HIDDEN YOU PART 6

5.7K 509 15
                                    

Ada GA vote cover di Instagram @mediakita untuk novel Hidden You ges. Yang mau ikut gabung di sana ya. Siapa tau beruntung. Good luck❤️

 Good luck❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Tidak seperti hari pertama yang penuh dengan seminar, hari kedua MPLS merupakan pengenalan sesama teman di kelas dan wali kelas, serta aturan-aturan sekolah, tata tertib, kebijakan, dan prosedur yang berlaku di sekolah. Jadi dari pagi hingga siang, selain ke kantin bersama Yelin saat istirahat, Azalea lebih banyak menghabiskan waktu di kelas.

Karena kemarin kedapatan mencuri celana Salga, hari ini Azalea hanya bisa jujur mengenakan rok. Bahkan demi memperbaiki penampilannya, Azalea mengenakan rambut tambahan sehingga rambutnya terlihat lebih girly dibanding sebelumnya. Untung saja kemarin mereka tidak sempat berkumpul di kelas sehingga teman sekelasnya tidak tahu bahwa dia sempat mengenakan celana laki-laki!

Setengah hari di sekolah, Azalea tidak pernah melihat sosok Nakusha, membuat ekspresinya berubah cemberut.

Namun hal ini bagus, bukan? Azalea tidak perlu bersembunyi dari Nakusha saat penampilannya seperti ini. Bahkan agar orang-orang tidak begitu mengenalinya sebagai sosok laki-laki kemarin, selain menggunakan rok, Azalea juga memasang hair extension dalam bentuk clip.

Rambutnya yang awalnya berbentuk mullet menjadi wolf cut, agar saat pulang nanti, Azalea mudah melepaskannya dan memulai penyamarannya dalam mendekati Nakusha. Hanya didepan Nakusha dia akan menyamar!

Ketika bel pulang berbunyi dan guru keluar dari kelas, Azalea menjadi orang pertama di kelas yang bangun dari kursi dan berjalan tegas pergi dari sana, meninggalkan Yelin yang menatap punggungnya sambil berpikir keras, seakan sesuatu mengganjal di benaknya, namun dia belum menemukan jawabannya sejak kemarin.

Azalea buru-buru ke toilet perempuan, melepaskan klip hair extension dan name tagnya, mencuci wajahnya dari lapisan make up tipis, lalu bergegas mengganti roknya menjadi celana biru SMP yang baru saja dia beli semalam.

Jika Salga tidak mengizinkannya menggunakan celananya, maka toko masih menyediakan banyak, bukan?

Dengan semangat 45 Azalea keluar dari toilet. Namun nahasnya, dia malah bertabrakan dengan dua laki-laki yang mengenakan jas almamater sekolah, menandakan mereka adalah OSIS!

Ekspresi kedua cowok itu shock, sedangkan Azalea menatap mereka aneh. Azalea berbalik hendak pergi, tetapi tubuhnya menjadi berat digerakan karena kerah belakangnya ditarik kuat.

“Heh, heh, mau ke mana lo?” tanya laki-laki yang menarik kerah Azalea dari belakang. Kulitnya sawo matang dengan mata tajam, menatap Azalea penuh kecurigaan. Dari name tag di jasnya, Azalea tahu bahwa namanya adalah Elazar.

“Lepasin! Ngapain lo pada?” Tubuh Azalea tertarik ke belakang namun dia segera menyeimbangkan tubuhnya agar tidak terjatuh.

Ekspresi semringahnya berubah kesal karena dua laki-laki yang menunda waktunya bertemu Nakusha. “Gue mau pulang! Sekarang, kan, udah jam pulang sekolah!”

Azalea memberontak, berusaha melepaskan diri tarikan Elazar.

Laki-laki lain ber-name tag Caka dengan perawakan tinggi serta mengemut permen bertangkai berdiri di sebelah Azalea sambil berkacak pinggang. “Ngapain lo keluar dari toilet cewek?”

“Wah, gak bener nih siswa baru!” Elazar berdecak, masih memegang kerah Azalea agar tidak kabur dari kesalahannya.

“Lah, maksud lo apa? Gue c—” Tiba-tiba Azalea menutup mulutnya seolah menyadari sesuatu. Matanya melebar, tubuhnya menegang. Dia hampir membocorkan identitas aslinya!

Caka menyipitkan mata. “Lo apa?”

Azalea menepuk tangan Elazar yang masih memegang kerahnya erat, mengode agar laki-laki itu melepaskannya, meski laki-laki itu masih bersikukuh menjaganya agar tidak memiliki celah untuk kabur.

“Gue siswa baru di sekolah ini, belum tau letak toilet cewek dan cowok yang bener!”

Kali ini Elazar mendengkus. “Banyak alesan! Mata lo di mana? Dengkul? Tumit? Lo gak liat tanda gede di atas pintu?”

Gadis itu meringis pelan.

“Gerak-gerik dia mencurigakan, Ka. Muka dia juga mesum.”

Mata Azalea melotot mendengar ucapan Elazar, sehingga dia berusaha membalikkan tubuh, menatapnya garang.

“Gue juga ngerasa aneh sama nih siswa baru.” Caka mengelus dagunya, menatap Azalea dari bawah hingga atas. “Gue curiga…”

“Lo berbuat mesum di toilet cewek!” Kedua laki-laki itu berkata secara bersamaan, membuat mata Azalea semakin melotot.

Elazar melepaskan Azalea, segera mengeluarkan ponselnya, memotret Azalea dan tidak lupa memperingati, “Lo diem di sini. Kalau lo berani kabur, kami berdua punya bukti kemesuman lo di toilet cewek! Ayo, Ka. Kita perlu cek toilet cewek buat mastiin gak ada kamera-kamera kecabulan demi melindungi para siswi di SMA Lesmana!”

Caka mengangguk tegas. Mereka berdua tanpa ragu memasuki toilet, meninggalkan Azalea sendirian di antara toilet laki-laki dan perempuan yang bersebelahan. Baru sejemang bergeming di tempat, beberapa gadis datang.

“Kenapa lo berdiri di sini? Toilet sekolah gak rusak, kan?” tanya salah satu gadis memastikan begitu melihat Azalea berdiri diam di dekat toilet.

Mendengar pertanyaannya, Azalea menahan senyum licik dan segera menggeleng. “Aman, kok. Masuk aja.”

Gadis-gadis yang menggendong tas sekolah itu segera memasuki toilet perempuan. Azalea terkikik seraya berjalan menjauh dengan langkah lambat, sengaja, ingin mendengar kejadian yang akan meledak setelah gadis-gadis itu masuk.

Benar saja, tak berselang lama, suara pekikan nyaring gadis-gadis itu terdengar, diiringi suara benda yang dilempar dan teriakan kesakitan dari dua laki-laki yang mencegat Azalea tadi. Azalea buru-buru lari sambil terkikik puas.

RASAKAN ITU! SIAPA SURUH MENCARI MASALAH DENGANNYA!

Azalea & Alter Ego Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang