41

54.2K 11.9K 5.8K
                                    

“Disepanjang Pulau Sumatera terbentuk zona sesar geser yang disebut sesar Sumatera akibat....”

Ting!

“Tim 5 dipersilakan menjawab.”

“Akibat arah gerak lempeng Indo-Australia—” jawaban Salga tiba-tiba terhenti. Di depan semua orang yang mengamati, dia dengan santai menarik Azalea ke sisi kirinya sehingga saat ini posisinya yang berada di tengah. “—tidak tegak lurus dengan struktur busur.”

Semua orang tertegun sejenak kemudian merasa itu hal biasa. Pasti Salga bosan berada di sisi samping. Sedangkan Azalea menatap Salga terkejut. Karena tarikan Salga, genggaman tangannya dengan Nakusha terlepas. Salga mengabaikan Azalea dan malah menoleh ke arah Nakusha dengan tatapan memperingati.

Hingga lomba selesai, Azalea turun dari panggung dengan pikiran kosong. Sepertinya dia harus menolak tegas jika diminta ikut lomba bersama Salga maupun Nakusha lagi.

Jika itu Nakusha, Azalea tidak begitu mempermasalahkannya. Tetapi ini Salga, sang kakak yang keluar dari rahim yang sama! Kenapa perbedaan mereka dalam segi kepintaran sangat kontras?

Melihat Salga langsung pergi tanpa mengatakan apa-apa, Azalea menghela napas. Pasti laki-laki itu sedang ngambek. Nyatanya Salga tidak pernah melarangnya pacaran dengan laki-laki lain. Tapi ketika mengetahui dia menyukai Nakusha, Salga menjadi seperti ini.

“Ehan, rahasia jadi pinter dong. Gimana?” tanya Azalea pelan dengan kepala tertunduk sedih sambil memainkan jemarinya.

Tangan Nakusha seketika gatal ingin mengelus rambutnya. Dia mengepalkan tangannya samar lalu menjawab santai, “Banyak baca buku.”

Gadis itu sontak mendongak dengan mata lebarnya. “Gue ba—”

“Buku pelajaran, bukan novel atau komik,” potong Nakusha langsung.

“Tau aja gue mau jawab apa,” sungut Azalea pelan.

Nakusha tersenyum samar. Melihat beberapa orang datang mendekat, dia berhenti dan melirik Azalea yang melamun. “Habis makan malem, gue temenin baca di perpus.”

Selepas mengatakannya, Nakusha pergi. Azalea menatap punggungnya bingung. Setelah makan malam? Beberapa saat mencernanya, mata gadis itu berbinar. Jadi Nakusha secara implisit mengajaknya kencan?!

“Woi, Le! Parah sih, jadi penonton VVIP lo di depan?” Ejekan tersebut langsung memasuki indra pendengaran Azalea.

Gadis itu menoleh cepat, melihat sahabatnya bersama beberapa teman sekelasnya mendekat. Dengan tergesa-gesa dia berjalan ke arahnya dan mengambil ancang-ancang mencekiknya.

“Sahabat laknat!” seru Azalea membuat Yelin bergegas bersembunyi di belakang teman sekelas mereka lalu menjulurkan lidah mengejek.

“Jangan ngamuk, Zel. Kak Salga ama Kak Naku aja yang kepinteran.” Salah satu gadis berujar dengan wajah cerah.

“Gila, Kak Naku dan Kak Salga keren bener. Gak nyesel gue suka dua-duanya,” ujar yang lain penuh semangat.

Azalea mematap mereka lalu tersenyum. Mereka tidak tahu saja sifat asli kedua laki-laki yang diidamkan itu.

“Buat rayain Azel mewakili kelas kita pas lomba tadi, gimana kalau kita makan malem bareng di kantin?” tawar Yelin mengambil atensi gadis lain yang masih membahas Nakusha dan Salga. “Azel bayarin deh.”

Azalea terbelalak, namun yang lain sudah menyahuti penuh semangat.

“Kuy!”

***

Azalea & Alter Ego Boy ✓Where stories live. Discover now