70

33.6K 7.2K 2.1K
                                    

Kembali memandang kamar Nakusha, Azalea bergeming di ambang pintu, sedikit terhenyak. Matanya otomatis langsung tertuju pada tempat di mana Nakusha terluka sebelumnya. Iris matanya bergetar sejenak, sebelum dia memaksakan matanya terpejam demi menenangkan memori buruk yang dilihatnya.

Napas Azalea yang memburu perlahan menormal. Setelah merasa benar-benar tenang, gadis itu membuka mata dan mengambil langkah ke depan. Dengan hati-hati dia menatap sekeliling, mengamati ruang privasi Nakusha. Memiliki kunjungan pertama yang buruk, kunjungan kedua ini Azalea ingin lebih cermat mengenal Nakusha, dari kamarnya yang tidak pernah diekspos siapa pun.

Ada balkon kecil di kamar Nakusha. Azalea membuka pintu balkon dan menghirup udara luar, menenangkan jantungnya yang berdebar keras sejak tadi. Melirik ke belakang, mata Azalea rumit. Dia berniat ingin mengetahui Nakusha dari kebiasaannya. Namun kamarnya terlalu bersih dan monoton untuk dilihat.

Azalea mengelilingi kamar tersebut. Sambil berjalan, tangannya akan menyentuh benda yang dia lewati. Mulai dari kasur, nakas, hingga tembok. Namun anehnya matanya malah terpaku pada stop kontak di samping pintu balkon.

Jika dipikirkan secara logika, penempatan stop kontak tersebut tidak cukup strategis. Untuk apa Nakusha jauh-jauh ke ujung ruangan sementara ada stop kontak lain di dekat meja belajar Nakusha.

Mata Azalea menyipit. Dia mendekati stop kontak tersebut, menariknya dari dinding dan membolak-balikkannya. Di bagian atas, terdapat tulisan power port. Azalea terhenti sejenak. Untuk apa stop kontak memiliki power port?

Ada kecurigaan dalam benak gadis itu. Dia mengeluarkan ponselnya, mencari tentang hal ini. Ketika melihat rata-rata website yang muncul di hasil pencarian, tubuhnya membeku.

Spy cam wall socket. Alat ini adalah kamera pengintai berbentuk stop kontak yang mempunyai fitur motion detector. Fungsi dari fitur tersebut adalah alat akan secara otomatis merekam kejadian di depan kamera, jika ada gerakan atau suara. Dan otomatis berhenti merekam jika sudah tidak ada aktifitas di sekitar kamera.

Jika kamera hidup di sana sejak lama, seharusnya kejadian semalam terekam kamera, bukan? Meski aneh, Azalea merasa bersyukur menemukan hal ini. Dia buru-buru duduk di kursi meja belajar Nakusha, membuka laci mencari kabel USB dan segera mencolokkannya ke komputer Nakusha.

Setelah tersambung, Azalea segera masuk ke folder video tersimpan. Ternyata ada banyak sekali rekaman serupa dengan hari yang berbeda.

Kening Azalea mengerut. Dia mencoba menduga alasan Nakusha merekam kamarnya sendiri, tetapi dia tidak dapat menemukan alasan yang tepat. Setelah selesai melihat video lain yang tersimpan di sana sekilas, akhirnya Azalea kembali ke rekaman terbaru.

Dilihat dari bentukan kamera di tangannya dan betapa jernih kualitas videonya, Azalea tahu bahwa harganya tidak murah. Nakusha yang lebih memilih apartemen murah ini membeli kamera pengintai?

Terdengar cukup aneh.

Video dimulai sejak Nakusha memasuki kamar dengan pakaian sama saat terakhir kali Nakusha pamit padanya. Karena kamera yang diletakkan ke arah pintu kamar, seluruh ruangan dapat tercakup video kamera sehingga memudahkan Azalea melihat apa saja yang ada di ruangan tersebut saat itu.

Awalnya normal. Nakusha masuk, meletakkan map di atas meja, lalu menuju lemari pakaian. Ketika melihatnya mulai melepaskan pakaian hingga tubuhnya shirtless, wajah gadis itu seketika merah padam. Apa-apaan ini? Kenapa Nakusha mempunyai hobi aneh merekam dirinya sendiri?

Mata Azalea tertuju pada otot lengan yang kuat, dengan perut ramping dan dada bidang. Tanpa sadar perlahan Azalea menelan saliva sebelum pemandangan indah tersebut tertutup oleh kaos. Kemudian laki-laki itu berjalan kembali menuju meja belajarnya dan duduk di sana.

Masih agak terganggu dengan apa yang dia lihat sebelumnya, Azalea menepuk pipinya keras hingga menimbulkan bekas kemudian mengembuskan napas keras. Dia harus fokus sekarang!

Rekaman terlihat biasa. Nakusha menghidupkan komputer, bersandar di kursi sembari mengambil map di atas meja dan membacanya. Azalea tidak dapat melihat ekspresi Nakusha saat ini, sebab posisi laki-laki itu menyamping dari arah kamera. Bermenit-menit masih berada dalam posisi yang sama, akhirnya Nakusha bergerak menatap komputernya.

Azalea yang awalnya menonton dengan tenang perlahan menegang melihat apa yang terjadi selanjutnya. Jantungnya berpacu dua kali lebih cepat. Tangannya yang memegang mouse komputer berkeringat. Mematikan komputer terburu-buru, gadis itu menyimpan spy cam tersebut ke tas selempangnya dan berdiri tergesah-gesah hingga menimbulkan derit kursi yang nyaring.

Membuka pintu kamar, Azalea terlonjak kaget melihat Calisto yang berdiri di depan pintu dengan satu tangan terangkat, hendak mengetuk pintu. Di tangan kanannya terdapat gelas berisi susu putih.

“Sudah melihat-lihat?” tanya Calisto hangat sembari menyodorkan susu di tangannya. “Aku baru saja ingin memberikanmu susu.”

“Ah, nggak. Lea pamit mau kembali rawat Ehan dulu, Paman.” Azalea tersenyum, mengabaikan keringat yang membasahi pelipisnya.

“Sangat terburu-buru?” Calisto melirik tangan gadis itu yang mencengkram erat tali tas selempangnya, sebelum terkekeh lembut. Matanya sedikit menyipit. “Tidak jadi mengambil barang Jehan?”

“Y-ya. Kalau dipikir-pikir, barang sehari-hari Ehan bisa dibeli. Selain baju, kamar Ehan kosong.” Jawab Azalea menahan suaranya yang bergetar. Sudut bibirnya berlahan ditarik lebih lebar. “Lea pergi dulu, Paman. Sampai jumpa nanti.”

Calisto bergeser memberi Azalea jalan. “Baiklah, sampai jumpa, gadis kecil.”

Azalea memberikannya senyum sebelum berjalan. Tanpa dia sadari, Langkah kakinya semakin cepat menuju pintu. Ketika memegang kenop pintu keluar, tiba-tiba Azalea mencium aroma memabukan sebelum pandangannya perlahan menjadi gelap dan jatuh ke pelukan seseorang.

“Gadis kecil yang tidak pandai berbohong. Hati-hati orang jahat memanfaatkanmu.”

Kalimat itu terdengar samar sebelum Azalea benar-benar kehilangan kesadarannya.

TBC

May 8, 2022.

2K komen.

Azalea & Alter Ego Boy ✓Where stories live. Discover now