6

59.8K 13.5K 5.6K
                                    

“L-lo suka gue?” tanya Azalea hati-hati setelah menelan saliva kasar.

Laki-laki itu mengangguk tegas, membuat kepala Azalea seketika pusing. Dia memegang kepalanya putus asa, tidak percaya bahwa laki-laki itu serius.

“Lo tau gender gue, kan?” Lagi-lagi Azalea bertanya.

“Lo cowok.” Mengernyitkan kening sedikit tatkala tersadar sesuatu, laki-laki itu lalu tersenyum tipis. “Gue gak masalah. Selama lo mau, gue bakal penuhi semua keinginan lo. Barang branded, makan di restoran berbintang dan rumah? Gue bisa beli buat lo.”

Aduh, masalahnya rumah gue udah banyak, barang branded di rumah full, terus gue bosan makan di restoran! Pikir Azalea frustrasi.

“Gue orangnya lurus!” Azalea menolak halus.

“Gak papa. Gue bisa tuntun lo kok. Pelan-pelan aja.”

APANYA YANG PELAN-PELAN?!

Azalea menggeleng ketika pikirannya mulai semakin jauh. “Kawan, jujur sama gue. Lo ada masalah apa? Lo ganteng, kaya juga. Kenapa suka gue? Masih banyak cewek cantik.”

“Sejauh ini cuma lo yang sesuai tipe gue,” ujar laki-laki itu dengan mata yang terus melekat pada wajah Azalea.

“Tapi kita sesama jenis, woi!” Azalea mulai menanggapi dengan ngegas. Agak greget melihat betapa kukuhnya laki-laki itu mengajaknya 'bengkok'.

“Itu yang gue cari. Cewek berisik, gue gak suka. Kalau lo khawatir tentang pandangan orang, kita bisa backstreet. Tenang, gue udah berpengalaman kok.”

Wah, brengsek! Rutuk gadis itu dalam hati. Baru kemudian dia menyadari sesuatu dari kalimat laki-laki itu. “Jadi sebelum suka gue, lo udah punya pacar cowok?” tanyanya kepo.

Lumayan, bahan gosip dengan Yelin!

Berpikir sejenak, laki-laki itu mengangguk ragu. “Jadi gimana? Mau coba dulu gak?”

Azalea menatap laki-laki itu. Dia tampan, lebih tinggi sekitar 7 cm darinya. Ekspresinya seperti laki-laki normal pada umumnya. Menghela napas pelan, Azalea menolak tegas. “Maaf. Gue gak bisa.”

Soalnya sasarannya saat ini adalah Nakusha.

Azalea kira dia akan malu, namun ternyata salah. Ekspresi laki-laki itu malah menjadi... lembut? “Oke, gak masalah. Lain kali gue dateng lagi.”

Melihat punggung laki-laki itu yang semakin menjauh, kening Azalea mengernyit. Tunggu, kenapa dia harus datang lagi?!

“WOI, LE!” pekik Yelin yang baru saja datang. Melihat hanya ada Azalea sendiri, dia bergegas duduk di sampingnya. “Kenapa Dava nyari elo?”

Azalea mengerjap beberapa kali. “Namanya Dava?”

Yelin mengangguk. Dia membuka bungkusan snack dan memakan isinya. “Waktu pengenalan lingkungan sekolah, dia dipilih sebagai salah satu cowok terpopuler di angkatan kita.”

Mata Azalea melotot. “Terus? Banyak cewek yang suka dia?”

“Banyak, lah. Penampilan dia suka bikin cewek klepek-klepek, tapi sampe saat ini belum ada yang dipacarin.” Yelin terus memberikan informasi sejauh yang dia tahu.

Diam-diam Azalea bergidik. Ewh, ada impostor di sekolah ini!

“Btw lo belom kasih tau gue, kenapa dia datang nyari elo?” tanya Yelin lagi.

Pada akhirnya Azalea menceritakan semua yang terjadi. Awalnya Yelin tidak percaya, namun melihat ekspresi serius sahabatnya, dia harus menelan berita buruk itu ke dalam pikirannya.

“Anj, amit-amit jabang bayi!” Yelin menggosok lengannya. “Kok bisa?!”

“Mana gue tau!” sahut Azalea sambil bergedik. Membayangkannya saja membuat Azalea geli. Sangat mengerikan!

***

Pada jam pelajaran ke 7, guru-guru tidak masuk seperti biasa. Setelah ketua kelas memeriksa, ternyata guru-guru sedang rapat untuk UTS minggu depan.

Hal ini digunakan oleh para anggota OSIS untuk merazia segala sesuatu di tas para siswa. Sayangnya semua orang tidak tahu ini. Ketika mereka sadar, para anggota OSIS yang berpencar tersebut telah memasuki kelas mereka.

“Semuanya tolong maju ke podium ya.” Dengan senyum Elazar menitahkan. Keranjang sampah di tangannya sudah penuh dengan berbagai barang seperti rokok, pemantik, kosmetik hingga alat make up.

Dibanding Azalea dan beberapa orang yang maju dengan tenang, sebagian orang heboh. Termasuk Yelin yang menyesal tidak menyembunyikan kosmetiknya.

“Ih gimana dong, Le. Gue baru beli itu,” rengek Yelin sambil menarik-narik lengan Azalea dengan wajah sedih.

Namun Azalea tak acuh padanya. Perhatiannya tertuju pada Nakusha yang berdiri di bawah podium sambil memerhatikan tiga anggotanya menggeledah tas demi tas.

Mengabaikan Yelin, Azalea perlahan berjalan menuju belakang Nakusha. Podium cukup tinggi. Setidaknya tinggi Azalea hampir seimbang dengan Nakusha. Menowel-nowel pundak laki-laki itu dengan satu jarinya, sudut bibirnya melengkung.

“Ehan...” bisiknya sangat pelan. Di belakangnya sangat ramai.

Mereka semua berjumlah 30 orang dan berdiri bersama di podium yang tidak begitu besar. Tentu saja harus saling memeras. Bahkan ada yang tetap di bawah agar tidak berdesakan. Azalea yang berdiri di pinggir podium saja harus berhati-hati agar tidak jatuh.

Begitu gadis itu hendak menowel pundak Nakusha lagi, jarinya ditangkap. Nakusha menolehkan kepala. Membenarkan tebakannya dalam hati, dia berbalik. “Kenapa?”

Tingginya sejajar dengan Nakusha, Azalea jadi berdecak dalam hati. Ternyata begini rasanya bertatapan sederajat dengan Nakusha! Rasanya hebat sekali.

“Kok ada razia gak bocorin ke gue sih?” ujar gadis itu pelan.

“Biar adil.”

“Cih, pelit.” Azalea mencuatkan bibir. Dia bisa merasakan berbagai pasang mata menatap Nakusha. Hm, sepertinya fans laki-laki itu banyak di sini. “Apa masalahnya tinggal ngomong di—”

Punggung Azalea tersenggol kuat oleh laki-laki yang memunggunginya di belakang. Mata Azalea melebar dan bergegas mengangkat tangan untuk memegang pundak Nakusha. Laki-laki itu juga secara refleks menggenggam pinggangnya, menahannya terjatuh.

Untungnya keseimbangan Nakusha sangat baik, sehingga keduanya tidak terjungkal. Namun yang amat disayangkan, Azalea tidak memiliki banyak kesempatan untuk menghindar sehingga....

Cup.

Secara tidak sengaja bibir Azalea menyentuh sudut bibir Nakusha.

Kelas seketika hening. Mata keduanya saling bersitatapan dengan sorot kosong. Kemudian ada banyak tarikan napas di sekitar mereka.

Mati gue. Batin Azalea.

TBC

September 7, 2021.

3K komen lagi~

Azalea & Alter Ego Boy ✓Where stories live. Discover now