas.

Kedua gadis yang menerima diri sebagai orang bego itu tertawa selama proses keluar dari gedung pengajaran. Dalam perjalanan menuju gazebo di sisi timur gedung pengajaran, terkadang Yelin akan berlari untuk menangkap kupu-kupu yang terbang atau Azalea yang mengendap-endap berusaha menangkap lebah yang tengah hinggap di bunga taman menggunakan botol minuman. Mereka berniat menjadikan kedua hewan itu sebagai objek gambaran tugas seni. Namun ketika sampai di salah satu gazebo yang masih kosong, keduanya terduduk lemas dengan penampilan berantakan. Hasil berlarian mengejar hewan-hewan kecil itu selama sejam adalah zonk.

Azalea & Alter Ego Boy ✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें