9

59.7K 13.1K 4.4K
                                    

Sepanjang jalan dari ruang ketos hingga kelas, Nakusha mengabaikan segala macam tatapan. Terlebih para siswi yang tanpa diketahuinya sudah sibuk bergosip di asrama sejak semalam hingga pagi ini.

Awalnya semua gadis terutama fans Nakusha merasa kesal sekaligus sedih mendengar Nakusha dicium oleh seseorang di depan kelas. Tetapi mengetahui bahwa sosok itu adalah laki-laki dan bukanlah seorang gadis, entah kenapa perasaan masam di hati mereka menghilang. Apa lagi itu adalah hal yang tidak disengajai.

Jelas dalam pikiran mereka, selama gadis lain tidak mencuri start, mereka akan baik-baik saja. Mereka bahkan mengabaikan fakta bahwa tidaklah lazim bagi dua laki-laki memiliki hal intim. Karena mereka tidak pernah meragukan selera Nakusha sama sekali.

Mau tak mau mereka jadi penasaran, siapa laki-laki beruntung yang bisa mendapat ciuman Nakusha? Mereka sudah memimpikan hal romantis bersama ketua OSIS mereka tersebut sejak lama, tapi sangat susah menarik perhatiannya!

Memasuki kelas tanpa mengubah ekspresi tenangnya, Nakusha menuju tempat duduknya di deret pertama dekat pintu masuk, baris terakhir. Dia membuka buku terakhir kali dia baca semalam dan melanjutkannya.

Para gadis di kelasnya kembali berbisik, namun bisikan itu cukup bising di kelas yang tenang hingga mengganggu sosok yang tengah tidur sambil menutup wajahnya dengan buku di meja pojok dekat jendela.

“Berisik sekali lagi gue lempar lo pada lewat jendela!”

Para gadis itu seketika menjadi membisu. Wajah mereka agak memerah mendengar teguran kasar dengan nada rendah dan serak tersebut.

Laki-laki di pojok yang tadinya tidur itu berdecak. Dia mengacak rambutnya dan mengusap lehernya yang sakit karena tidur sambil mendongak ke atas.

Melihat gestur malas namun menawannya, lagi-lagi para gadis yang meliriknya diam-diam tersipu.

Harus diakui, kelas mereka sangat beruntung bisa menampung dua laki-laki yang sangat tampan dan pintar. Salah satunya adalah ketua OSIS yang paling dihormati semua orang, Nakusha Jehan Geffry, yang lainnya adalah tiran tampan yang sangat sulit disangkal pesonanya, Salgano Alvalas Rahardian namanya.

Berbeda dengan Nakusha yang terkenal ramah, baik dan serius, Salga malah sebaliknya. Galak, dingin dan malas. Dia akan melakukan sesuatu yang disukainya, tanpa campur tangan dari orang lain. Setidaknya itu yang bisa disimpulkan orang-orang yang sekelas dengannya selama dua tahun ini.

Karena dua laki-laki luar biasa inilah kelas XII-IPA 1 mereka menjadi sangat terkenal. Ada banyak pendatang yang mengirimkan barang untuk mereka. Salga akan secara terang-terangan membuang barang tersebut, sedangkan Nakusha tidak diketahui ke mana akhirnya barang tersebut berlabuh.

Dua laki-laki datang bersamaan dari pintu dan mendekati Salga. Melihatnya sudah bangun, mereka tidak segan lagi membuat keributan di sekitarnya.

“Bos, tau gak gosip tentang si ketos?” tanya laki-laki berambut perak dengan ekspresi penuh kegembiraan, Genta namanya.

Laki-laki lainnya langsung menabok kepalanya, jelas tidak terima pertanyaan Genta kepada Salga. “Lo kira Bos peduli?”

Shut up, Be. Lo gak ngerti betapa berharganya informasi ini.” Genta berbicara dengan serius.

Abe mencebikkan bibir. Sebenarnya namanya adalah Arkanabe. Tetapi mereka semua merasa nama itu terlalu panjang dan berbelit lalu mempersingkatnya menjadi 'Abe'. “Semua gosip mah lo bilang berharga.”

“Tapi kali ini bener-bener wuah!” Genta melebarkan tangannya dengan ekspresi takjub, membuat Abe mau tak mau menjadi agak penasaran.

“Ape?”

Genta melirik Nakusha di paling pojok kanan dan mendekatkan diri sembari memasang mimik misterius. “Nakusha cipokan sama cowok di depan banyak orang!”

“Anjrit! Maho dia?” tanya Abe langsung dan tanpa sadar ikut melirik Nakusha yang masih membaca dengan tenang.

“Masih belum diketahui. Gimana kalau lo coba goda dia?”

Abe langsung menabok kepala Genta penuh dendam hingga menimbulkan suara nyaring tamparan. Setelah beradu tangan cukup lama, keduanya akhirnya menyelesaikan perang tangan mereka.

“Bos, diem-diem bae. Gimana kabar Lea? Njir, seminggu gak ketemu jadi kangen. Masa depan gue baik-baik aja kan ya?”

Karena Azalea dibawa-bawa, akhirnya Salga yang pasif berbicara jadi agresif. Dia melirik tajam Genta yang tengah senyam-senyum tak jelas. “Punya kualifikasi apa lo idamin adek gue?”

“Kalau sama gue, dijamin Lea gak akan pernah nangis! Harmonis banget pokoknya.” Genta dengan sungguh-sungguh berkata, lalu meringsut melihat tatapan Salga semakin tajam.

Abe menggeleng-gelengkan kepala prihatin. “Ta, mau sama Lea mah nyadar diri. Seenggaknya lo harus kek Bos. Jangankan 1%, dakinya Bos aja elo gak pantes disandingi!”

“Wah, ngeremehin banget ni curut.” Genta menarik lengan bajunya ke atas bahu. “Bos kan mau adek ipar yang bisa saingi ketampanan dan kepintaran Bos, nah masalahnya susah ditemukan, ngab.”

“Ada satu nih menurut gue.” Abe menyahuti. “Nakusha.”

Salga tiba-tiba mengernyit. Bibirnya terangkat mencibir dan menentang dalam hati. Bahkan jika Nakusha bisa menyainginya dalam segala hal, dia tidak akan membiarkan adiknya terperangkap dengan manusia bermuka dua seperti Nakusha.

Ya, bagi Salga, Nakusha itu orang munafik. Semua bermula dari acara camping mereka sewaktu kelas 10. Dia yang tidak menyukai kebisingan dan keramaian tentu saja pergi mencari lokasi yang damai. Siapa tahu dia akan menemukan Nakusha yang baik dan ramah di mulut setiap orang sedang bersandar di bawah pohon sambil merokok dengan tatapan dingin ketika melihatnya di kejauhan.

Mereka berdua memang tidak memiliki banyak persimpangan bahkan jika mereka sekelas selama dua tahun lebih. Walaupun dia sudah melihat wajah asli pihak lain, dia terlalu malas mengurusnya.

Orang dengan dua sifat seperti Nakusha, Salga tidak akan membiarkannya memiliki hubungan dengan Azalea. Bahkan lebih baik lagi agar tidak pernah bertemu untuk selamanya.

TBC

September 10, 2021.

Tentang Salga udah jelas kan? Azalea punya kakak namanya Salga. Azalea saat ini kelas 10, sedangkan Salga dan Nakusha kelas 12.

3K komen lagi.

Azalea & Alter Ego Boy ✓Where stories live. Discover now