HIDDEN YOU PART 1

15.7K 1K 58
                                    

Halo semuaa~ seperti yang aku janjikan bakal update 10 part versi Hidden You di wattpad.

Tapi gak langsung 10 part ya. Aku bakal update secara berkala. Meski ini update-an versi novel, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya yaa!! Awas kalau nggak👹

 Meski ini update-an versi novel, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya yaa!! Awas kalau nggak👹

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

HAPPY READING❤️

***

“AHHHHH!!!!”

Pekikan cempreng yang berasal dari sebuah apartemen itu memekakkan telinga. Seorang gadis dengan piyama kusut khas bangun tidur memegang sebuah rok biru dengan kedua tangannya. Ada aroma terbakar menguar di udara.

Mulut gadis berpiyama itu terbuka lebar—antara terkejut, heran, dan tak percaya. Di tangannya sekarang adalah rok SMP yang harus dia gunakan sekarang untuk mengikuti masa pengenalan sekolah atau MPLS. Tetapi karena kelalaiannya, kini rok tersebut memiliki jeplakan gosong setrika dibagian tengah.

Gadis itu menggigit bibir bawahnya, mengangkat tinggi roknya dengan ekspresi kesal. “Ahhh! Gimana dong. Gue pake apa?!”

“Azalea! Kenapa ada bau hangus?!” Suara batuk samar terdengar, diiringi langkah kaki mendekat. Seorang laki-laki yang mengenakan kaos singlet putih dengan celana training abu-abu itu baru saja memasuki pintu apartemen ketika mencium bau mencurigakan. Tubuhnya sedikit berkeringat, terlihat jelas dia baru selesai melakukan lari pagi di luar.

Azalea Alyosha Rahardian nama lengkap gadis itu. Dia mendongak, menatap sang kakak yang baru saja datang, dengan ekspresi tak bersalah. Kak Alga marah, cuy. Batinnya langsung dengan nyali sedikit menciut, sebab jikalau sang kakak memanggilnya dengan nama aslinya, itu berarti pertanda buruk akan dia hadapi.

“Kak Alga, rok Lele gosong!” Dengan wajah tanpa dosa, Azalea menunjukkan sisi di mana roknya memiliki noda jiplakan setrika, membentuk sebuah segitiga.

Sudut bibir Salga berkedut. Bukan saja karena mengetahui rok adiknya hangus, melainkan juga karena potongan rambut baru gadis itu. Melangkah mendekat, dia merampas rok di tangan Azalea. Itu adalah rok biru, seragam nasional di jenjang SMP. “Kenapa bisa terbakar? Setrikanya lo diemin di rok lo?”

Azalea menunduk menatap jemarinya yang saling memilin. “Tadi malem gue kelewat excited cobain seragam SMP lagi setelah liburan berbulan-bulan, dan gue lupa lipet. Eh, pas gue liat tadi, seragam gue kusut, jadinya gue setrika.”

Salga bersedekap dada. Orang tua mereka mempercayakan dirinya untuk mengawasi Azalea selama mereka tinggal berdua di apartemen dekat sekolah. Namun, baru sehari tinggal di sini, Azalea sudah membuat kekacauan. “Terus?”

Azalea mencuatkan bibir. “Terus gue setrika roknya gak mau lurus-lurus, jadinya gue tekan lama di bagian kusutnya. Baru ditinggal beberapa menit, udah gosong aja…” Nada Azalea mengandung kekesalan, seolah menyalakan setrika tersebut.

“Dodol.” Salga menyentil kening Azalea lalu melempar rok itu kembali kepadanya. “Sok ngide lo jadi orang.”

“Akh, sakit!” keluh gadis itu menutupi keningnya dengan tangan lain menangkap rok tersebut. “Terus gimana dong, Kak. Sekarang MPLS hari pertama!”

Laki-laki itu berjalan ke dapur, menuangkan air minum ke gelas dan meneguknya.

“Kak Alga!” rengek Azalea sambil menghentakkan kakinya berulang kali ke lantai.

“Derita lo. Kenapa malah ngajak gue susah mikir masalah punya lo?” Salga duduk di sofa, menyandarkan tangannya ke sandaran sofa sambil memandang Azalea yang kini merajuk.

“Dasar kakak gak punya hati! Pas seneng selalu bareng, giliran susah malah pergi.” Azalea mendumal sambil meremas rok di tangannya, melampiaskan kekesalannya yang tak mendasar.

Bibir Salga menyunggingkan senyum mencemooh. Tatapannya menyoroti raut wajah Azalea yang kesal dengan puas. Ketika gadis itu masih sibuk-sibuknya menggerutu, Salga melirik jam dinding, berpikir sesuatu sejenak lalu mengambil jaket dan kunci motornya.

“Gue keluar sebentar. Lo tunggu di sini, jangan ke mana-mana sampai gue balik.” Salga mengenakan jaketnya sembari mewanti-wanti Azalea. “Denger, gak?”

“Iya!”

Azalea berjalan gontai menuju sofa dan menghempaskan diri ke sana. Dia melirik jam, masih ada tiga puluh menit sebelum dimulainya MPLS.

“Apa gue bolos aja?” Setelah ide itu keluar dari bibirnya, Azalea menggeleng pelan. Sebagai siswa yang baik dan berbudi luhur, Azalea tidak boleh melakukan tindakan tercela itu. Yah, meskipun di jenjang sebelumnya Azalea kebanyakan tidur di kelas, setidaknya itu lebih baik dibanding membolos. Alibi Azalea setiap kali membela diri.

Gadis itu menyugar rambutnya ke belakang, namun gerakannya menjadi kikuk. Dia baru menyadari bahwa rambut panjangnya yang indah telah dia pangkas seorang diri kemarin. Awalnya Azalea ingin memotongnya dengan gaya wolf cut, namun karena salah perkiraan, potongan rambutnya kependekan dan malah membentuk gaya mullet.

Menyesal? Tentu. Siapa yang tidak menyesal memiliki rambut panjang dan indah namun hanya karena keisengannya, rambutnya menjadi kacau?

Sambil meratapi rambutnya dengan sedih, sebuah ide kembali melintasi benak Azalea. Dia menjadi duduk tegak di sofa, sambil mengarahkan pandangan ke pintu kamar Salga dengan mata cerah. Merasa ide barunya ini sangat brilian, Azalea segera bertindak.

Dia masuk ke kamar Salga, mengobrak-abrik lemarinya sejenak lalu dengan licik kembali ke kamarnya untuk persiapan ke sekolah. Hanya butuh lima belas menit bagi Azalea persiapan, dan tanpa mengindahkan perintah Salga tadi, dia bergegas pergi ke sekolah yang hanya berjarak puluhan meter dari gedung apartemennya berada.

Tidak lama setelah Azalea pergi, Salga kembali membawa totebag berisi rok baru.

“Le?” Salga memanggil, namun tidak ada sahutan. Keningnya berkerut lalu menyadari gadis itu telah pergi. “Kebiasaan.”

Helaan nafas keluar dari bibirnya. Tubuhnya sedikit gerah sehingga Salga memutuskan memasuki kamarnya untuk mandi. Namun baru saja hendak pergi ke kamar mandi di dalam kamarnya, matanya secara kebetulan menangkap lemarinya yang entah mengapa sedikit berbeda dari biasanya.

Salga mengangkat alis lalu membuka lemarinya. Tidak ada yang mencurigakan hingga…

“AZALEA! CELANA GUE!”

TBC

Oct 21, 2023.

Azalea & Alter Ego Boy ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora