25

56.8K 12.9K 5.6K
                                    

Azalea mengusap dadanya dan bernapas lega. Untung saja dia cerdas jadi bisa mengelabuhi orang tuanya dan menggagalkan mereka menginterogasinya lebih mendalam.

Menyugar rambut pendeknya, gadis itu mulai melangkah ke arah kamarnya namun dihentikan oleh sebuah suara lembut.

“Kak Lea?”

Tubuh Azalea membeku. Dia menoleh, menatap laki-laki berusia 10 tahun yang menatapnya polos. Senyum gadis itu langsung merekah dan segera mendekatinya.

“Lano udah pulang sekolah?” tanya Azalea semangat lalu mencium kedua sisi pipi Elano.

“Mm!” Elano mengangguk pelan. Dia menelisik penampilan kakaknya dengan aneh. “Rambut kak Lea kenapa?”

“Ini?” Azalea menunjuk rambutnya santai setelah mendengar pertanyaan adik bungsunya. “Rambut kakak bikin gerah jadi potong pendek kayak Lano.”

“Oh,” balas Elano mengerti.

Azalea kembali merasa gemas dan mengacak rambutnya. “Ayo, main di kamar sama Kak Lea.”

Sebelum dia dapat melangkah memasuki kamar, Skaya dan Sagara kembali datang mencegatnya untuk masalah yang telah dia lakukan.

“Lea, Papa dan Mama udah sepakat kamu bakal pindah sekolah.” Skaya mengatakan keputusannya bersama Sagara saat masih berada di bawah. Awalnya dia mengusulkan menambah opsi agar putrinya jujur menjadi siswi di SMA Lesmana, namun itu akan menjadi hal negatif. Dia takut anaknya diolok-olok karena sebelumnya menyamar menjadi laki-laki.

Tubuh Azalea membeku. Dia menatap Skaya tidak percaya. “Apa? Aku gak mau!”

“Lea, jangan keras kepala. Ini juga demi kebaikan kamu.” Sagara menegur, tidak suka.

“Kalian jahat! Aku gak mau tau, pokoknya aku tetap atau aku kabur ke luar negeri!”

Tubuh kedua sosok di hadapannya kaku sejenak. Melihatnya, Azalea tersenyum bangga dalam hati. Dia tidak tahu kenapa orang tuanya sangat takut dia pergi ke luar negeri, tapi selama ada hal yang bisa dijadikan ancaman, dia tidak peduli alasannya.

“Gimana Pa? Diizinin, kan?” tanya gadis itu penuh harap.

Sagara melirik raut Skaya yang tidak bahagia lalu menggeleng tegas. “Banyak cowok jahat di luar.”

“Tapi Mama bisa ketemu Papa, kan? Papa cowok jahat?”

“Gak.”

“Nah, kan. Ayolah Papa,” bujuk Azalea dengan mata berbinar.

“Gak bisa, Lea. Main aman aja. Jangan aneh-aneh.” Skaya menginterupsi acara tawar menawar antara ayah dan anak itu.

“Ish. Gak ada yang sayang aku lagi!” pekik Azalea sebelum berbalik dan lari ke kamarnya.

Memasuki kamarnya, Azalea menyandarkan punggungnya pada pintu dengan wajah memerah karena marah. Dia sudah merasa nyaman di SMA Lesmana. Apa lagi ada sosok yang harus dia cairkan hatinya. Jika dia pindah, bagaimana dia bisa mendekatinya lagi?

Dia duduk di lantai, menyandarkan punggung pada pintu dengan mata memerah. Harapan yang selama ini dia bangun ternyata harus hancur. Bagaimana dia tidak sedih?

Azalea tahu dia egois dan kasar kepada orang tuanya barusan. Perasaan tidak nyaman memenuhi hatinya. Tapi egonya terlalu tinggi untuk berbaikan dengan mereka.

Dua jam lebih berdiam diri dengan posisi yang tak berubah, ada ketukan kuat di pintunya.

“LELE! BUKA PINTUNYA SEKARANG!”

Azalea mendengus. “Password please.

Terdengar decakan dibalik pintu. “Lea cantik pacarnya Damon Salvatore yang hotter than me. Ayo dibuka pintunya.”

Ceklek

Gadis itu menyembulkan kepala keluar. Melihat sosok laki-laki berwajah garang namun tampan, dia mengerutkan kening. “Apa nyari-nyari gue? Mau TTD? Maap, belum jadi artis gue.”

Laki-laki itu membuka mulut hendak mencerca, namun melihat mata adiknya yang memerah dengan rambut pendek serta seragam yang mirip dengannya, dia seketika melupakan amarahnya dan jadi tercengang. “Le, lo nangis?”

“Gak. Tadi ketabrak angin makanya merah.” Azalea menjawab dengan suara sengau. “Kenapa lo di sini, Kak? Bukannya di sekolah?”

“Kenapa lo bentak Mama gue, bocil!” Salga mencubit telinga sang adik gemas. “Lagian kenapa lo jadi gini?”

“Ih sakit!” pekik Azalea sambil menampar tangan sang kakak. “Bocil mana yang udah bisa mengandung bocil?”

“Bego,” rutuk Salga kesal. “Bilang, kenapa lo berulah lagi hari ini.”

Azalea menunduk sambil mencuatkan bibirnya. “Gue mau tetep sekolah di SMA Lesmana, tapi bonyok gak izinin.”

“Boleh, tapi sebagai cewek,” balas Salga. Dia buru-buru datang ke sini setelah mendengar kabar mencengangkan bahwa ternyata adiknya sudah satu sekolah dengannya. Terlebih, sebagai laki-laki, bukan perempuan!

Awalnya dia sangat kesal. Namun ketika melihat penampilan menyedihkan Azalea, dia hanya bisa memadamkan amarahnya sendiri.

“Gak bisa! Ada hati yang harus diraih.”

Mata Salga menyipit. “Siapa?”

Sontak Azalea melainkan matanya, asal jangan menatap mata sang kakak. “Siapa aja boleh.”

“Gak. Gue gak setuju,” tolak Salga langsung begitu mengerti arah pembicaraan Azalea.

Mata gadis itu melebar. “Why, why, why???!!

“Lo mau ketemu cowok modelan Papa? Gak akan ada, Lele. Anak Lesmana burik semua sekarang.” Tanpa ragu laki-laki itu menghancurkan imajinasi Azalea.

“Gue udah sekolah di sana kali. Gak usah cuci otak gue. Gak mempan.”

“Lele, gue serius. Jangan berani bentak Mama. Lo gak tau, Mama itu perasaannya lembut banget. Gimana kalo Mama sedih? Lo gak punya hati?” Jika menyangkut Skaya, Salga akan selalu serius.

“Selama 17 tahun hidup, gue gak pernah marahin Mama. Beraninya lo bocil gituin Bunda kesayangan gue? Lo kira—” Saat tengah berbicara serius, pundak Salga ditepuk beberapa kali. Kesal karena diganggu, Salga berbalik. “Brengsek! Jangan ganggu gu—”

Tubuh Salga mematung melihat Mama kesayangannya, berdiri di belakangnya. Matanya melebar sempurna karena terkejut. Bukan hanya dia yang kaget, melainkan juga Skaya. Ini pertama kalinya dia mendengar umpatan sang anak.

Mum, I'm so so sorry!” pinta Salga panik sambil memeluk Skaya. Dia berulang kali mengecup atas kepala Mamanya penuh penyesalan. “Alga gak sengaja ngatain Mama.”

Skaya pulih dari keterkejutannya. Didekap erat oleh anak sulungnya, dia menghela napas dan menepuk punggungnya menenangkan. “Gak papa.”

Mendengar suara lembutnya, Salga semakin merasa bersalah. “Mah, sorry...”

Azalea menatap kakaknya jijik. Di luar rumah kakaknya itu dangat cool. Siapa yang akan menduga bahwa ketika bersama Mama-nya, Salga akan manja seperti ini.

Hah, dasar anak bucin!

TBC

October 8, 2021.

Hancur sudah image Salga. Wkwkwk

Besok ya. 5K komen dulu.

Azalea & Alter Ego Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang